![]() |
Menag Nasaruddin Umar saat mengunjungi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Selasa, 30 September 2025. |
SIDOARJO, KabarViral79.Com – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengunjungi bangunan yang roboh di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Selasa, 30 September 2025.
Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.
“Musibah ini betul-betul di luar dugaan kita semua. Saya pribadi dan atas nama Kementerian Agama menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya, terutama kepada keluarga korban,” ujar Nasaruddin.
Menag mengatakan, para santri yang menjadi korban dalam keadaan sedang melaksanakan salat berjamaah, yang menurutnya adalah keadaan yang sangat mulia.
“Anak-anak ini masih kecil, mereka sedang salat. Insya Allah wafatnya dalam keadaan husnul khatimah, bahkan mati syahid. Malaikat kecil yang dijemput dalam keadaan suci, semoga dijemput dan dinanti di pintu surga,” ucapnya dengan suara bergetar.
Menag menegaskan, musibah ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur di lingkungan Pesantren.
“Ke depan, kami di Kementerian Agama (Kemenag) akan memberikan perhatian khusus terhadap aspek fisik dan teknis bangunan Ponpes, agar memenuhi standar konstruksi dan keselamatan,” tegasnya.
Ia menyebut, tidak sedikit Ponpes yang dibangun secara gotong royong oleh para santri dan masyarakat, sehingga acap kali luput dari pengawasan teknis yang memadai.
“Kita perlu introspeksi. Semua pembangunan, baik di lingkungan pesantren maupun non-pesantren, harus mengikuti aturan yang berlaku demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Menag juga mengapresiasi kerja keras tim SAR, TNI, Polri, serta para relawan yang terus berjibaku melakukan evakuasi.
“Tadi saya lihat sendiri bagaimana lubang kecil dibuat untuk menjangkau korban, itu luar biasa. Saya sangat terharu. Terima kasih kepada Basarnas dan semua pihak yang bergerak tanpa henti,” ucap Nasaruddin.
Selain meninjau lokasi, Menag Nasaruddin juga memberikan bantuan secara simbolis kepada pihak pondok serta menyemangati para santri yang masih bertahan di ponpes.
“Santri-santri kita tidak boleh kehilangan semangat. Mereka harus tetap belajar, tetap kuat, dan mendoakan saudara-saudaranya yang menjadi korban. Ini adalah ujian, dan kita harus bangkit bersama,” ujarnya.
Menag berharap musibah seperti ini tidak terulang lagi.
“Mudah-mudahan ini yang terakhir. Tidak boleh ada lagi Ponpes roboh karena kelalaian atau ketidaksesuaian teknis. Kami di Kemenag akan memperkuat pengawasan ke depan,” pungkasnya. (*/red)