SERANG, KabarViral79.Com - Wakil Walikota Serang Subadri Usuludin mengunjungi dua Rumah yang tidak layak huni (Rutilahu) sekaligus memberi bantuan kepada rumah Yusuf (16) warga Kampung Jemaka Kelurahan Cilaku, dan Mutmainah (38)
warga Kampung Mengger, Curug, Serang, Banten, Jumat (19/2/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Serang Subadri menjelaskan, masalah Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) di wilayah Kota Serang, sampai saat ini masih menjadi masalah yang sangat krusial. Karena jumlah Rutilahu di Kota Serang, hingga saat ini masih cukup banyak. Untuk itu, masalah Rutilahu ini, ke depan harus bisa ditangani dan dituntaskan oleh Pemerintah Kota Serang, baik melalui anggaran dari Pemerintah Pusat maupun melalui anggaran dari Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kota Serang, atau melalui swasta dan swadaya masyarakat. Maksud dan tujuannya, supaya masalah Rutilahu ini bisa ditangani dan dituntaskan dengan baik dan optimal.
"Saya mengapresiasi kepada Kelurahan maupun Kecamatan karena sudah mengambil tindakan cepat untuk mengatasi RTLH yang ada di Kelurahan Cilaku ini. Diharapkannya, masyarakat melalui RT/ RW dan kelurahan agar sigap menginformasikan ke Pemerintah Kota Serang melalui Kecamatan ataupun Kelurahan masalah RTLH. Mudah-mudahan apapun kendala yang ada di Kota Serang bisa cepat teratasi, Alhamdulillah mulai dari Kecamatan, Dinsos sudah membantu terkait material yang paling terpenting target kita rumah ini bisa dipakai dengan layak," terangnya.
Pemkot Serang juga memberikan bantuan lainnya berupa beras 2 karung, mie instan, kue, peralatan dapur, selimut, kepada kedua rumah tersebut.
Selain memberikan bantuan Pemkot Serang juga memberikan pendidikan kepada Yusuf beserta adiknya, Pemkot Serang mengarahkan mereka untuk mengikuti Paket B dan Paket C. Hal itu agar tidak mengganggu Yusuf, mengingat dia bekerja kuli batok kelapa dan menjadi tulang punggung di keluarganya.
"Tadi sudah saya tanya kalau ditempatkan ke SD lagi atau sekolah normal mungkin agak malu karena sudah dewasa. Maka saya intruksikan ke Pak Camat Bu Sekmat dan Pak Lurah agar menempatkan mereka di Paket B. Sementara Yusuf di Paket C, karena kalau sekolah lagi di pesantren atau swasta kan keganggu, kasihan. Terpenting pendidikan mereka tidak putus,” ungkapnya. (Wel)