Serang,
KabarViral79.Com-Sebagian besar masyarakat biasanya mengenal Karang Taruna (KT)
hanya sebagai organisasi yang eksis manakala perayaan hari ulang tahun RI tiba
setiap menjelang 17 Agustus.
Meski itu
juga tidak salah namun sebetulnya KT adalah organisasi yang jauh lebih kompleks
dari Cuma sekedar organisasi panitia 17-an.
“Jujur, imej Karang Taruna di benak
masyarakat sejauh ini harus kita akui bahwa Karang taruna hanya sebagai
organisasi 17-an,” kata Ketua KT Banten Andika Hazrumy saat menjadi
pembicara dalam Pelatihan Manajemen Organisasi bagi Organisasi Kelembagaan
Pemuda yang digelar di Aula Kampus IAIB, Kota Serang, Kamis (17/11/22).
Pada acara
yang diikuti oleh beragam organisasi pemuda, baik internal maupun eksternal
kampus di Banten itu Andika mengungkapkan bahwa KT Banten adalah satu-satunya
KT di Indonesia yang mendapat diskresi atau kebijakan khusus yang membolehkan
jabatan ketuanya dijabat lebih dari dua periode.
Disebutkan
Andika yang juga adalah mantan Wakil Gubernur Banten itu, Peraturan Organisasi
(PO) KT Nasional mengatur bahwa jabatan ketua di organisasi KT hanya boleh
dijabat dua periode.
“Tapi karena KT Nasional melihat
bahwa KT Banten memiliki prestasi di bawah kepemimpinan saya, maka diskresi itu
diberikan,”
paparnya.
Andika
menyebut salah satu prestasi KT Banten yang relative menonjol karena kemudian
hal itu dijadikan semacam pilot project oleh KT se-Indonesia adalah diraihnya
predikat Koperasi KT Terbaik oleh Koperasi KT Kelurahan Gunungsugih, Kecamatan
Ciwandan, Kota Cilegon beberapa waktu lalu.
Andika juga
menyebut di tengah prestasinya yang beragam, KT Banten dianggap istimewa oleh
KT Nasional karena juga mampu mandiri dengan tidak menerima dana hibah dari
Pemprov Banten selama kepemimpinan dirinya.
“Meski hal itu (menerima hibah) itu
dibolehkan alias tidak haram, namun saya dalam memimpin KT Banten memutuskan
untuk tidak menerima hibah dalam melakukan program-program kerjanya,” paparnya.
Diungkapkan
Andika, dirinya memutuskan agar KT Banten mengedepankan kolaburasi dan sinergi
dengan stake holder pembangunan di Provinsi Banten dalam KT menjalankan
tugasnya yaitu membantu menangani permasalahan kesejahteraan sosial yang
terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Banyak sekali program kolaburasi KT
Banten bersama industri dalam pemberdayaan masyarakat mulai dari
pelatihan-pelatihan kerja hingga pengembangan UMKM,” katanya.
Kaitan
dengan manfaat berorganisasi secara pribadi yang dirasakan, Andika mengaku
dirinya menjadi lebih peka dengan persoalan-persoalan yang terjadi di linkungan
sekitarnya.
Selain itu
Andika mengaku juga mendapatkan jaringan yang luas dengan bergelut di
organisasi.
Menurutnya,
jaringan yang didapat dari rajin berorganisasi adalah sangat luas mengingat
beragamnya latar belakang orang-orang yang tergabung di dalam organisasi.
“Terakhir kita juga tentu saja
mendapatkan ilmu yang barangkali kita tidak dapatkan di bangku kuliah atau di
sekolah,” imbuhnya.
Dalam sesi
tanya jawab, saat menjawab pertanyaan dari salah satu pimpinan organisasi
mahasiswa salah satu kampus di Banten, Andika mengatakan rajin berorganisasi
tidak harus membuat mahasiswa menjadi mengabaikan tugas belajarnya.
Menurutnya
mahasiswa juga tetap harus memiliki tanggung jawab menyelesaikan kuliahnya
karena menyelesaikan pendidikan adalah tujuan utama.
“Berorganisasi adalah untuk
memperkaya khasanah kapasitas keilmuan kita sebagai mahasiswa dan pemuda,” katanya. (*)