![]() |
| Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi, SH, MM, mewakili Bupati Bireuen membuka pelatihan penggunaan aplikasi E-Datuda, bagi Operator Dayah, di Oproom LPTQ Bireuen. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen memulai langkah besar dalam modernisasi tata kelola Dayah melalui pelatihan penggunaan aplikasi E-Datuda (Elektronik Data Tunggal Dayah).
Sebanyak 191 Operator Dayah dari seluruh Kecamatan mengikuti pelatihan yang berlangsung pada 17-20 November 2025 di Oproom LPTQ Bireuen.
Kegiatan tersebut dibuka pada Senin, 17 November 2025, oleh Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi, SH, MM, mewakili Bupati Bireuen.
Hadir dalam pembukaan, Kepala Dinas Syariat Islam, Kepala Dinas Pendidikan Dayah, Pimpinan Dayah, Pejabat Eselon, serta para peserta Angkatan I.
Dalam sambutannya, Mulyadi menegaskan bahwa digitalisasi merupakan transformasi sistemik untuk menciptakan tata kelola Dayah yang lebih tertib dan modern.
“Data adalah cahaya. Dan cahaya adalah syarat bagi arah. Dayah kita memiliki potensi besar, tetapi tanpa data yang rapi, potensinya tak akan terbaca secara utuh,” ujarnya.
![]() |
| Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, Anwar, S.Ag, M.A.P saat melaporkan terkait pelatihan penggunaan aplikasi E-Datuda, bagi Operator Dayah, di Oproom LPTQ Bireuen. |
Ia menjelaskan, aplikasi E-Datuda menjadi fondasi penting bagi akreditasi Dayah, perencanaan bantuan, peningkatan mutu pendidikan, serta integrasi data Santri, Guru, dan sarana-prasarana Dayah di seluruh Aceh.
“Teknologi bukan pengganti tradisi. Teknologi adalah jembatan untuk menguatkan tradisi. Digitalisasi tidak akan menghilangkan kitab kuning, tidak akan menggantikan talaqqi,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, Anwar, S.Ag, M.A.P, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan berlangsung selama empat hari dan terbagi dalam delapan angkatan yang masing-masing berisi 25-30 operator.
Ia menekankan pentingnya akurasi data dalam mendukung kebijakan pemerintah.
“Operator adalah garda terdepan. Tugas mereka bukan hanya mengisi data, tetapi membangun fondasi masa depan pendidikan Dayah,” tegasnya.
E-Datuda sendiri memuat berbagai komponen, seperti profil Dayah, data Guru, data Santri berbasis NIK, hingga kondisi sarana-prasarana baik yang tersedia maupun yang masih dibutuhkan.
Dukung Program ‘Bireuen Kota Santri’
Transformasi digital Dayah disebut sebagai bagian dari komitmen Pemkab Bireuen dalam mendukung program “Bireuen Sebagai Kota Santri”, terutama dalam peningkatan mutu dan tata kelola lembaga pendidikan berbasis tradisi Islam.
Asisten I juga menyampaikan harapan besar agar Bireuen dapat menjadi contoh digitalisasi Dayah di Aceh.
“Jika data Dayah kuat, kebijakan akan tepat. Jika kebijakan tepat, mutu pendidikan Dayah akan maju,” katanya.
Sejumlah peserta mengapresiasi langkah pemerintah dalam meningkatkan kapasitas operator Dayah.
“Dayah tidak boleh tertinggal di era serba cepat. Pelatihan ini sangat membantu kami memahami sistem baru,” ujar salah seorang peserta Angkatan I.
Dengan semangat kolaborasi, Pemkab Bireuen berharap seluruh Dayah dapat segera menerapkan E-Datuda secara menyeluruh, sehingga pengelolaan Dayah semakin modern, profesional, dan tetap berakar pada nilai-nilai keislaman. (Joniful Bahri)

