SERANG, Kabarviral79.Com - Terkait viralnya pernyataan/statement Gubernur
Banten Wahidin Halim (WH) mengenai informasi warga Banten yang positif Corona
(Covid-19) di Video berdurasi 1 menit 53 detik, membuat Jaringan Nurani Rakyat
(JANUR) mengirim surat kepada orang nomor 1 di Banten.
Dalam surat yang dilayangkan, JANUR memohon agar Gubernur
Banten (WH) lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi kepada publik, dan
jangan justru menambah kepanikan baru kepada Publik Banten.
"Karena berdasarkan sumber berita detik.com bahwa
Pemerintah Pusat meminta Dinkes untuk tracing, bukan kemudian mengumumkan
positif Corona," ungkap Ade Yunus Albarzanji, Ketua JANUR.
"Saya tidak dengar Gubernur Banten itu dapat data
dari mana meriksanya, karena kita tidak pernah menyampaikan data ini kepada
gubernur. Data ini disampaikan ke Dinkes untuk kemudian dilakukan
tracing," ucap Ade menirukan ucapan Achmad Yurianto (Jubir Pemerintah
Penanganan Covid-19).
Menurutnya, hal tersebut bukan soal kewenangan yang siapa
yang mengumumkan, tapi lebih kepada upaya dalam hal menjaga kondusifitas di
Banten.
"Siapa yang uji laboratorium tes pasien? Dinkes
Banten kah?, Kan Kemenkes Pusat. Otoritas Pusat ke Dinkes minta di TRACING
(belom berarti Positif Corona), kok diumumkan Positif, memang Dinkes Banten
pegang hasil laboratorium nya?," ungkap Ade.
Menurutnya, Gubernur mestinya menenangkan dan meneduhkan
masyarakat, dengan menghimbau agar tetap waspada dan melakukan upaya atau
langkah-langkah preventif.
"Bukan mengumumkan positif Corona yang membuat panik
warga. Kalaupun sudah resmi hasil labnya keluar adalah positif Corona, tugas
mengumumkan biarkan Jubir yang ditunjuk presiden yang memiliki Otoritas. Tugas
Gubernur meneduhkan dan menenangkan bukan membuat panik, apalagi ini belum
positif Corona," tandasnya.
Oleh karena itu, lanjut Ade, terkait statement Gubernur
Banten yang viral, pihaknya memohon agar WH segera dapat mengklarifikasi dan
membuat statement yang meneduhkan dan menenangkan masyarakat.
"Bukan justru membuat "Panik" Masyarakat
Banten," pungkasnya.
Di lain pihak, imbas viralnya video Gubernur Banten
Wahidin Halim yang menyatakan ada beberapa warganya yang positif Corona,
berimbas pada salah satu vendor Event Organizer (EO) yang akan melaksanakan
kegiatan pada Sabtu, 14 Maret 2020 di Alun-alun Barat Kota Serang.
Rizal salah satu vendor mengaku kecewa atas video
Gubernur lantaran berimbas pada kegiatan yang tengah dikerjakannya di
Alun-alun.
Kegiatan yang merupakan kegiatan sosialisasi QRIS (Quick
Response Indonesian Standard) terpaksa di batalkan menyusul adanya statement
dari Gubernur Banten.
"Ya dari kemarin kami sudah persiapan, namun pagi
ini pihak Pemprov membatalkan undangan dan kegiatan terpaksa ditiadakan untuk
mengantisipasi kekhawatiran akan Corona. Jujur saja, klien kami setelah video
beredar merasa takut untuk melakukan kegiatan. Seandainya Gubernur tidak
gegabah, mungkin hal ini tidak akan kami alami," jelasnya Rizal.
"Kalau bicara rugi ya jelas rugi. Apa yang sudah
terpasang mau tak mau harus dibongkar lagi. Ini khan semua ada cost nya. Bukan
tanpa biaya," sambungnya.
Untuk itu, jika memang keadaan di Provinsi Banten darurat
Corona, pihaknya meminta agar selama tiga bulan kedepan dan selama corona masih
meneror, Event-Event yang akan di selenggarakan di Banten harus dibatalkan.
"Kalau memang darurat, ya sudah, jangan ada Event sampai
masalah corona ini selesai. Keluarkan intruksinya yang jelas jangan cuma
bisanya membuat kegaduhan saja," tandasnya. (faiz)