MAGETAN, KabarViral79.Com – Membangun gotong royong guna mewujudkan Kemanunggalan TNI dan Masyarakat dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0804/02 Plaosan melaksanakan kerja bakti di Dusun Balepanjang, Desa Widorokandang, Kamis, 16 Juli 2020.
Irigasi sawah merupakan faktor utama yang berhasil menyelesaikan pangan nasional. Agar produksi beras di lahan beririgasi maksimal, maka jaringan irigasi harus dikelola dengan baik.
Irigasi atau pengairan adalah upaya untuk mendatangkan udara dengan cara membuat bangunan dan saluran yang dapat dialirkan ke sawah-sawah secara teratur dan memindahkannya kembali jika sudah tidak diperlukan lagi.
Jika ada kelebihan air dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak tergantung pada tanaman.
Saat ini, banyak petani yang sangat membutuhkan air untuk tanah pesawahan mereka. Dengan menghabiskan musim kemarau di Desa Widorokandang yang akan terjadi pada beberapa bulan lagi, mau tidak mau petani yang tergabung dalam Poktan atau Kelompok Tani harus siap dalam membahas musim kemarau tersebut.
Pengairan irigasi menuju pesawahan ini penting. Pasalnya, jika musim kemarau datang, petani tidak perlu lagi kesusahan untuk mencari.
Beberapa Kelompok Tani yang tergabung menjadi Gabungan Kelompok Tani di Desa Widorokandang telah menyalurkan aliran sungai irigasi ke pengairan tersier. Dengan Irigasi terbuka, kelompok tani sudah bisa membuka atau membuat drainase untuk lahan pesawahannya.
Hal ini hanya dilakukan untuk beberapa lahan pesawahan yang dekat dengan sumber mata air. Gabungan Kelompok Tani yang terdiri dari beberapa Kelompok Tani yang menyajikan Desa
Sejauh ini, ada tiga sistem pengairan yang biasa digunakan, diantaranya sistem pengairan rotasi, yaitu pengairan bergilir (irigasi rotasi) merupakan teknik pengairan yang diberikan dilakukan pada suatu luasan tertentu untuk periode tertentu, sehingga areal tersebut menyimpan udara yang dapat digunakan untuk periode pengairan berikutnya dilakukan.
Sistem pengairan berselang, yaitu pengairan berselang (irigasi intermiten) adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian dan selanjutnya adalah Sistem pengairan terus menerus.
Sistem pengairan terus menerus. Ini banyak digunakan para petani di Indonesia. Sistem irigasi terus menerus dilakukan dengan memberikan udara kepada tanaman dan dibiarkan tergenang mulai beberapa hari setelah tanam hingga beberapa hari sebelum panen. Penerapan ke-3 sistem ini akan diterapkan jika sumber air untuk irigasi bisa berjalan lancar.
Kepala Desa Widorokandang, Toni Maulana dan Ketua Pok Tani Marioto mengucapkan terimakasih kepada Babinsa yang telah membantu tenaga dan meringankan masyarakat, khususnya di Dusun Balepanjang, Desa Widorokandang dan merawat tali persaudaraan dan ke bersamaan antar warga.
“Kegiatan kerja bakti seperti ini akan terus kita laksanakan agar memupuk rasa kebersamaan antar warga sehinga tumbuh menjadi warga masyarakt yang rukun damai dan harmonis,” pungkas Sertu Suwanto. (penrem081)