SERANG, KabarViral79.Com – Gerakan Mahasiswa Serang Utara (GAMSUT) menilai pengerjaan proyek pembangunan intake atau sodetan sungai Ciujung di Desa Puser, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, merugikan masyarakat.
Ketum PP GAMSUT, Saefullah mengatakan, pembangunan intake tersebut tidak memperhatikan masyarakat lokal dan lingkungan, serta tanpa perencanaan dan kajian yang matang sehingga menimbulkan dampak sosial, mengganggu, merugikan. Bahkan dapat membahayakan masyarakat di sekitar proyek konstruksi intake tersebut.
“Kami menilai, pengerjaan intake atau sodetan ini merugikan masyarakat. Proyek ini dikeluhkan masyarakat, karena telah menutup akses jalan, rawan ambruk, mengganggu aliran irigasi petani yang sangat memerlukan air untuk garapan sawahnya. Kita lihat, akibat pekerjaan intake ini sudah mengorbankan masyarakat banyak akibat dari gangguan yang ditimbulkan,” ujar Saefullah kepada awak media, Rabu, 18 Agustus 2021.
Untuk itu, kata Saefullah, pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, DPRD dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera melakukan koordinasi dengan pihak BBWS, juga kontraktor, terkait keluhan masyarakat dan dampak dari pembangunan intake terhadap lingkungan sekitar.
“Tentu pihak yang melakukan pekerjaan juga harus memperhatikan masyarakat sekitar. Akibat dari pekerjaan sudah menggangu masyarakat, bahkan sampai dirugikan. Kami juga berharap kepada kontraktor yang melakukan pekerjaan agar dapat merespon keluhan masyarakat sekitar pembangunan yang terdampak dari pekerjaan pembangunan intake ini,” tuturnya.
Saefullah menambahkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menolak dan memprotes pembangunan intake tersebut, baik audiensi dan aksi demonstrasi di berbagai instansi terkait di BBWS, Bupati, DPRD, DLH, juga PDAM Tirta Albantani. Namun keluhan masyarakat tidak ditanggapi, dan dalam hal ini BBWS khususnya, cenderung memaksakan proyek sodetan. Padahal proyek sodetan secara kajian lingkungan masih lemah dan belum dibahas komprehensif.
“Lebih baik BBWS C3 fokus saja melanjutkan Normalisasi Ciujung Lama, karena itu harapan masyarakat, bukannya memaksakan pembangunan sodetan yang akan mencemari lingkungan,” pungkasnya. (Weli)