-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Seren Taun Kasepuhan Cisungsang Gunakan Standar Protokol Kesehatan Covid-19

By On Sabtu, Agustus 15, 2020


LEBAK, KabarViral79.Com – Ada yang berbeda dari ritual upacara adat Seren Taun di Kasepuhan Cisungsang, Kabupaten Lebak, Banten, tahun ini. Acara adat yang biasa jadi daya tarik termasuk wisatawan kali ini dibatasi dan menggunakan Protokol Kesehatan untuk mengindari Covid-19.

Ketua Panitia Seren Taun Cisungsang, Henriana Hatra mengatakan, Seren Taun jadi ritual wajib bagi masyarakat adat di Kasepuhan Cisungsang, Lebak. Ritual ini merupakan ungkapan syukur atas limpahan rezeki yang diberikan. Orang kadang menyebutnya rasa syukur dan pesta penen.

Ritual tahunan yang kadang dihadiri oleh 20 - 25 ribu orang ini, pada tahun ini menggunakan standar Covid-19. Ritualnya tetap dilakukan menggunakan masker, jaga jarak, dan disediakan hand sanitizer.

“Karena di tengah pandemi, maka kita diwajibkan mematuhi aturan pemerintah berkaitan dengan pandemi, yaitu menerapkan standar Protokol Kesehatan,” kata Henri kepada awak media. 

Event pendukung yang menjadi daya tarik ditiadakan. Biasanya, event-event mulai dari bazar, pesta rakyat, pertunjukan kesenian hingga saresehan dengan pemerintah pun tak ada. Kerumunan massa diminimalisir untuk menghindari adanya potensi penyebaran Corona.

“Tidak ada support event, hanya ritualnya saja, biasanya kalau satu minggu mengadakan kegiatan (pengunjung) di atas 20 - 25 ribu pengunjung ke sini, ramai memang,” ujarnya.

Menurutnya, penggunaan standar kesehatan mencegah Corona ini jadi spesial di Seren Taun kali ini. Bahwa masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang pun bisa memahui standar tersebut.

“Kita ingin menunjukkan ke masyarakat umum yang diterapkan pemerintah bisa dilakukan di tempat kami, namun tidak mengganggu ritual adat,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini juga Kasepuhan Cisungsang, Usep Sukatma menyampaikan, terkait beredarnya faham Radikalisme, Komunis, Khilafah, dan Faham-faham lainnya yang sekiranya dapat menyimpang dari ideologi Pancasila, maka dari itu dirinya siap bersinergi dengan Polda Banten dan siap menjadi garda terdepan dalam hal pencegahan faham radikallisme yang ada di masyarakat adat Cisungsang yang tergabung dalam Kesatuan Kasepuhan Banten Kidul (SABAKI).

“Dalam kegiatan yang sudah rutin kita lakukan ini juga saya selaku Kasepuhan memberikan arahan kepada semua masyarakat adat supaya tidak terkontaminasi oleh Faham-faham yang sekiranya menyimpang dari adat demi menjaga Kamtibmas di masyarakat adat Cisungsang,” terangnya.

Menurut Abah Usep, warga adat yang tergabung dalam SABAKI tidak akan mudah terkontaminasi oleh faham radikal manapun karena dirinya sangat memegang teguh prinsip yang sudah dijaga selama lebih dari 700 tahun, dan dalam hal apapun yang terjadi di masyarakat adat akan selalu berkonsultasi dengan dirinya. Sleh sebab itu, Abah Usep dapat dengan mudah mecegah faham tersebut.

“Adat kami ini sudah terjaga selama kurang lebih dari 700 tahun, dan saya sendiri juga masih sangat berpegang teguh kepada prinsip yang telah secara turun temurun diwariskan kepada kami. Jadi faham seperti itu tidak akan mudah untuk bisa masuk ke lingkungan kami,” tutupnya. (rls/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »