-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Terdampak Banjir Hingga Satu Meter, Warga Desa Cisangu Ancam Demo PT Wika, Pemerhati Siap Mengawal

By On Sabtu, April 20, 2024


LEBAK, KabarViral79.Com – Warga masyarakat Kampung Buek, Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, mengaku geram lantaran di wilayah tersebut sering terkena banjir, bahkan dengan ketinggian satu meter. Banjir tersebut diduga akibat adanya pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang. Bukan hanya sawah saja yang terendam, sejumlah rumah warga pun ikut terendam banjir.

Suhendar, warga Kampung Buek mengatakan, dirinya bersama warga lainnya merasa dirugikan karena sawah garapannya ikut terendam banjir. 

Menurutnya, diperkirakan ada puluhan hektar sawah dan sejumlah rumah yang terendam banjir. Banjir tersebut diduga akibat aliran air dari Warunggunung, Asem kemudian mengalir ke Kampung Buek. Patut diduga, kata dia, aliran air tersebut terhambat  akibat pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang.

“Jelas kami sangat dirugikan karena sawah kami terendam. Seharusnya padi belum waktunya diambil akibat terendam kan harus diambil dan diselamatkan. Selain puluhan hektar sawah yang rusak dan terendam, rumah warga juga banyak yang terendam. Terus terang, dari dulu belum pernah separah ini,” kata Suhendar kepada awak media yang tergabung di Forum Wartawan Solid (FWS) di lokasi pesawahan garapannya yang terendam banjir, Sabtu, 20 April 2024.

Suhendar berharap, aliran air tersebut dapat kembali seperti semula. Sehingga, kata ia, meskipun air itu merendam sawah, tapi tidak separah saat ini.

“Harapan kami agar aliran air dapat normal kembali dan tidak menimbulkan banjir. Intinya kami meminta agar pihak terkait segera memperbaiki kembali seperti semula dan jangan sampai berdampak banjir,” harapnya.


Hal senada dikatakan Icih, warga setempat. Menurutnya, banjir tersebut terjadi pada Kamis sore kemarin. Puluhan sawah warga dan rumah kerap terendam banjir sejak adanya pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang. Karena, sebelum ada pembangunan jalan tol belum pernah terjadi banjir hingga kedalaman satu meter.

“Dulu paling terendam cuman sedikit doang, gak kaya sekarang air hingga satu meter, dan itu karena mungkin saluran airnya terlalu kecil,” katanya.

Icih berharap adanya penanggulan dari ujung yang mempengaruhi terjadinya banjir.

“Intinya kami ingin dilakukan penganggulan,” pungkasnya.

Icih juga mengatakan, warga Kampung Buek  banyak sekali yang dirugikan akibat banjir tersebut. 

“Perabotan rumah pada ancur, padi warga puluhan hektar juga terendam. Intinya, jika pihak tol tidak segera memperbaiki, kami bersama warga lainnya akan melakukan aksi demontrasi,” tandasnya.

Sementara itu, Pemerhati Lingkungan, Ade Irawan MoT mengaku siap mengawal keluhan masyarakat Kampung Buek yang terdampak banjir tersebut. 

Ade juga mengaku akan segera melakukan kajian dan akan dikonfirmasikan kepada pemangku kepentingan atau stekholder terkait keluhan masyarakat yang terdampak banjir tersebut.

“Saya akan sampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab soal peristiwa ini. Namun yang paling terpenting, yaitu kepada pihak PT Wika, karena itu penanggung jawab utama pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang. Saya sebagai masyarakat juga selaku pemerhati, tidak menolak adanya pembangunan Jalan Tol, namun kita menolak jika tata kelola saluran air yang dilakukan oleh pengelola pembangunan tol ini buruk, sehingga mengakibatkan adanya banjir,” tegas Ade Irawan.

Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih berupaya konfirmasi kepada pihak-pihak terkait. (Cup/Sane)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »