Lebak, KabarViral79.Com – Tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Sampah Akhir (TPSA) Cihara semakin menjadi perhatian masyarakat. Sampah yang menggunung di pintu masuk TPSA ini menimbulkan bau menyengat yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan warga sekitar.
Masalah ini memuncak akibat kerusakan alat berat yang digunakan untuk mengelola sampah. Kepala Unit Teknis (UPT) TPSA Cihara, Ade Firdausi, menjelaskan bahwa selama sepekan terakhir, operasional terganggu akibat alat berat yang rusak.
“Alat berat rusak seminggu kemarin, tetapi hari ini sudah dikirim alat pengganti oleh dinas. Pendorongan sampah sudah mulai dilakukan,” jelas Ade saat ditemui di lokasi, Minggu (26/01/2025).
Ade memaparkan, TPSA Cihara menggunakan metode Control Landfill untuk mengelola sampah. Metode ini melibatkan penimbunan sampah dengan tanah untuk meminimalkan bau dan gangguan lingkungan. Namun, proses ini tidak berjalan optimal belakangan ini.
“Penimbunan dan pemadatan sudah lama tidak dilakukan, sehingga bau menyengat muncul akibat pembusukan sampah yang menghasilkan gas metana,” ungkap Ade.
TPSA Cihara menjadi tempat penampungan sampah dari 11 kecamatan di Lebak Selatan, dengan volume mencapai 15-20 ton per hari. Sampah yang masuk biasanya langsung didorong, diratakan, dan ditimbun dengan tanah. Namun, ketiadaan penimbunan memicu protes warga.
“Kami sudah melaporkan ke dinas untuk segera melakukan penimbunan dan pemadatan. Kami harap prosesnya tidak berlarut-larut,” tegas Ade.
Warga sekitar berharap penanganan lebih cepat agar bau menyengat yang mengganggu keseharian mereka bisa teratasi. Pemerintah daerah kini ditantang untuk segera menyelesaikan persoalan ini sebelum menjadi krisis lingkungan yang lebih besar.
(Cup/Uday)