![]() |
Pemateri saat menyampaikan sosialisasi pemahaman demokrasi bagi masyarakat, pemuda yang digelar Badan Kesbangpol Bireuen di Aula Sekdakab Lama, Kamis, 20 Juli 2023. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Sejarah mencatat bahwa perpolitikan Indonesia di bangun atas dasar demokrasi Pancasila, namun memasuki era reformasi telah terjadi pembiasan makna demokrasi.
Hal itu dikatakan Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan Ph.D diwakili Asisten I Sekdakab Bireuen, Mulyadi, SH, MM saat membuka kegiatan Sosialisasi Pemahaman Demokrasi bagi masyarakat yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), di Aula Sekdakab Lama, Kamis, 20 Juli 2023.
Dengan kembali kepada karakter bangsa melalui nilai-nilai Pancasila akan mampu mengembalikan demokrasi dengan mengedepankan kepentingan umum untuk kemajuan bersama-sama.
Baca juga: Tiga Nama Kembali Diusulkan Calon Pj Bupati Bireuen Termasuk Aulia Sofyan
“Bangsa yang demokratis sudah cukup lama menjadi harapan besar bagi rakyat Indonesia,” katanya.
Tercapainya demokrasi itu sendiri membutuhkan partisipasi politik yang otonom dari warga negara Indonesia, dan dapat dilakukan bila warga negara memiliki wawasan serta pengetahuan tentang politik.
Menurut Mulyadi, beda dalam pilihan politik bukan suatu hambatan dalam kehidupan berdemokrasi ,justru merupakan bagian dan demokrasi itu sendiri sehingga perlu disikapi dengan kesadaran objektif, bukan dijadikan alasan bahwa perbedaan merupakan suatu pertentangan
Belakangan peran pemuda kurang menggaung dalam menyikapi situasi dan kondisi demokrasi di Indonesia, demokrasi di Indonesia tidak sesuai dengan ruh demokrasi yang sesungguhnya dan lebih condong pada demokrasi liberal.
“Peran pemuda harus menjaga ideologi, menegakkan norma dan aturan serta mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” katanya.
Baca juga: Peringatan Tahun Baru Islam, Ini Ajakan Sekda Bireuen
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bireuen, Dr Mukhtaruddin. SH, MH dalam laporannya menyebutkan, kegiatan dilaksanakan guna membangun pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Disamping itu, kata Mukhtaruddin, menghimpun dan menyusun langkah-langkah antisipasi dan kebanyakan terhadap situasi politik daerah dan ketentraman selama berlangsungnya Pilkada Serentak.
Kemudian, mengadakan rapat kerja lainnya sesuai urgensi untuk kesuksesan dan kelancaran Penyelenggaraan Pilkada Serentak.
“Peserta yang mengikuti Sosialisasi Pemahaman Demokrasi ini, berjumlah 120 orang, baik Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Pemuda di Kabupaten Bireuen,” terangnya. (Joniful Bahri)