![]() |
Keuchik Gampong Krueng Simpo, Juli, Bireuen, Safrizal memberikan arahan saat lauching program Sikula Gampong (SIGAP), di balai pertemuan kantor pemerintahan desa setempat, Selasa, 21 Juli 2020. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Untuk menanggulangi persoalan libur sekolah di tengah Covid-19 serta mengantisipasi agar tidak terjadinya buta huruf bagi anak-anak, maka perlu adaya inovasi bidang pendidikan selama masa pandemi virus corona (Covid-19).
Hal itu dikatakan Keuchik Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, Safrizal saat launching program Sikula Gampong (SIGAP) di balai pertemuan Kantor Pemerintahan Desa setempat, Selasa, 21 Juli 2020.
Menurut Safrizal, Sikula Gampong (SIGAP) ini merupakan salah satu dari program pembangunan di Gampong Krueng Simpo, Juli, disamping pembangunan fisik, tentunya program ini tidak selamanya harus bergantungan dengan APBG Desa.
“Kita mencoba melakukan inovasi belajar di desa dengan sistim mengatur jadwal, sebab anak-anak di Krueng Simpo, Juli, tidak mampu dalam segi penerapan sistem belajar daring. Hampir seluruh warga Krueng Simpo bergulut dan bekerja sebagai petani kebun, tak mampu menyediakan sarana Handpone, beda dengan kultur orang kota,” katanya.
Disamping persoalan itu, sebagian besar anak-anak Kawasan Krueng Simpo, Juli, Bireuen, belum mampu diterapkannya pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi online melalui handpone, apalagi tidak didukung jaringan internet di daerahnya.
“Sementara program SIGAP ini merupakan program yang lahir dari kami sebagai bentuk antisipasi dari liburnya sekolah yang akan menjadi terobosan jangka panjang dan berkelanjutan,” katanya.
Sikula Gampong ini nantinya menerapkan pendidikan umum, pendidikan agama. Ini mengingat, bahwa pendidikan tidak hanya dari sekolah semata (formal) tetapi sangat penting dimulai dari keluarga (informal), dan masyarakat (non formal).
Sedangkan metode pembelajaran yang diterapkan belajar sambil bermain untuk anak-anak sekolah, dengan materi pembentukan karakter, belajar membaca, menulis, berhitung, belajar komputer, dan ilmu agama.
Lalu, bagi masyarakat umum targetnya adalah meningkatkan kegiatan keagamaan serta meningkatkan kegiatan tentang melestarikan budaya, yang sudah dijalankan selama ini, seperti pengajian, pembinaan zikir, dalail khairat, pembinaan MTQ, meurukon, dan sanggar seni.
Semua kegiatan ini, sambung Safrizal, telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak, ikut menjalankan Protokol Kesehatan sebagaimana yang dianjurkan pemeritah. Selama kegiatan yang akan dilaksanakan natinya melibatkan masyarakat Gampong Krueng Simpo, baik relawan pengajarnya, maupun yang terlibat sebagai sasaran yang ingin belajar.
“Untuk pencegahan serta mengutamakan keselamatan masyarakat banyak, kami melibatkan relawan Covid-19 Gampong Krueng Simpo untuk melakukan dan menerapkan Protokol Kesehatan dasar,” jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Camat Juli, Doli Mardian diwakili Kasi Pemerintahan, H. Rizal mengatakan, pemerintah kecamatan ikut mendukung dan menyambut baik program yang dilakukan Pemerintah Desa Krueng Simpo ini.
“Ini merupakan terobosan pertama di kawasan Kecamatan Juli, dan kita harapkan menjadi inovasi dan diikuti oleh desa-desa lainnya,” harapnya.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Juli, Ramli dalam arahannya menyebutkan ikut mendukung program ini, dan akan memberi dampak yang luar bisa demi masa depan anak-anak di desa di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Ini perlu kita dukung bersama, sehingga anak-anak kita dapat belajar, agar tidak buta huruf saat kondisi daerah kita sedang dilanda Covid-19,” katanya. (Joniful)