PANDEGLANG, KabarViral79.Com – Masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan di Kabupaten Pandeglang, Banten, seakan tak pernah berakhir. Negara dalam hal ini harus hadir dan peduli terhadap nasib rakyatnya. Kehidupan masyarakat tertinggal dan jauh dari kesejahteraan kerap dijumpai di pelosok-pelosok desa.
Baru-baru ini, media kembali menemukan warga yang tinggal di sebuah rumah gubuk bambu yang reot yang hampir roboh. Atap rumah kerap bocor jika musim hujan tiba. Tiang bambu menjadi saksi bisu sebagai tonggak penahan rumah Dulmuin ditemani sang istri, Salmah, warga Kampung Rancadulang RT 002 RW 008, Desa Pasirgadung, Kecamatan Patia ini harus pasrah menerima keadaan tinggal di rumah tidak layak dan kumuh.
Baca juga: Berikan Santunan, Badak Banten Ciputat Timur Peduli Warga Terdampak Banjir di Kp. Kubu
Keprihatinan menyelimuti kedua pasangan tersebut. Sebagai buruh tani dengan penghasilan yang hanya cukup untuk makan saja, harus dijalani bertahun-tahun lamanya oleh Dulmuin dan istrinya.
Dulmuin mengaku, selama ini mereka tidak tahu tentang program-program pemerintah, dengan mengakui kebodohannya mereka cuma bisa melihat dan mendengar adanya bantuan pemerintah tetapi bukan untuk mereka.
“Bantuan pemerintah kami tidak tahu, karena kami belum pernah menerima bantuan apapun, hanya sering mendengar saja. Bantuan dari pemerintah? Entah itu benar atau tidak, yang jelas bantuan tersebut datangnya bukan kepada kami,” ujar Dulmuin.
Baca juga: Terkait Double Job, H. Amir: Kasi Kesos Kecamatan Adalah Tim Kor BPNT
Dulmuin berharap kepada pemerintah untuk mempedulikan nasibnya agar mendapat bantuan seperti warga lain terutama bantuan rehab rumah yang sangat didambakannya, semisal program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang kerap Ia dengar dari masyarakat.
“Semoga aja kedatangan Bapak ini, kami diperhatikan dan mendapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah,” harapnya. (Maman/Ujang)