BIREUEN, KabarViral79.Com – Menjelang persiapan atau menyongsong Prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (PORA) Tahun 2025 di Aceh Jaya, masih banyak Pengurus Cabang (Pengcab) di Kabupaten Bireuen yang belum melakukan Musyawarah Cabang (Muscab).
Hal itu dikatakan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bireuen, H. Mukhlis, SH, ST dalam Rapat Koordinasi (Rakor) KONI Bireuen dengan Pengurus Cabor, persiapan menyongsong Pra PORA 2025, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Komplek SKB Cot Gapu, Kota Juang, Kabupaten setempat, Kamis, 23 Mei 2024.
“Begitupun terhadap kepengurus KONI Bireuen, ada beberapa orang yang harus mundur, karenakan banyak yang ikut terlibat di partai politik, juga pengurus pemilu,” katanya.
Mukhlis juga memaparkan terkait dirinya akan berakhir sebagai Ketua Umum di tahun 2026 mendatang, dan perlu dipersiapkan kandidat KONI yang baru, karena dirinya tidak harus menjabat dua kali sebagai Ketua Umum KONI.
Menurutnya, ke depan perlu adanya kandidat yang peduli olahraga serta memiliki finansial yang memadai. Hal ini demi mendukung operasional KONI Bireuen dan kegiatan di Pengcab saat mengurus serta membina atlet.
Di samping itu, Muhklis ikut memaparkan perjalanan awal kepemimpinannya, ketika enam bulan meneruskan kepimpinan sebagai Ketua KONI Bireuen Tahun 2018 sebelumnya, dan saat itu langsung menghadapi PORA di Aceh Besar.
![]() |
Pengcab Olahraga saat menghadiri Rakor KONI Bireuen jelang Pra PORA 2025, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Komplek SKB, Kota Juang, Kabupaten setempat, Kamis, 23 Mei 2024. |
Saat PORA 2018 di Aceh Besar itu, Kabupaten Bireuen berada di urutan 18. Kala itu banyak dihujani kritikan akibat hasil tak maksimal. Dari kondisi itu, bersama pengurus KONI lainnya, ikut berusaha termasuk dari segi dukungan finansial, PORA di Pidie 2022 tak terulang.
“Alhamdulillah, PORA 2022 di Pidie, dengan upaya rekan-rekan pengurus, Pengcab serta usaha atlet, Bireuen berhasil memperbaiki peringkat ke-6. Tentu ini sangat luar biasa,” sebutnya.
Kendati demikian, sambung Direktur PT Takabeya itu, banyak terdapat kendala terutama dana. Bahkan saat Pra PORA dan PORA, Bireuen kalang kabut, dan tak sedikit rekan dari media ikut memberitakan terkait dana yang digembar-gemborkan cukup besar, yakni sebesar Rp5 milyar, termasuk tekanan dari rekan-rekan di DPRK Bireuen.
Sementara di Kabupaten lain sendiri, bahkan ada yang mencapai Rp10 hingga Rp15 milyar untuk PORA. Sementara Bireuen masih sangat sedikit dibandingkan dengan lolosnya atlet Bireuen ke PORA di Pidie kala itu.
“Kalau pepatah Aceh disebutkan, ‘U bek beukah, tapi kuah beu leumak’. Alhamdulillah, dengan semangat kebersamaan, Bireuen bisa mengubah perangkat peroleh medali, dari perangkat 19 menjadi peringkat enam seluruh Aceh,” bebernya.
Namun demikian, kata dia, terutama di Bireuen, sangat jarang sekali ada rasa atau ucapan rasa terima kasih atas keberhasilan. Tetapi, apabila mengalami kegagalan, maka harus disiap-siap dihujat.
“Kita harus mengakui, untuk mengurus olahraga itu butuh dana yang cukup besa. Tidak mungkin mengurus puluhan Pengcab olahraga itu dengan semangat semata,” tegasnya.
Jadi ke depan, kata dia, perlu ada pengganti atau sosok yang memiliki finansial, sehingga dapat membantu jalannya roda kepengurusan KONI, demi kemajuan olahraga di daerah.
“Saya yakin sekali, untuk menjadi Ketua KONI cukup banyak, tapi apakah saat menjadi ketua nantinya ia mampu mengkoordinir setiap Pengcab di Bireuen. Ini yang perlu kita garis bawahi, sebab mengurus olahraga sangat berat, semua butuh finansial,” imbuhnya.
Mukhlis berharap, yang sangat utama, ke depan olahraga di Bireuen lebih maju, setidaknya saat ajang PORA di Aceh Jaya, Kabupaten Bireuen bisa masuk tiga besar.
Sementara itu, Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bireuen, Zamzami S.Pd MM dalam laporannya menyebutkan, agenda hari ini dihadiri 43 Cabor dan 39 Pengcab.
“Tujuan utama kegiatan ini untuk memberi pemahaman terkait ketentuan Muscab bagi Pengcab yang telah berakhir masa kepengurusannya, mekanisme bantuan dana untuk Pengcab dan atlet berprestasi, termasuk kesiapan Pra PORA nanti,” katanya. (Joniful Bahri)