-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Bireuen Sempat Memanas

By On Kamis, Oktober 08, 2020

Mahasiswa di Bireuen, Aceh, melakukan aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di halaman depan gedung DPRK setempat, Kamis, 08 Oktober 2020. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Sedikitnya tiga ratus mahasiswa di Kabupaten Bireuen, Aceh, melakukan demo dan unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja, di halaman depan gedung DPRK setempat, Kamis, 08 Oktober 2020.

Saat aksi unjuk rasa itu berlangsung mulai pukul 9.30 hingga berakhir 14.30 Wib, puluhan personel dari Polres Bireuen, anggota TNI dari Kodim 0111/Bireuen, petugas  Satpol PP ikut mengamankan areal titik unjuk rasa tersebut.

Menjelang siang, saat orasi mahasiswa itu berlangsung sempat terjadi aksi dorong mendorong antara pendemo dan aparat keamanan, menyebabkan seorang perwira terjatuh ke dalam parit hingga menyebabkan kepalanya terluka akibat terbentur.

Namun kondisi yang sedikit memanas itu berhasil diredam, dan aksi unjuk rasa yang menggunakan satu unit mobil pikap lengkap dengan sound system ikut menyampaikan sejumlah tuntuntan itu berjalan dengan kondusif.

Sementara Korlap Aksi, Yogas Swara dalam orasinya menyebutkan, pihaknya tetap menolak UU Cipta Kerja, sebab tidak berpihak kepada kaum pekerja dan buruh.

“Untuk itu, kami tetap satu sikap dan menolak UU Cipta Kerja. Aksi ini sendiri dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia,” sebutnya.

Disamping itu, sejumlah para orasi lain juga meminta agar Omnimbus Law itu segera dicabut di Indonesia. Omnimbus Law ini sendiri tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Mereka juga meminta anggota DPRK Bireuen untuk hadir, ikut menerima mereka untuk menyampaikan aspirasi, minimal 21 orang anggota DPRK Bireuen.

Beberapa menit kemudian, tanpa lima anggota DPRK Bireuen, selain Ketua DPRK Bireuen, Rusydi Mukhtar, Usman, Mukhlis Rama, Rosmani, Mubaraq keluar dan ikut meyembangi mereka di luar pagar gedung dewan itu.

Tapi para mahasiswa ikut menolak, karena jumlah anggota DPRK Bireuen tidak mencukupi dan hanya lima orang, sementara mereka menuntut  21 orang.

Terakhir, para mahasiswa itu ikut diterima oleh Ketua dan anggota DPRK Bireuen dan mereka diperbolehkan masuk ke dalam halaman gedung terhormat itu dengan tertib dan tetap dikawal petugas keamanan. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »