SERANG, KabarViral79.Com - Produk anyaman bambu di
Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang terus menunjukkan kualitas. Tak heran, para
pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dilatih Pemkab Serang semakin
variatif memproduksi anyaman bambu.
“Pelatihan ini sebetulnya rutin dalam rangka meningkatkan
kualitas, kemudian juga untuk model anyaman bambu karena mereka bersaing di
pasar,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasaha usai membuka Kegiatan Industri
Agro, Kikia, Tekstil dan Aneka Industri di Kecamatan Bandung, Rabu (2/9/2020).
Sebanyak 40 perajin dilatih cara membuat produk-produk
anyaman bambu selama dua hari Rabu-Kamis (02-03/9/2020). Pelatihan tersebut
digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag)
Kabupaten Serang.
Menurut Tatu, para pelaku UMKM terus dilatih agar dalam
membuat kerajinan anyaman bambu terus lebih baik secara kualitas, serta
beraneka jenis. Hal tersebut agar produk anyaman bambu mengikuti kebutuhan
pasar. “Para perajin diarahkan untuk memproduksi apa yang dibutuhkan masyarakat
atau pasar,“ terangnya.
Sebelumnya, para perajin di Kecamatan Bandung masih
dominan membuat tempat nasi dari anyaman bambu. Akan tetapi untuk saat ini,
sudah ada beberapa model desain yang lain seperti tempat telor asin dan
lain-lain.
“Di Kecamatan Cikande ada yang produksi telor asin enak
rasanya, saya ingin agar digabungkan tempatnya dari sini (Kecamatan Bandung).
Nanti jadi telor asin khas Kabupaten Serang seperti daerah lain di
Tasikmalaya,” katanya.
Tatu meminta kepada para perajin untuk tetap semangat
dalam menjalankan usahanya meski itu bukan hal yang mudah. Pastinya, berbagai
persoalan terus berdatangan. “Pemda pasti membantu, terus saja nanti juga jadi
besar. Karena ini salah satu upaya Pemkab Serang menangani pandemik covid-19
secara ekonomi melemah, jadi kita terus kasih dorongan,”tuturnya.
Sementara Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Abdul
Wahid mengatakan, sebanyak 40 orang yang mengikuti pelatihan dari lima desa di
Kecamatan Bandung. Setiap desa mengirim lima orang. “Kita dorong mereka agar
membuat pernak pernik, cinderamata agar hasil kerajinannya masuk hotel-hotel.
Ke depan kita akan buat industri terpadu, seperti dari Cikande produksi telor
asin sedangkan dari Kecamatan Bandung tempatnya,” ujar Abdul Wahid.(Haris Ranau)