![]() |
| Antrean berbagai jenis kendaraan yang melintasi Jembatan anternatif Awe Geutah Paya Teupin Reudeup, Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Aceh. |
BIREUEN, KabarViral79.Com - Antrean berbagai jenis kendaraan yang melintasi Jembatan Awe Geutah Paya–Teupin Reudeup, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Aceh, semakin panjang. Kepadatan paling parah terjadi dari arah Peusangan menuju Uteun Gathom, lokasi jembatan.
Jembatan Awe Geutah Paya–Teupin Reudeup merupakan jalur alternatif bagi kendaraan yang akan melintas dari arah Banda Aceh ke Medan, Sumatera Utara, pasca ambruknya jembatan utama di Kutablang Bireuen saat banjir bandang pekan lalu.
Pantauan di lapangan, antrean kendaraan dari arah Peusangan mulai terlihat sejak Desa Lueng Kuli, Krueng Beukah, Cebrek, hingga ke Uteun Gathom, dengan panjang mencapai sekitar tiga kilometer lebih dalam satu arah menuju jembatan.
![]() |
| Antrean berbagai jenis kendaraan yang melintasi Jembatan anternatif Awe Geutah Paya–Teupin Reudeup, Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Aceh. |
Sementara itu, kendaraan dari arah timur yang keluar dari jembatan mengambil rute Desa Uteun Gathom menuju jalan utama. Arus lalu lintas berpapasan di kawasan Desa Lueng Kuli Peusangan dan tembus hingga ke Keude Peusangan.
Antrean dari arah timur tercatat mulai dari Desa Lueng Daneun hingga Jembatan Awe Geutah Paya dengan panjang sekitar satu kilometer.
Lamanya waktu menunggu membuat sejumlah pengendara turun dari kendaraan dan duduk di pinggir jalan yang masih dipenuhi lumpur. Di sepanjang jalur antrean, warga memanfaatkan situasi dengan membuka lapak kecil yang menjual buah rambutan, langsat, serta air mineral.
Selain kendaraan roda empat dan enam, puluhan sepeda motor juga ikut mengantre menunggu giliran melintasi jembatan. Pemberlakuan sistem buka-tutup arus lalu lintas dilakukan untuk mengatur kendaraan yang melintas, dengan durasi minimal 10 menit.
Kapolres Bireuen, AKBP Tuschad Cipta Herdani, SIK, M.Med, melalui Kasat Lantas Polres Bireuen, AKP Aditya, SIK menjelaskan, pengamanan dan pengaturan lalu lintas dilakukan oleh 20 personel Kepolisian yang dibantu petugas Dinas Perhubungan.
"Personel ditempatkan di beberapa titik persimpangan, baik dari arah Peusangan maupun dari arah Gandapura menuju Awe Geutah," ujarnya.
Menurutnya, durasi sistem buka-tutup disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Paling cepat 10 menit dan paling lama bisa mencapai 30 menit, tergantung banyaknya kendaraan yang mengantre," tambah AKP Aditya.
Pihak Kepolisian mengimbau pengendara agar bersabar, mematuhi arahan petugas, serta tetap mengutamakan keselamatan selama melintasi jalur tersebut. (Joniful Bahri)

