Lebak, KabarViral79.Com – Warga dua desa di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, yakni Desa Cimarga dan Desa Inten Jaya, dibuat geram dengan kondisi jalan poros desa yang semakin memprihatinkan. Bertahun-tahun rusak, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah, Rabu, (26/2/2025).
Jalan utama yang menghubungkan Kampung Sonojaya di Desa Inten Jaya menuju Kampung Cigembor di Desa Cimarga itu kini bak “kubangan lumpur” saat hujan dan berdebu parah saat kemarau. Meski sudah dua kali diperbaiki secara swadaya oleh warga, kondisi jalan tetap tak berubah akibat keterbatasan dana dan alat.
“Kami sudah dua kali gotong royong memperbaiki jalan ini, pakai material seadanya. Tapi karena hujan dan kendaraan yang lewat, ya rusak lagi. Seolah kami ini dibiarkan sengsara,” keluh seorang warga Kampung Sonojaya yang enggan disebutkan namanya.
Keluhan serupa datang dari warga Kampung Cigembor yang merasa diabaikan oleh pemerintah. Bagi mereka, kondisi jalan ini bukan sekadar ketidaknyamanan, tetapi ancaman keselamatan.
“Kalau ada yang sakit, harus cepat dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, bisa-bisa terlambat karena jalannya parah. Anak-anak sekolah juga kasihan, sering jatuh karena jalan licin dan berlubang,” ujar seorang ibu rumah tangga dengan nada kesal.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Cimarga tidak bisa memberikan keterangan karena dikabarkan sedang sakit. Sementara itu, Kepala Desa Inten Jaya mengakui banyak jalan yang rusak di wilayahnya dan mengklaim sudah mengusulkan perbaikan ke pemerintah kabupaten dan provinsi, namun belum ada hasil.
“Tahun kemarin kami fokus membangun jalan lingkungan. Soal jalan poros desa ini sudah masuk dalam RPJMDES dan akan jadi perhatian ke depan. Kami juga sudah beberapa kali mengajukan bantuan ke pemerintah kabupaten dan provinsi, tapi belum ada tanggapan,” ujar Kepala Desa Inten Jaya.
Sikap pemerintah kabupaten dan dinas terkait yang seolah tutup mata membuat warga semakin geram. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kecamatan maupun dinas terkait.
Warga pun berharap, jika pemerintah daerah tak segera bertindak, media bisa membantu mengangkat isu ini agar ada tekanan yang lebih besar. “Kalau nggak viral, kayaknya nggak bakal diperbaiki,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
(Cup/Red)