TANGERANG, KabarViral79.Com – Dua orang calon tenaga kerja (Naker) di Kabupaten Tangerang mengaku ditipu oleh oknum pegawai PT Mandiri Aura Sukses (perusahaan penyalur tenaga kerja-red).
Kedua orang naker itu, yakni Miftahul Ulum, warga Kampung Cirambeng, Desa Koroncong, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, dan Deni Baleno, warga Kampung Bangbayang, Desa Cokelat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Deni dan Ulum dimintai uang oleh oknum penyalur tenaga kerja (Yayasan) PT Mandiri Aura Sukses dengan senilai masing-masing Rp.3 juta per orang. Mereka berdua dijanjikan bekerja di PT Sahabat Jaya Sukses Abadi dengan masa kerja satu tahun, ternyata kontrak kerjanya hanya tiga bulan saja.
“Jelas kami merasa tertipu dong pak. Janjinya gajinya UMR, tanda tangan kontrak satu tahun. Ternyata kontrak kerjanya hanya tiga bulan. Mana uang itu dapat minjem sama saudara pak,” kata Ulum diamini Deni sambil menangis.
Ulum juga mengaku sudah pernah menanyakan langsung ke kantor yayasan PT Mandiri Aura Sukses perihal uang yang sudah masuk, apakah bisa dikembalikan lagi atau tidak.
“Saat itu saya tanyakan langsung ke orang Yayasan, yaitu Tarmizi Taher selaku Manager Rekruitmen. Malah jawaban dia uang tidak bisa kembali, dengan alasan sudah aturan perusahaan,” ucap Ulum.
“Saya minta kepada semua pihak yang terkait agar mau kasihan dan membantu saya yang sedang bingung ini,” sambung Ulum.
Terpisah, Ketua DPC FSB Kikes, Andi Suyono ketika dimintai tanggapannya terkait calon naker yang merasa ditipu oleh oknum pegawai PT Mandiri Aura Sukses mengaku perihatin dan mendesak kepada pihak aparat penegak hukum untuk menindak oknum penyalur tenaga kerja yang melakukan dugaan penipuan tersebut.
“Kami mohon kepada penegak hukum, yakni Polsek Cikupa agar dapat membantu keluh kesah warga masyarakat yang merasa tertipu oleh oknum dari pihak Yayasan PT Mandiri Aura Sukses, dan menindak tegas oknum-oknum yang memanfaatkan orang lemah agar ada efek jera,” tegas Andi.
Sementara itu, Manager Rekrutmen PT Mandiri Aura Sukses, Tarmizi Taher saat dikonfirmasi awak media melalui aplikasi pesan WhatsApp terkait kontrak kerja, dan dugaan penipuan yang dilakukan oknum pengawai, hingga saat ini Tarmizi Taher belum menjawab pertanyaan tersebut. (Heru)