BIREUEN, KabarViral79.Com - Guru dan puluhan siswa di UPTD SMPN 1 Bireuen dibekali pelatihan menulis buku inspiratif, program Wisata Literasi Guru (WLG) dan Wisata Literasi Siswa (WLS) untuk menghasilkan buku cerita, Sabtu, 06 Agustus 2022.
Kegiatan pelatihan menulis ini menghadirkan dua pemateri, yakni Indra Mardiani S.Pd, Putra Jaya, S.Pd, M.Si. Pelatihan ini akan dilaksanakan selama dua hari, diikuti 45 siswa dan 10 orang guru. Pelatihan ini berakhir besok, Minggu, 07 Agustus 2022.
Disamping buku program Wisata Literasi Guru (WLG) dan Wisata Literasi Siswa (WLS), dua pemateri juga akan melakukan pembekalan penulisan buku program Wisata Literasi kepala sekolah (WLK) sebagai penguatan di sekolah penggerak.
Kepala UPTD SMPN 1 Bireuen, Ibrahim Harun S.Pd, MSM kepada media ini mengatakan, program pelatihan menulis buku merupakan pengembangan literasi sekolah, disamping akan menambah wawasan membaca, juga akan melahirkan karya tulisan bagi siswa itu sendiri.
Ibrahim Harun juga berharap, tentunya tak berhenti sampai pelatihan saja, tapi juga harus sampai dapat melahirkan atau mencetak buku menimal 10 buku untuk siswa.
"Menulis ini bisa menjadi profesi yang terhormat. Semoga nanti bisa meluas ke sekolah-sekolah lain sehingga semakin banyak anak yang memiliki hobi menulis di sekolah, makanya kemampuan ini harus terus diasah,” ucapnya.
Sementara itu, Indra Mardiani S.Pd pemateri pelatihan menulis bagi siswa SMPN 1 Bireuen menyebutkan, pelatihan ini tujuannya mengembangkan literasi sekolah, mengeksplorasi terhadap ide atau cara berpikir siswa itu sendiri yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
"Kita akan mencoba membuka pola pikir para peserta dengan meminta mereka untuk menggambarkan sebuah pandangan terhadap sesuatu yang ada di lingkungannya masing-masing," ujarnya.
Menurutnya, ini juga bagian inspiratif bagi siswa, dan mereka juga bisa mengangkat terhadap pesan moral, baik itu di lingkungan sekolah, di desanya atau tentang budaya daerah.
"Pelatihan menulis tujuan utamanya menghasilkan karya, meski penulis pemula dan mereka ini bisa mengangkat budaya sendiri atau apa yang ada di daerah, atau kecamatan mereka sendiri, termasuk wisata,atau permainan tradisional," tuturnya. (Joniful)