PANDEGLANG, KabarViral79.Com – Kondisi tanah yang labil jadi penyebab ambruknya pembangunan jembatan yang dibiayai Dana Desa 2021, Desa Sumurbatu, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala Desa Sumurbatu, Ahya kepada salah satu media online yang ada di Kabupaten Pandeglang mengatakan, terjadinya ambruk dikarenakan dampak dari curah hujan dan mengakibatkan banjir dan kultur tanah yang labil.
Pernyataan tersebut membuat geram Presedium Front Aksi Mahasiswa (FAM) Pandeglang, Ucu Fahmi. Ia mengatakan, seharunya pihak Pemerintah Desa (Pemdes) sebelum melakukan pembangunan tersebut melakukan riset dan cek lokasi, baik itu dari kuktur tanah maupun kejadian hal-hal yang diluar prediksi.
Ucu Fahmi menilai, dengan terjadinya bangunan jembatan yang ambruk, baik itu dampak dari curah air hujan atau luapan air. Ia juga menilai, Pemdes Sumurbatu ceroboh dalam melakukan pembangunan
“Jelas ceroboh lah, masa iya, pemerintah tidak survei lokasi dulu, analisa dulu ke lokasi sebelum dibangun,” ucap Ucu.
Diketahui, biaya pembangunan jembatan Gelagar Besi yang tertera dalam Papan Informasi bersumber dari Dana Desa Tahun 2021 Desa Sumurbatu, Kecamatan Cikeusik sebesar Rp.160.979.800.
Ucu Fahmi menambahkan, dengan biaya yang besar tersebut, tidak selayaknya pembangunan jembatan yang baru berusia bulanan sudah ambruk dan menyalahkan alam.
“Sangat lucu, jika Kepala Desa menyalahkan alam dengan kejadian ambruknya jembatan yang hitungan bulan baru selesai sudah ambruk,” pungkasnya.
Ucu juga mengatakan, dalam waktu dekat, setelah Hari Raya Idul Fitri, pihaknya akan meminta Inspektorat memeriksa bangunan tersebut, terutama dari penggunaan anggarannya.
“Kita lihat saja, setelah Idul Fitri, kami meminta pihak Inspektorat dan penegak hukum segera melakukan investigasi adanya bangunan tersebut,” tutupnya. (Yockhie87)