-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Kisah Pilu TKW Ilegal Asal Metro di Abu Dhabi yang Diperjualbelikan

By On Rabu, April 24, 2019

Foto Ilustrasi. 
LAMPUNG, KabarViral79.Com – Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kota Metro, Provinsi Lampung, Juriah, yang sempat hilang kontak dengan keluarganya sejak 13 Maret, akhirnya berhasil pulang ke Indonesia.

Ia telah berkumpul kembali dengan keluarganya di Metro setelah mengalami kekerasan di Abu Dhabi.

Ia pun menceritakan pengalamannya selama di sana. Ditemui di rumahnya, ibu dua anak ini menuturkan awal keberangkatan ke Abu Dhabi hingga berhasil kembali ke Tanah Air dengan selamat.

Juriah berangkat pada Juni 2018. Kala itu, ia mendapat panggilan agen dari Banten.

Ia masuk ke Timur Tengah sebagai TKW secara ilegal setelah dinyatakan memenuhi syarat oleh agensi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Berangkat dari Lampung ke Jakarta, wanita 29 tahun itu dibekali uang Rp 6 juta. Dari sana, dirinya bergeser ke Banten dan pindah ke Surabaya.

Kemudian ia mengudara dan transit di Malaysia hingga sampai ke Abu Dhabi.

Selama di bandara (Malaysia dan Abu Dhabi) Juriah sama sekali tidak menjalani pemeriksaan imigrasi, semua sudah diwakilkan pihak agensi.

"Begitu turun dari bandara semua diurusin supir. Pasport diambil. Kita langsung diantar ke agensi. Cuma dibekali uang senilai Rp 6 juta. Itu dari agensi yang kasih. Saya cuma ingat nama agen di sana itu Alwadi," ujarnya seperti dilansir dari Tribunlampung.co.id.

Sesampai di kantor agensi, Juriah ternyata tak sendiri. Janda dua anak ini menuturkan, ada ratusan warga Indonesia yang senasib dengan dirinya.

Mirisnya, semua buruh migran tersebut, bekerja ke negeri dengan cara ilegal.

"Kalau ratusan ada. Iya sama, ilegal semua. Ada yang sudah tua malahan. Bukan cuma orang Indonesia saja malah. Dan rata-rata mereka menyesal. Ya itu, karena perlakuan dan pendapatan yang tidak sesuai. Kapok lah kalau saya," ketus perempuan berhijab itu.

Setibanya di sana, ia bersama para TKW lainnya diperjualbelikan laiknya "barang" kepada calon majikan.

Dimana majikan akan memilih sendiri secara langsung calon asisten rumah tangganya.

"Kami didagangin gitu. Majikan datang, kita dikeluarin. Kalau dipilih, kita kerja," ceritanya.

Juriah bertahan hingga sepuluh bulan. Hingga akhirnya ia merasa tidak kerasan. Tercatat, sembilan majikan pernah menyewanya.

Ia pun menyerah dan meminta dipulangkan. Karena apa yang didapat tidak sesuai. Berbeda kala bekerja di Bahrain.

"Waktu di Bahrain saya lima tahun cuma satu majikan. Dan uangnya juga lumayan. Memang waktu itu saya resmi berangkatnya. Yang ini tidak jelas. Saya cuma tiga bulan dibayar. Mungkin karena ilegal. Jadi saya minta pulang," imbuhnya.

Namun, permintaannya justru mendapat perlakuan kasar dari agensi. Juriah sempat ditempeleng dan diancam.

Bahkan, keluarga di Metro pun mendapat teror.

Agen sempat meminta uang pengganti sebesar Rp 50 juta jika ingin pulang.

Kabar ancaman ke keluarga Juriah membuat resah Kenni, ibunya.

Hingga akhirnya melapor ke anggota DPRD Metro yang diteruskan ke Tribun Lampung dengan memuat kisah pilu TKW hilang kontak di Abu Dhabi.

Beberapa waktu kemudian, Juriah secara tiba-tiba dipulangkan ke Indonesia oleh pihak agen pada 12 April 2019.

Ia tidak tahu alasan dipulangkan. Padahal, sebelumnya agen sempat meminta uang Rp 50 juta ke dirinya dan keluarga.

"Dipulangin mendadak. Karena katanya sudah ramai berita. Saya dipanggil, terus katanya mau dipulangin. Itu dadakan. Saya pulang tidak bayar sama sekali, agen di Abu Dhabi itu orang Indonesia juga. Dan dikasih uang kalau ditukarin Rp 3,2 juta," kenangnya.

Juriah pun bersyukur bisa kembali ke Metro dengan selamat. Ia berjanji tidak akan kembali bekerja secara ilegal.

"Seandainya di sini enggak dapat kerja dan mau jadi TKW lagi, saya akan berangkat secara resmi," tuturnya.

Sementara Kenni berharap, anak sulungnya tidak lagi kembali bekerja di luar negeri.

"Iya lah di sini saja. Susah kalau kenapa-kenapa di negeri orang. Saya sebenarnya mau ucapin makasih untuk semua yang bantu. Ke DPRD, Disnaker, dan media. Tapi saya enggak ada nomornya jadi lupa," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rakhmat Zainudin meminta masyarakat yang ingin menjadi TKI mengikuti prosedur secara resmi.

Tidak berangkat secara ilegal. Karena akan susah saat ada permasalahan kerja.

"Kita sudah sering sampaikan. Mereka bisa berkonsultasi. Mana saja agen-agen resmi yang terdata pemerintah. Terus apa-apa saja syarat. Bahkan yang harus dilakukan di negeri orang pun akan kita beri tahu. Kita harap di Metro tidak ada lagi TKI ilegal," terangnya.

Sementara itu, Kepala BP3TKI Lampung, Ahmad Salabi mengatakan, jika tim dari BP3TKI Lampung bekerja sama dengan kedutaan besar di Abu Dhabi dan Kementerian Luar Negeri serta agen penyalur yang memberangkatkan telah berhasil membawa pulang Juriah pulang ke kampung halamannya.

Biaya pemulangan, lanjut Salabi, semua ditanggung oleh pihak atau agen yang memberangkatkan Juriah.

“Paspor Juriah juga ditahan atau disita, setiba di Jakarta oleh yang memberangkatkan (agen penyalur). Alasan mereka adalah untuk antisipasi agar pihak terkait tidak melaporkan ke polisi karena tidak ada bukti fotokopi paspor,” kata Salabi. (red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »