-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Tim DVI Kesulitan Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny

By On Minggu, Oktober 05, 2025

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto

JAKARTA, KabarViral79.ComProses Disaster Victim Identification (DVI) korban runtuhnya Mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim),  menghadapi kendala karena sebagian besar, masih berusia anak-anak dan remaja sehingga belum memiliki KTP atau dokumen identitas resmi.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan, Sabtu, 04 Oktober 2025.

Menurutnya, tim identifikasi banyak berpatokan pada data sekunder seperti ijazah, catatan sidik jari dari dokumen pendidikan, hingga pakaian terakhir yang dikenakan korban.

“Untuk mengatasi keterbatasan ini, solusi lain yang dilakukan adalah pengumpulan data antemortem dari keluarga, seperti ciri fisik khusus, tanda lahir, kondisi gigi, atau rekam kesehatan yang pernah dimiliki," ujarnya.

Suharyanto mengatakan, tim juga menggunakan metode pencocokan forensik, termasuk pemeriksaan DNA apabila diperlukan, untuk memastikan akurasi identitas.

Dengan pendekatan ini, kata dia, proses identifikasi tetap dapat berjalan tanpa memerlukan waktu yang lama, meski menghadapi keterbatasan dokumen kependudukan pada korban.

Suharyanto meminta kepada stakeholder terkait untuk membuka posko terpadu sebagai pusat informasi resmi untuk pelaporan dan pengaduan bagi keluarga korban.

Posko ini memfasilitasi keluarga untuk melaporkan anggota yang masih hilang sekaligus memperoleh perkembangan terbaru terkait operasi penyelamatan.

“Saya minta Pak Dandim, Pak Kapolres dan unsur pemerintah daerah semua melayani apa yang menjadi pertanyaan masyarakat. Tentunya kita sebagai negara hukum harus memahami apa saja informasi yang dapat disampaikan maupun yang dikecualikan. Tolong ini dijelaskan secara baik,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, tim konselor dari Polri, Dinas Sosial dan relawan memberikan dukungan psikososial bagi keluarga korban, khususnya bagi mereka yang menunggu proses evakuasi dan identifikasi, agar tetap kuat menghadapi situasi yang penuh duka.

BNPB bersama BPBD Provinsi Jatim juga akan segera menambah tenda khusus bagi keluarga korban, dilengkapi fasilitas dasar seperti tempat istirahat, layanan medis dan konsumsi di Rumah Sakit Bhayangkara.

Harapannya, proses identifikasi dengan metode DVI dan keperluan lain yang berhubungan dengan jenazah korban dapat lebih cepat dilaksanakan dengan anggota keluarganya.

Di samping itu, dengan pendampingan dan dukungan kepada keluarga korban ini diharapkan dapat mengoptimalkan tim SAR dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Nanti di sana (RS Bhayangkara-red) keluarga korban lebih nyaman. Nanti disiapkan logistik dan peralatannya. Kalau di sini kita yang penting bisa bekerja denganlll sebaik-baiknya. Untuk keluarga yang kehilangan korban ini kita siapkan kebutuhannya secara maksimal,” pungkasnya. (*/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »