-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Tertimbun Tanah Longsor, Dua Penjaga Alat Berat di Juli Bireuen Meninggal

By On Kamis, Desember 02, 2021

Kedua jasad korban saat ditemukan di area tanah longsor di Desa Seuneubok Dalam, Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Dua penjaga alat berat jenis dozer ditemukan meninggal dunia setelah keduanya ikut tertimbun tanah longsor di lokasi pekerjaan pembangunan terobosan jalan, di kawasan Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, Kamis, 02 Desember 2021, sekira pukul 07.45 WIB.

Menurut informasi yang diterima media ini disebutkan, kedua korban yang meninggal dunia tersebut bernama, Kabirin (40), warga Blang Keutumba, sementara kini menetap  di Gampong Seuneubok Dalam, dan rekannya, M Riska (20), warga Seuneubok Dalam, Juli.

Menurut Safri, saksi mata yang juga kondektur alat berat tersebut menyebutkan, ketika menghidupkan alat berat sekitar pukul 07.20 WIB, secara tiba-tiba terjadi longsor tanah, tepatnya berdekatan dengan alat berat.

Diakuinya, di lokasi itu ada dua unit sepeda motor, dan kedua sepeda motor tersebut merupakan milik kedua korban.

“Melihat kondisi tanah itu longsor, lalu saya berusaha memindahkan alat berat menjauh dari titik longsor tersebut,” katanya.

Tiba-tiba, sambungannya, Ia sempat melihat ada ujung kain selimut tepat di bawah tanah longsor tersebut.

Safri juga menyakini, kalau kain itu milik kedua korban, yakni Kabirin dan M Riska dan mereka telah ikut tertimbun tanah longsor tersebut.

Melihat kondisi itu, lalu Safri meminta Fahmi, rekannya yang ada di lokasi itu untuk melaporkan kepada Geuchik (Kepala Desa-red) Desa Seuneubok Dalam, Juli.

Tak lama kemudian, Kepala Desa dan masyarakat tiba di lokasi dan langsung menggali areal tanah yang longsor, dan mendapati kedua korban dengan kondisi sudah tak bernyawa.

Geuchik Gampong Seuneubok Dalam, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Juli serta ke Kantor  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen.

Kapolres Bireuen, AKBP Wirapraja SIK, MH melalui Kapolsek Juli, Iptu Fajriadi SH kepada wartawan membenarkan terhadap kejadian tersebut.

“Kedua korban yang meninggal dunia itu bernama, Kabirin, warga Blang Keutumba, sementara kini menetap Gampong Seuneubok Dalam, dan rekannya, M Riska, warga Seuneubok Dalam, Juli. Keduanya ditemukan dalam kondisi tertimbun tanah longsor,” katanya.

Selanjutnya kedua korban tersebut langsung dievakuasi ke Puskesmas Juli 1 untuk divisum et reportum.

“Usai dilakukan visum, kedua jenazah itu dibawa pulang ke rumah duka dengan mobil ambulance untuk proses pemakaman,” katanya. (Joniful)

Bantu Penanganan Banjir dan Longsor di Jayapura, Polda Papua Terjunkan 380 Personel

By On Sabtu, Januari 08, 2022

JAYAPURA, KabarViral79.Com – Polda Papua menurunkan sebanyak 380 personel yang terdiri dari Satbrimob, Samapta dan Polairud untuk membantu Polres Jayapura dan Jayapura Kota dalam penanganan banjir dan longsor yang terjadi di kota tersebut.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, Kapolda Papua Irjen Pol Mathias D Fakhiri memimpin langsung para personel menuju lokasi titik banjir dan longsor, untuk selanjutnya melakukan evakuasi atau pertolongan kepada para korban.

“Para personel melakukan penanganan secara terpadu dengan instansi terkait pada titik terjadinya longsor, pohon tumbang dan terdapat material akibat longsor di jalan raya dan pembersihan saluran irigasi (drainase atau got) yang menyumbat aliran air,” kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 08 Januari 2022.

Selain Kapolda, kata Kamal, para Pejabat Utama Polda Papua dilibatkan langsung untuk turun ke lapangan memimpin proses penanganan bencana alam banjir dan longsor.

Para personel yang diturunkan juga melakukan patroli untuk mengecek perkembangan sekaligus memonitor bertambahnya korban jiwa. Kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada adanya curah hujan lanjutan yang cukup deras.

Kamal menambahkan, Rapat Koordinasi (Rakor) juga sudah dilakukan bersama dengan Forkopimda Kota Jayapura. Hasilnya, jajaran Forkopimda mendirikan tempat penampungan untuk pengungsi yang dipusatkan di Balai Diklat Sosial Tanah Hitam. Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat juga akan segera dibuat oleh Walikota Jayapura.

“Kemudian mendirikan Posko Induk di GOR Waringin dengan tiga Posko pembantu (Organda, Pasar Yautefa dan SMA 4 Jayapura),” ujarnya.

Personel Polda dan Forkopimda juga membantu pengurusan surat atau dokumen yang hilang akibat bencana.

“Makanan yang dibagikan kepada masyarakat terdampak dalam bentuk siap saji di Empat Distrik (Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan Heram) oleh Dinas Sosial sebanyak tiga kali sehari,” katanya.

Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kota Jayapura sebanyak tujuh orang dan luka-luka sebanyak empat orang. Untuk korban selamat dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat, di antaranya RS DOK II Jayapura, RS Provita Jayapura dan RS Bhayangkara Jayapura.

“Bencana alam tanah longsor yang menyebabkan korban meninggal dunia dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi melandah wilayah Kota Jayapura,” katanya.

Adapun wilayah bencana tanah longsor yang paling parah terdapat di wilayah Jayapura Utara dengan empat titik tanah longsor, di antaranya Nirwana I Bhayangkara, APO Kali, dan Kloofkamp.

Untuk wilayah genangan air atau banjir yang terparah berada pada Distrik Abepura, di antaranya Perumahan Organda, Kali Acai, dan Kompleks Pasar Youtefa dan Distrik Jayapura Selatan yaitu wilayah pemukiman kompleks SMAN 4, PTC Entrop dan Hamadi.

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Jayapura banjir terparah terjadi di Perumahan BTN Gajah Mada Yahim Sentani, Areal Stadion Lukas Enembe.

“Untuk saat ini, genangan banjir sudah tidak ada, yang tersisa hanya material bekas banjir dan tanah longsor dan sedang dibersihkan oleh personel gabungan TNI – Polri dan Pemerintah setempat,” katanya. (*/red)

Babinsa Koramil Sudimoro Bantu Warga Terdampak Tanah Longsor

By On Rabu, November 04, 2020

Babinsa Desa Gunungrejo, Sertu Jaman, turun ke wilayah binaan membantu warga masyarakat yang rumahnya tertimpa tanah longsor akibat hujan intensitas tinggi.
Babinsa Desa Gunungrejo, Sertu Jaman, turun ke wilayah binaan membantu warga yang rumahnya tertimpa tanah longsor akibat hujan intensitas tinggi pada Senin malam, 04 November 2020. 

PACITAN, KabarViral79.Com – Anggota Koramil 0801/07 Sudimoro yang menjadi Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Gunungrejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), turun ke wilayah binaan membantu warga masyarakat yang rumahnya tertimpa tanah longsor akibat hujan intensitas tinggi pada Senin malam, 04 November 2020.

Baca juga: Sinergitas Babinsa Koramil Sudimoro Tegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19

Bersama warga Desa Gunungrejo, Sertu Jaman mendatangi rumah Wijianto, warga yang rumahnya tertimpa tanah longsor, mengakibatkan rumahnya roboh. 

Begitu mendapat laporan tentang warga di wilayah binaan mendapat musibah, Sertu Jaman sebagai Babinsa Desa Gunungrejo langsung turun ke lokasi bersama warga sekitar untuk turut membantu Wijianto.

Baca juga: Melalui Program Rutilahu, Babinsa 0801/10 Punung Bantu Warga Miliki Tempat Tinggal yang Layak

Sertu Jaman mengatakan, sudah beberapa hari ini hujan turun dengan intensitas tinggi.

“Sesuai arahan Komandan, kami para Babinsa diperintahkan untuk selalu tanggap dan waspada, serta terus memonitor atau memantau perkembangan situasi di wilayah binaan masing-masing bila mana terjadi hal yang tidak diinginkan. Termasuk bencana tanah longsor ini, sehingga masyarakat bisa lekas terbantu atau tertolong guna mengurangi resiko kerugian yang lebih besar,” katanya. (penrem081)

Dandim Pacitan Tinjau Lokasi Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Nawangan

By On Kamis, Mei 28, 2020


PACITAN, KabarViral79.Com – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Pacitan pada Selasa, 26 Mei 2020, menimbulkan dampak tanah longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), salah satunya di Kecamatan Nawangan, Desa Jetis, yang mengalami tanah longsor di jalan penghubung antara Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng), dan Kabupaten Pacitan.

Kapolres Lebak Bersama Forkopimda Gelar Baksos di Huntara Cigobang

By On Jumat, November 13, 2020

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lebak, AKBP Ade Mulyana bersama Forkopimda Kabupaten Lebak melaksanakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Hunian Sementara (Huntara), warga terdampak bencana alam tanah longsor Kp. Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Jum'at, 13 November 2020.

LEBAK, KabarViral79.Com – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lebak, AKBP Ade Mulyana bersama Forkopimda Kabupaten Lebak melaksanakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Hunian Sementara (Huntara), warga terdampak bencana alam tanah longsor Kp. Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Jum'at, 13 November 2020.

Dalam kegiatan itu, Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana dan Forkopimda menyerahkan bantuan berupa sembako sebanyak 170 paket, tenda dan pelayanan kesehatan ke warga terdampak tanah longsor.

Baca juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten Dampingi Kakorlantas Polri Berikan Bantuan ke Masyarakat Baduy

Turut hadir, Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana, Wakil Bupati H. Ade Sumardi, Dandim 0603/Lebak, Wakil Ketua DPRD Kab Lebak Junaedi Ibnu Jarta, Asda 3 Feby Hardian Kurniawan, Camat Lebak Gedong H. E. Wahyudin, Kadinsos Lebak H. Eka Darmana Putra, Kadinkes Triatno Supiyono, Kepala Desa Banjarsari H. Anis, Tagana Kabupaten Lebak, Kadis PU Kabupaten Lebak, Camat Cipanas, Danramil Cipanas, Ketua MUI Lebak, Kepala Puskesmas Lebak Gedong, Kades Cileuksa Bogor, Jaro Ade Cileuksa, Kades Banjar Irigasi, Sae (Tokoh Huntara), Ustad Dedi (Huntara), Amsor (Huntara), para PJU Polres Lebak.

Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana mengatakan, kegiatan yang dinisiasi Polres Lebak ini untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana tanah longsor pada bulan Januari 2020 yang sampai saat ini masih menempati hunian sementara (Huntara).

“Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengingatkan kita semua, terutama Forkopimda, stakeholder dan masyarakat, akan bencana alam, agar kita semua lebih meningkatkan ikhtiar, dan usaha untuk antisipasi bencana alam yang kapan saja bisa terjadi mengingat berdasarkan BMKG, akan terjadi peningkatan curah hujan karena akibat dari lalina,” kata Kapolres.

Kapolres juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk lebih peka dan peduli serta berperan aktif dalam pencegahan bencana alam tanah longsor.

Baca juga: Polres Lebak Perketat Pemeriksaan di Check Point Batas Kota dan Desa

“Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk lebih peka dan peduli serta berperan aktif dalam pencegahan bencana alam tanah longsor, seperti dengan menjaga kebersihan lingkungan, tidak melakukan ilegal logging (penebangan pohon) di hulu, tidak melakukan penambangan liar, dan tidak membuat lahan yang tidak melihat aspek lingkungan,” ujar AKBP Ade Mulyana.

Sementara itu, Wakil Bupati Lebak, H. Ade Sumardi dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Lebak yang telah menggagas kegiatan baksos dan memberikan bantuan kepada warga Kp. Cigobang.

“Kita harus mensyukuri dengan kondisi alam seperti ini. Kita harus bersahabat dengan alam, contoh dengan penanaman pohon atau penghijauan kembali tanah yang gundul,” ujar Ade Sumardi.

“Kegiatan ini dilanjutkan dengan peninjauan dan penyerahan sembako door to door ke rumah hunian sementara warga Kp. Cigobang,” ujarnya. (Nusi Bule)

Gubernur Jatim Tinjau Langsung Lokasi Longsor di Ngetos

By On Selasa, Februari 16, 2021

NGANJUK, KabarViral79.Com – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indarparawansa meninjau lokasi longsor di Desa Selopuro, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur (Jatim).

Dalam kunjungan kali ini, Gubernur Jatim menyempatkan diri melihat langsung lokasi terjadinya longsor didampingi Bupati Nganjuk H. Novi Rahman Hidayat, Dandim 0810/Nganjuk Letkol Inf Georgius Luky Ariesta, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi serta unsur Forpimda lainnya.

Setelah meninjau lokasi longsor, rombongan Gubernur Jatim mengadakan tatap muka dan menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban longsor Ngetos.

“Saya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban tanah longsor Ngetos. Semoga almarhum dan almarhumah korban longsor mendapatkan tempat yang layak disisi Tuhan YME,” kata Gubernur.

Gubernur Jatim juga menyerahkan bantuan kepada keluarga korban tanah longsor.

Selesai bertemu langsung dengan keluarga korban longsor, Gubernur Jatim didampingi Forpimda Nganjuk meninjau lokasi pengungsi yang disediakan di SD Ngetos.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa memberikan suport kepada para pengungsi agar tetap tabah dan semangat.

Khofifah juga memberikan bantuan alat permainan kepada anak-anak agar bisa digunakan di tempat pengungsian dan untuk tetap menjaga moril anak anak pengungsi.

Untuk diketahui, longsor di Desa Selopuro, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, terjadi pada Minggu sore, 14 Februari 2021, karena intensitas curah hujan yang tinggi di daerah tersebut. (Penrem081)

Danrem 081/DSJ dan Dirut PT Exindo Wiratantra Perkasa Bagikan Bansos ke Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Nganjuk

By On Jumat, Januari 07, 2022

NGANJUK, KabarViral79.Com – Banjir dan tanah longsor menerjang Dusun Banaran, Desa Macanan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu lalu, 20 Desember 2021.

Bencana alam itu terjadi akibat meluapnya anak sungai Kucir yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang turun di wilayah Nganjuk.

Dampak dari itu, beberapa rumah warga yang berada di tepi anak sungai Kucir rusak parah terkena longsor dan puluhan warga terpaksa harus mengungsi waktu itu.

Untuk membantu dan meringankan dampak dari para warga yang masih dirasakan hingga saat ini, Komandan Korem (Danrem) 081/DSJ, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho bersama Dirut PT Exindo Wiratantra Perkasa, Panito memberikan bantuan sosialnya kepada mereka yang terdampak dari adanya bencana tersebut.

Kepedulian dalam bentuk aksi sosial semacam itu sudah sering mereka lakukan selama ini.

“Kami telah diajak beberapa kali melaksanakan Baksos di desa-desa terpencil oleh PT Exindo. Harapan kami, Baksos yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Danrem dalam sambutannya di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah, Desa Oro-Oro Ombo, Ngetos, Nganjuk yang menjadi lokasi ceremonial penyerahan Bansos, Kamis, 06 Januari 2022.

Sebagai putra daerah, Danrem pun mengaku bangga jika dapat terjun langsung untuk membantu masyarakat di Nganjuk.

Sementara itu, Panito berharap bantuan sosial yang diberikan itu akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Nganjuk.

“Semoga bermanfaat guna membantu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya.

Diungkapkannya, selain diberikan kepada para korban bencana longsor di Desa Macanan. Bantuan yang disiapkan hari ini juga diberikan kepada masyarakat kurang mampu di Desa Oro-Oro Ombo.

Adapun bantuan yang diberikan sebanyak 150 paket yang berisi berbagai sembako, mulai dari beras, minyak goreng, gula pasir dan mie instan.

Atas bantuan yang diberikan kepada warganya itu, Plt Camat Loceret, Gatut Sugiarto mengaku berterima kasih atas kepedulian yang diberikan oleh Danrem dan Dirut PT Exindo Wiratantra Perkasa.

“Kami atas nama masyarakat Desa Macanan yang terkena musibah tanah longsor mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatiannya,” ucapnya.

Selain diserahkan secara simbolis, bantuan-bantuan itu juga tampak diserahkan langsung secara door to door.


Sumber: Penrem 081/DSJ

Kapolda Sumut Salurkan Bantuan, Pastikan Pencarian Korban Longsor di Humbahas

By On Senin, Desember 04, 2023


HUMBAHAS, KabarViral79.Com – Musibah banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Dusun III, Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut), Jumat, 01 Desember 2023.

Dalam musibah itu sebanyak 12 warga hilang dan 13 unit rumah rusak tertimbun material longsor. Adapun identitas para korban yang hilang itu yakni Sartika Simanjuntak, Ceriah Banjarnahor.

Kemudian, Op Oge Br Sianipar, Juni Silaban, Krisjen Siregar, Lasroha Sinambela, Pintar Simamora, Besman Sihombing, Adriano Silaban, Eva Purba, Diana Sinaga dan Dian Lubis.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang datang meninjau proses pencarian korban bersama Pj Gubernur Sumut dan Kasdam I/BB  mengatakan, personel gabungan TNI, Polri BPBD dan dibantu masyarakat masih terus berupaya untuk melakukan pencarian korban hilang akibat musibah tanah longsor tersebut.

“Kita masih fokus mencari 11 orang yang diidentifikasi berada di lokasi bencana saat ini belum ditemukan. Saat ini sejumlah alat berat masih melakukan pembersihan material longsor berupa batu berukuran besar yang membenam rumah warga dan akses jalan,” katanya.

Agung mengungkapkan, sebanyak 120 kepala keluarga telah diungsikan ke Balai Desa, Kecamatan Balaraja, berada di tempat yang lebih aman untuk sementara waktu untuk mengantisipasi terjadinya musibah longsor susulan.

“Kita (Polda Sumut), Kodam I Bukit Barisan, Pemprov Sumut, Polres Humbahas beserta Pemda telah memberikan bantuan kebutuhan hidup kepada masyarakat yang terdampak musibah longsor selama mengungsi,” ucapnya saat mengunjungi lokasi bencana bersama Pj Gubernur Sumut Mayjen TNI (Purn) Hassanudin dan Kasdam I/BB.

“Polda Sumut juga mendidirikan posko identifikasi antemortem dan postmortem. Saya meminta agar agar manajemen disaster diterapkan dengan baik dengan membagi zona penanganan lokasi bencana, korban dan masyarakat terdampak,” ujar mantan Asops Kapolri tersebut. (*/red)

Tanah Longsor, Kodim Madiun Kerahkan Personilnya Bersihkan Material Longsoran

By On Selasa, Februari 16, 2021

MADIUN, KabarViral79.Com – Kodim 0803/Madiun mengerahkan personilnya untuk membantu warga membersihkan material longsoran tanah yang menutup akses jalan penghubung di Desa Kepel dan Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Senin, 15 Februrari 2021.

Komandan Kodim (Dandim) 0803/Madiun, Letkol Inf Edwin Charles mengatakan, akibat intensitas curah hujan yang tinggi, mengakibatkan tebing di sisi jalan mengalami longsor dan menutupi badan jalan yang menghubungkan Desa Kepel dan Desa Bodag.

“Longsoran tanah yang menutupi jalan mengakibatkan terputusnya akses jalan penghubung kedua desa, dan aktifitas warga jadi terhambat. Saya perintahkan Koramil  0803/07 Kare untuk membantu kendala yang dihadapi, agar aktivitas warga dapat kembali normal seperti semula,” ujar Dandim.

Dandim juga menyampaikan, dengan kondisi cuaca saat ini musim penghujan, sangat berpotensi terjadinya longsor dikarenakan banyak wilayah perbukitan di Kecamatan Kare.

“Dengan kondisi geografis daerah tesebut kebanyakan wilayah perbukitan, jadi potensi kerawanan longsor sangat memungkinkan terjadi. Terkait hal itu saya menyampaikan kepada para Babinsa untuk terus memantau kondisi wilayah binaaanya terutama pada saat cuaca hujan,” tuturnya.

Sementara itu, Komandan Koramil (Danramil) Kare, Kapten Caj Ali Subhan menyebutkan, kondisi cuaca dalam beberapa hari terakhir memang sering terjadi hujan sepanjang hari.

Danramil juga menambahkan, kegiatan kerja bakti ini merupakan wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat. Diharapkan dengan kehadiran anggota TNI membuat warga Desa Kepel semakin semangat dalam bekerja bakti.

“Kami akan terus berupaya bersinergi dengan pihak-pihak terkait dalam membantu menangani bencana alam yang terjadi di wilayah Kecamatan Kare,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Kare, Tarnu Ashidiq mengucapkan terimakasih kepada TNI, khususnya Koramil 07/Kare yang telah membantu membersihkan material longsor sehingga jalan bisa berfungsi seperti semula.

“Syukur Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan berkat kerja keras TNI bersama warga, akses jalan di Desa Kepel bisa berfungsi kembali. Saya sebagai Camat Kare mengucapkan banyak terimakasih,” pungkasnya. (penrem081)

Akibat Hujan Besar, Bagian dapur Rumah Warga di Kampung Tenjolaya Desa Bayah Timur Tergerus Longsor

By On Jumat, November 22, 2024

 


LEBAK,KabarViral79.Com – Diduga akibat hujan deras yang terjadi pada hari Jumat, Tanggal (15/11) yang lalu mengakibatkan bagian dapur rumah mik Samsudin di Kampung Tenjolaya/Warulame RT: 01/RW: 03 Desa Bayah Timur Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten hancur kebawa longsor. Jum’at. (22 November 2024).

Menurut keterangan Noval saudara Samsudin mengatakan bahwa Kejadian tersebut setelah hujan deras yang terjadi pada hari Jum’at sore sampai malam sehingga mengakibatkan bagian dapur rumah tersebut hancur terbawa longsor.

“Sebelumnya pada hari Kamis saya di telepon oleh saudara saya untuk membantu memperbaiki dapur rumahnya, tapi setelah pada hari Jum’at diperbaiki ternyata pas malam harinya dapur rumah ka Samsudin terbawa longsor,” kata Noval.

Saat dikonfirmasi awak media ini ketua Rukun Tetangga (RT) 01/RW: 03 Eman yang juga selaku keluarga Samsudin menuturkan bahwa kejadian tersebut menjadi khawatir karena takut ada longsor susulan.



“Baru aja diperbaiki dapur saudara saya eh, malah kebawa longsor malam harinya. Dan yang saya khawatirkan akan ada longsor susulan karena tanah sepanjang tanah di belakang rumah kami sangat labil apalagi dari arah jalan poros Desa depan rumah kami tidak ada drainase nya sehingga kalau musim penghujan air tumpah ke depan rumah kami,” ujar Eman.

RT Eman juga menambahkan bahwa sebelumnya beberapa tahun yang lalu disaat terjadi banjir bandang dan saat itu juga rumah saya tergerus longsor bagian belakangnya. Jadi kami berharap kepada pihak pemerintah agar bisa membangun TPT di belakang rumah kami, dan ada drainase di depan rumah yang pinggir jalan karena badan jalan juga sudah semakin robah akibat pergerakan tanah,” pungkasnya.

(Cup/Uday)

Tanggap Bencana, Danrem 081/DSJ Tinjau Lokasi Rawan Longsor di Nganjuk

By On Kamis, Februari 25, 2021

Mendengar Dusun Petungulung, Desa Margopatut, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), telah terjadi pergeseran tanah (retak) yang rawan akan terjadinya bencana tanah longsor, Komandan Korem (Danrem) 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ), Kolonel Inf Waris Ari Nugroho langsung gerak cepat untuk melihat kondisinya, Rabu siang, 24 Februari 2021.

NGANJUK, KabarViral79.Com – Mendengar Dusun Petungulung, Desa Margopatut, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), telah terjadi pergeseran tanah (retak) yang rawan akan terjadinya bencana tanah longsor, Komandan Korem (Danrem) 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ), Kolonel Inf Waris Ari Nugroho langsung gerak cepat untuk melihat kondisinya, Rabu siang, 24 Februari 2021.

Dalam peninjauan yang dilakukannya itu, Danrem turut didampingi oleh Dandim 0810/Nganjuk, Letkol Inf Georgius Luky Ariesta, dan Dirut PT. Exindo Jatim, Panito, serta Kades Margopatut, Solikhin.

Baca juga: Gubernur Jatim Tinjau Langsung Lokasi Longsor di Ngetos

Di tengah melihat langsung kondisi retakan tersebut, Danrem mengimbau kepada Kades agar dapat terus memantau kondisi retakan yang saat ini sudah sepanjang sekitar 200 meter.

Dirinya juga meminta agar faktor keselamatan warga dapat diutamakan, dengan meminta para warga yang tinggal di radius rawan terjadinya bencana akibat pergeseran tanah tersebut, dapat segera dihimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Tampak juga Ia mengapresiasi keberadaan alat deteksi pergeseran tanah di lokasi retakan yang dibuat oleh warga secara tradisional.

Setelah meninjau lokasi pergesaran tanah tersebut, Danrem beserta rombongan kemudian meninjau salah satu runah marga yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian.

Baca juga: Ungkapan Polos Najwa yang Bercita-cita Ingin Jadi Kowad

Kepada para pengungsi, orang nomor satu di jajaran Korem 081/DSJ itu mengimbau untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19, serta mendoakan mereka agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan.

Selain itu, guna membantu dan meringankan beban sekitar 208 warga yang terpaksa mengungsi, Danrem bersama Dirut PT. Exindo Jatim dan PWI Nganjuk turut memberikan bantuan berupa sembako dan berbagai barang keperluan lainnya yang dibutuhkan pengungsi.

Terlihat aksi sosial dan kepedulian yang dilakukan itu juga bertepatan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional tahun 2021 yang jatuh pada bulan ini.

Di lokasi berbeda dengan kondisi permasalahan yang sama, tepatnya di Desa Kepel, Kecaatan Ngetos, mereka juga memberikan bantuannya yang diterima secara simbolis oleh Kades, Sundari. (penrem081)

Tim Ahli dari ITB Bakal Diturunkan Guna Mengecek Jalan yang Terbelah karena Longsor di Karang Tengah

By On Rabu, November 06, 2024


TANGERANG, KabarViral79.Com – Jalan penghubung Kabupaten Bogor dan Tangerang, tepatnya Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagadegan, Kabupaten Tangerang, Banten, terputus akibat longsor pada Selasa sore, 05 November 2024.

Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan menyiapkan tim teknis untuk terjun langsung ke lapangan meneliti penyebab terjadinya bencana tanah longsor itu.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang, Hendri Gunawan mengatakan, bencana longsor tersebut dikarenakan oleh faktor cuaca.

Namun, untuk lebih lanjut pihaknya akan memanggil tim ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) guna memastikan lebih detail penyebab longsor tersebut.

“Iya, sejauh ini longsor diduga karena imbas dari faktor cuaca. Tapi nanti kita akan turunkan ahli dari ITB terkait penyebab longsor tersebut,” kata Hendri kepada wartawan, Rabu, 06 November 2024.

Terkait ada dua tandon milik pengembang yang beririsan dengan jalan, Hendri memastikan bahwa penyebabnya bukan itu.

“Namun kita akan panggil ahli dari ITB untuk memastikan longsor tersebut ya,” pungkasnya. (Reno)

GRIB JAYA PAC Panggarangan Gelar Gotong Royong Bantu Warga Bersihkan Longsor di Kampung Karangsewu

By On Minggu, Januari 19, 2025

 

Ketua GRIB JAYA PAC Panggarangan beserta Humas dan anggotanya berfoto bersama Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan, Empud Saepudin, di lokasi jalan poros desa yang terdampak longsor di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten

LEBAK, KabarViral79.Com – Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB JAYA) PAC Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, melaksanakan aksi gotong royong membantu warga membersihkan jalan poros desa yang tertutup longsor. Longsor tersebut terjadi akibat hujan deras pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 01.00 WIB di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak.

Kegiatan sosial ini berlangsung pada Minggu (19/1/2025) dan melibatkan anggota Ormas GRIB JAYA serta masyarakat setempat. Ketua GRIB JAYA PAC Panggarangan, Ujang Bowong, menyampaikan bahwa pihaknya hadir di lokasi bersama warga Desa Sindangratu dan Desa Hegarmanah untuk membersihkan jalan yang terdampak longsor.

“Kami dari Ormas GRIB JAYA PAC Panggarangan sengaja hadir untuk membantu membersihkan jalan poros desa yang tertutup longsor. Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap masyarakat, khususnya di Kecamatan Panggarangan,” ujar Ujang Bowong kepada awak media.

Anggota GRIB JAYA PAC Panggarangan saat melaksanakan gotong royong membersihkan jalan poros desa yang tertutup longsor di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten


Ujang menambahkan, GRIB JAYA PAC Panggarangan berkomitmen untuk selalu hadir dalam kegiatan sosial, termasuk membantu warga yang terdampak bencana alam. Ia juga mengapresiasi sambutan baik dari Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan yang dipimpin oleh Empud Saepudin.

“Kami disambut dengan baik oleh Pak Empud Saepudin selaku Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan, serta Kepala Desa Hegarmanah. Kami harap kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan sekaligus Kepala Desa Sindangratu, Empud Saepudin, turut mengapresiasi inisiatif GRIB JAYA.

“Kami sangat berterima kasih kepada GRIB JAYA PAC Panggarangan yang telah membantu warga membersihkan puing-puing tanah longsor. Kehadiran GRIB JAYA sangat berarti, terutama dalam kegiatan sosial seperti ini,” ungkap Empud.

(Cup/angga)

Tanah Longsor, Koramil 0802/18 Sooko Kirim  Anggota Laksanakan Karya Bakti

By On Senin, November 02, 2020

PONOROGO, KabarViral79.Com – Hujan deras selama rentang waktu 3 jam, mengakibatkan tebing di pinggir jalan Dusun Karangrejo, RT 01 RW 02, Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), longsor sehingga menghambat para pengguna jalan.

Atas kejadian tersebut, Koramil 0802/18 Sooko melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta masyarakat untuk melakukan karya bakti di lokasi tebing yang longsor, Senin, 02 November 2020.

Baca juga: Cegah dan Tangkal Covid-19, Koramil 0802/17 Pulung bersama Polsek Datangi Pasar

Bati Bakti Koramil 0802/18 Sooko, Serka Sunyoto selaku tertua dari Koramil 0802/18 menjelaskan, hujan deras selama 3 jam mengakibatkan tebing sepanjang 6 meter dengan tinggi 4 meter di Dusun Karangrejo, RT 01 RW 02, Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, longsor. 

“Atas kejadian tersebut, maka Koramil 0802/18 segera mengambil tindakan koordinasi dengan unsur terkait untuk melakukan karya bakti,” katanya.

“Dengan peralatan yang ada, kami dari Koramil 0802/18 Sooko bersama Polsek Sooko dan instansi terkait lainnya termasuk BPBD dan Dinas PU serta masyarakat mengangkut dan membersihkan longsoran tanah yang ada di badan jalan agar tidak mengganggu lalu lalang pengguna jalan,” jelas Serka Sunyoto.

Baca juga: Anggota Koramil Pulung Ajak Warga di Pasar Patuhi Protokol Kesehatan

Disamping tebing yang longsor, dengan derasnya hujan tersebut juga mengakibatkan talud ambles dan jembatan yang menghubungkan Desa Ngadirojo putus sehingga anggota Koramil 0802/18 Sooko bersama unsur terkait dan masyarakat juga melaksanakan karya bakti di lokasi tersebut.

Masih adanya air yang mengalir dari atas tebing, dan dikhawatirkan timbul longsor susulan, maka para peserta karya bakti disamping bekerja penuh semangat juga sangat hati-hati dan penuh kewaspadaan. (penrem081)

LMDH Rimba Lestari Mulya BKPH Gunung Kencana Gelar Sosialisasi Antisipasi Bencana Alam Dampak El Nino

By On Kamis, Agustus 31, 2023


LEBAK, KabarViral79.Com – Dalam rangka mengantisipasi dampak fenomena El Nino, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Lestari Mulya BKPH Gunung Kencana menggelar sosialisasi di Daerah Wisata Raja Cikujang, Desa Ciginggang, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu, 30 Agustus 2023.

Kegiatan sosialisasi yang mengusung tema “LMDH Rimba Lestari Mulya Siap Antisipasi Bencana Alam Kebakaran Hutan, Banjir dan Tanah Longsor Akibat Fenomena El Nino Guna Menciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif di Kecamatan Gunung Kencana” tersebut diikuti kurang lebih 60 orang peserta. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasubdit II Ditintelkam Polda Banten, Kompol Amrin Siregar; Kasubdit V Ditintelkam Polda Banten, Kompol Adil Pasaribu; Kanit III Subdit II Ditintelkam Polda Banten, AKP Iip Setiadi; Kepala Desa Ciginggang, Hendra; Asper BKPH Gunung Kencana, Dedi Junaedi; Ketua LMDH Kabupaten Lebak, H. Wawan; Ketua LMDH Rimba Lestari Mulya, Dedi Hidayat.

Ketua LMDH Rimba Lestari Mulya, Dedi Hidayat dalam sambutannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini untuk mengantisipasi fenomena El Nino dalam pengelolaan lahan perhutani untuk bertani dan berkebun agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti bencana kebakaran hutan, tanah longsor atau banjir akibat cuaca exstrim yang tidak menentu agar tidak terjadi gangguan Kamtibmas.

“LMDH Rimba Lestari Mulya mempunyai 800 orang anggota. Dalam kesempatan ini yang bisa hadir sebanyak 50 orang penggarap. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan masyarakat menjadi mengerti dan memahami dampak dari fenomena El Nino, sehingga bisa mengantisifasi dampaknya, dan masyarakat (Anggota LMDH Rimba Lestari Mulya-red) yang kesehariannya bermata pencaharian dari pertanian dan berkebun tetap bisa beraktifitas untuk bertani dan berkebun dengan baik dan aman,” jelasnya.

Ketua Paguyuban LMDH Kabupaten Lebak, H. Wawan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang telah mendorong  berlangsungnya kegiatan sosialisasi antisipasi fenomena dampak El Nino.

“Terima kasih diucapkan kepada jajaran Polda Banten yang telah mendorong  berlangsungnya kegiatan ini, sehingga masyarakat dapat mendengar arahan langsung serta dapat menyampaikan  permasalahan yang ada di lingkungannya  sebagai langkah untuk menciptakan situasi kondusifitas, khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Kencana, sesuai semboyan yang ada di masyarakat, yaitu ‘Leuweng Hejo Masyarakat Ngejo’. Artinya hutannya tetap hijau dan masyarakatnya tetap bisa makan,” tuturnya.

Kepala Desa Ciginggang, Hendra mengatakan, dirinya mewakili masyarakat sangat mendukung berlangsungnya kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini.

“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini para penggarap lahan perhutani yang tergabung dengan LMDH Rimba Lestari Mulya dapat mamanfaatkan lahan perhutani dengan baik dan benar, tidak terjadi kerusakan alam, apalagi sekarang menghadapi musim kemarau akibat fenomena El Nino. Jangan sampai menggarap lahan dengan cara memabakar. Mudah-mudahan Desa Ciginggang menjadi percontohan dalam mengembangkan pertanian dan perkebunan. Saya mewakili masyarakat sangat mendukung berlangsungnya kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini,” tuturnya. 

Kanit 3 Subdit 2 Ditintelkam, AKP Iip Setiadi dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerja sama pihak Kepolisian Polda Banten dengan masyarakat dari LMDH Rimba Lestari Mulya yang ada di Kecamatan Gunung Kencana.

“Kegiatan ini penting, mengingat saat ini secara global alam sedang menghadapai penomena El Nino, yaitu suatu kondisi iklim atau cuaca yang exstrim yang bisa menimbulkan bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir dan longsor jika terjadi hujan. Untuk itu, mari kita sama-sama antisipasi fenomena alam ini agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Langkah nyata yang bisa kita lakukan, yaitu kita tetap bertani dan berkebun agar mata pencaharian kita tetap berjalan, namun jangan sekali-kali melakukan pembakaran ranting atau semak, karena hal teraebut akan berakibat fatal,” jelasnya.

Kasubdit II Ditintelkam, Kompol Amrin Siregar menyampaikan, dalam menghadapi fenomena alam El Nino pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap semangat dan inovatif dalam melakukan usaha  dengan cara bertani dan berkebun.

“Kami juga berpesan, dengan adanya pembukaan lahan tidak dengan cara dibakar, karena dihawatirkan dapat terjadi kebakaran, baik dalam sekala kecil maupun besar, lebih baik mencegah dari pada memadamkan kebakaran hutan,” pungkasnya. 

Ia juga menyarankan, dalam pembukaan lahan sebaiknya dilakukan dengan ditimbun sebagai kompos organik. 

“Warga juga diharapkan mau menanam pohon-pohon yang mempunya nilai ekonomis seperti pohon buah buahan. Karena di lahan perhutani seperti di Gunung Kencana ini kalau menanam tanaman jenis palawija ketika memasuki musim kemarau akan cepat kering, kemudian  mati dan mudah terbakar,” ujarnya.

Sementara itu, Asper BKPH Gunung Kencana, Dedi Junaedi dalam sambutannya berharap, saat musim kemarau ini masyarakat diharapkan tidak membakar tanaman atau semak belukar untuk membersihkan lahan untuk persiapan nanam dimusim penghujan yang akan datang. Karena bila terjadi kebakaran meskipun kecil dapat terjadi hot spot dan terlihat melalui satelit. 

“Saya sepakat dengan Pak Kasubdit Ekonomi Polda Banten agar masyarakat atau anggota LMDH ini mau mengelola tanah Perhutani tidak hanya menanam Palawija, namun menanam tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti buah-buahan alpukat, duren, pete, manggis, sehingga pohon tersebut selain menghasilkan buah-buahan juga menghasilkan kayu-kayuan, serta jarang sekali terjadi kebakaran hutan,” tuturnya.

“Dengan menanam pohon tersebut, juga bisa menjaga erosi tanah saat musim penghujan, dan bisa menyimpan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau.  Bila kesulitan bibit, kita bisa fasilitasi, baik dari Perum Perhutani ataupun Dinas-dinas Pemda Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten,” tutupnya. (*/red)

Kepala Desa Sindangratu Pimpin Gotong Royong Bersihkan Longsor di Jalan Poros Desa

By On Minggu, Januari 19, 2025

 

Kepala Desa Sindangratu, Empud Saepudin, memimpin gotong royong membersihkan material longsor bersama warga di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak

LEBAK, KabarViral79.Com – Kepala Desa Sindangratu, Empud Saepudin, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, memimpin gotong royong bersama warga Desa Sindangratu dan Desa Hegarmanah. Gotong royong tersebut dilakukan untuk membersihkan tanah longsor akibat hujan deras yang terjadi pada Jumat malam, 17 Januari 2025, sekitar pukul 01.00 WIB.

Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (19/1/2025), melibatkan Kepala Desa Hegarmanah, Apid Hamidi, didampingi Sekretaris Desa Hegarmanah, Candra Faisal, serta ratusan warga dari kedua desa. Material longsor yang menutupi jalan poros desa berhasil dibersihkan secara bersama-sama dengan alat seadanya, seperti cangkul.

Tidak hanya masyarakat desa, gotong royong ini juga mendapat bantuan dari Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) GRIB JAYA PAC Panggarangan, yang dipimpin langsung oleh Ketua GRIB JAYA PAC Panggarangan, Ujang Bowong.

Warga Desa Sindangratu dan Desa Hegarmanah bekerja sama membersihkan material longsor yang menutupi jalan poros desa di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak


Dalam keterangannya kepada media, Kepala Desa Sindangratu, Empud Saepudin, menyampaikan bahwa gotong royong ini bertujuan untuk membuka kembali akses jalan yang vital bagi masyarakat.

“Hari ini, saya bersama masyarakat Desa Sindangratu dan Desa Hegarmanah melaksanakan gotong royong membersihkan material longsor yang menutupi jalan poros desa akibat hujan deras yang terjadi Jumat malam lalu,” ujar Empud Saepudin, yang akrab disapa Jaro Empud.

Ia juga menambahkan bahwa akses jalan poros desa ini sangat penting karena tidak hanya digunakan oleh masyarakat setempat, tetapi juga menjadi jalur utama bagi ratusan anak sekolah.

“Kami menggunakan alat seadanya untuk membersihkan longsor ini. Namun, kami sangat berharap pihak terkait segera turun langsung ke lokasi mengingat kondisi ini sangat mendesak,” tegasnya.

(Cup/angga)

Akibat Hujan Deras, Tebing Jalan Poros Kabupaten Lebak di Desa Citepuseun Longsor

By On Kamis, November 30, 2023



LEBAK, KabarViral79.Com - Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah kampung Cikadu, Desa Citepuseun, Kecamatan Cihara, Lebak Banten, mengakibatkan tebing jalan longsor. Rabu (29/11/2023).

Kondisi jalan poros kabupaten yang selama ini belum ada perbaikan mengalami longsor yang sangat parah hingga menutupi saluran air pesawahan kampung Cikadu dan sekitarnya.

Longsor tersebut di perkirakan setinggi 10 meter dan lebar 20 meter, sedangkan tanah yang rawan longsor mencapai 100 meter tepatnya di kampung Cikadu, arah Desa Cikaret menuju jalur Desa Pondokpanjang khawatir akan semakin lebih parah lagi.

Aan sebagai, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Citepuseun, yang kebetulan setiap hari melintasi jalan tersebut menyampaikan atas terjadinya longsor yang ada di kampung Cikadu.



“Keadaan jalan kampung Cikadu ini sangat memprihatinkan, jika tidak ada perbaikan di tahun ini kami yakin di tahun depan jalan poros kabupaten tersebut tidak bisa di lintasi,” ujarnya.

Hal itu di sampaikan juga oleh Sangsang sebagai sekretaris Desa Citepuseun, bahwa longsor dan jalan rusak tersebut khawatir semakin rusak parah.

“Jadi itu jalan kabupaten setiap tahun kami mengusulkan di musrenbang Desa menjadi prioritas, bahkan di kecamatan juga bahkan tiap tahun ada yang ke lokasi, tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut belum ada pembangunan, yang kami khawatirkan jika jalan tersebut tidak di bangun tahun 2024 maka jalan akan semakin hancur, karena saat hujan sekarang saja kendaraan roda 4 susah untuk melintasinya,” kata Sangsang.

Untuk diketahui, jalan tersebut jalan satu – satunya untuk transportasi masyarakat dari berbagai kampung yang mau beraktivitas, ke pasar, berobat ke rumah sakit dan ke sekolah.

“Akibat jalan rusak dan longsor masyarakat pengguna jalan tersebut, sangat kesulitan untuk melintasi dan harus lebih hati – hati karena badan jalan tersebut saat ini sangat rawan longsor, selain itu di sepanjang jalan poros kabupaten yang ada di Desa Citeupuseun banyak jalan berlubang yang sangat parah,” ujarnya.

Kami berharap lanjut Sangsang, kepada pihak terkait segera melakukan pengecekan kelokasi jalan tersebut, dan segera bertindak secepatnya untuk memperbaiki jalan rusak dan tebing yang longsor tersebut, karena kalau di biarkan saja takut ada korban kendaraan yang terjatuh ke tebing longsor tersebut, dan akan lebih parahnya lagi ketika di guyur hujan bisa patal menutupi saluran perairan irigasi Pesawahan yang salah satunya sebagai mata pencaharian masyarakat,” tutupnya.

(Cup)

Kisah Pilu Mang Asep yang Tidak Memiliki Akses Jalan ke Rumahnya, Dampak Pembangunan RSU Tigaraksa

By On Rabu, Maret 23, 2022

TANGERANG, KabarViral79.Com – Akses jalan menjadi sesuatu yang penting bagi warga dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Mereka dapat leluasa keluar masuk rumah untuk melakukan kegiatannya tanpa ada gangguan.

Namun, beberapa warga harus mengalami kejadian tidak menyenangkan karena akses jalan menuju rumahnya ditutup. Penyebabnya bervariasi. Ada yang ditutup lantaran konflik pribadi antar tetangga dan ada pula karena tanah yang menjadi akses yang akan dibangun Rumah Sakit Umum (RSU) Tigaraksa.

Kisah ini terjadi pada seorang pekerja buruh serabutan dan kuli bangunan. Di usianya yang mulai menua, Mang Asep (52) hanya bisa meratapi nasib saat satu-satunya akses jalan menuju ke rumahnya diblokade, bahkan tidak disisakan jalan untuk berjalan kaki.

Bahkan disamping rumahnya terdapat makam keluarga, yang akses jalannya pun ditutup oleh pihak pemborong. Kabar ini pun sempat membuat heboh warga Keluruhan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Mang Asep mengatakan, akses jalan itu sebenarnya sudah ada dari dulu. Jalan itu yang setiap hari digunakan untuk masuk dan keluar rumah. Namun, tiba-tiba pemborong menutup akses jalan tersebut meski sebelumnya tidak ada masalah.

“Sebenarnya, kami pernah melakukan inisiasi membicarakan akses jalan tersebut, kepada pihak pemborong, dengan niat agar bisa membayar tanah, namun karena pemborong mematok harga terlalu murah, dan saya pun tidak bisa menjualnya,” kata Mang Asep kepada wartawan, Rabu, 23 Maret 2022.

“Saya mau tanah saya dibayar dengan harga yang sesuai dengan keinginan saya, karena saya menjual tanah untuk membeli tanah kembali dan membangun rumah tempat tinggal saya, untuk berteduh dan istirahat bersama keluarga saya. Namun, mereka mematok harga bisnis, kita tidak mampu membayarnya. Padahal kita minta dengan harga yang sewajarnya,” ungkapnya.

Kasus ini sudah dilakukan mediasi hingga beberapa kali namun tidak menemukan solusi. Kepala Kelurahan Tigaraksa juga pernah berkoordinasi dengan pemborong, untuk tidak melakukan penutupan jalan tersebut. Bahkan pemilik rumah pernah memohon kepada pemborong tanah untuk bisa diberikan akses jalan, tapi sampai saat ini tidak diberikan.

Untuk diketahui, Mang Asep, seorang pria lanjut usia yang tinggal bersama istri, anak dan kakanya, ini sangat berharap bisa memiliki akses jalan yang bisa dilalui untuk berjalan kaki, namun sampai dengan hari ini tidak ada akses jalan yang bisa dilalui.

Ia juga bercerita bahwa akses jalan satu-satunya untuk keluar dari rumahnya sangat sulit karena harus melewati pohon bambu dan juga makam keluarga, serta ada akses jalan di depan rumahnya yang bisa dilalui namun bilamana hujan akan ada genangan air dan lumpur, karena dalam proses pembangunan pemerataan tanah, dan bahkan sangat tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor ataupun pejalan kaki, karena akses jalan yang tidak memadai.

Mang Asep juga menambahkan, segala upaya telah dilakukan agar akses jalan ke rumahnya tak ditutup. Misalnya, bertemu RT, RW, Lurah, juga perwakilan Pemborong, namun tak membuahkan hasil.

Mang Asep bahkan pernah datang bertemu dengan salah satu pengusaha, bapak (WL) namun, pihak pengusaha menawar tanah saya dengan harga yang sangat murah dan tidak sesuai dengan yang diharapkan,

Ia sangat berharap kepada Pemerintah Daerah yang akan membangun Rumah Sakit Umum (RSU) Tigaraksa, agar memperhatikan rumahnya, supaya bisa memiliki akses jalan yang bisa dilalui berjalan kaki atau bahkan, untuk lewat sepeda.

“Saya sangat berharap, dan meminta serta memohon kepada pihak pemerintah daerah kabupaten tangerang, dinas terkait, dan pemborong agar memperhatikan nasib dan kisah pilu yang saya alami sudah berbulan-bulan ini, dan dari pertama kali tinggal di Kampung Pabuaran sampai ada proses tahapan pembangunan RSU Tigaraksa ini tidak meminta apa-apa atau bahkan yang aneh-aneh. Saya cuma minta tanah yang saya punya dibayar dengan harga sewajarnya, dan tidak menutup akses jalan menuju rumah saya,” harapnya.

Sementara itu, Lurah Tigaraksa, H. Rama mebenarkan bahwa Mang Asep adalah warga Kampung Pabuaran, RT 02 RW 02 Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang akses jalan menuju rumahnya ditutup dan tidak diberi jalan oleh pihak pemborong, karena akan dibangunnya proses tahapan pemertaan tanah.

“Saya sudah mendapatkan informasinya langsung dari Bapak Ketua RT, dan Ketua RW, dan sudah kami panggil juga pihak pemborongnya, serta sudah kami sampaikan apa yang menjadi permasalahan yang sebenarnya dan bahkan apa yang diharapkan serta diinginkan oleh Mang Asep,” paparnya.

Permintaannya, hanya ingin diberikan akses jalan yang bisa dilalui untuk berjalan kaki menuju rumahnya, di tengan makam keluarga dan di bawah kebon bambu, serta dirinya juga sangat berharap kepada pihak pemborong agar mengabulkan apa yang diharapkan Mang Asep.

“Kalau memang bisa diberikan akses jalan ya silahkan, atau bahkan mau dibeli tanahnya dan dibayar sesuai apa yang diharapkan Mang Asep juga silahkan. Kalau saya hanya bisa membantu memediasi, menengahi agar tidak timbul masalah ataupun kesalahpahaman untuk proses pembangun RSU Tigaraksa yang sedang berjalan tahapannya ini,” tegasnya.

Untuk diketahui, Mang Asep juga mengalami kisah yang sangat pilu, karena tidak memiliki akses jalan menuju rumahnya. Bahkan beberapa minggu belakangan ini dirinya sangat sedih, karena akses satu satunya jalan yang biasa dilaluinya tertimpa longsor, karena bekas galian alat berat yang menggali tanah terlalu dalam sehingga mengakibatkan akses jalan menjadi longsor dan tidak bisa dilaluinya. Bahkan, bila musim hujan tiba akan terjadi banjir. 

Ia hanya bisa berdiam diri dan menatap nasib kisah pilunya sambil berdo’a agar bisa memiliki akses jalan yang bisa dilalui atau bilamana tanahnya mau dijual dan pihak pemborong sanggup untuk membayar dengan harga yang diharapannya. (*/red)