-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Hingga September 2020, Kasus Kejadian Kebakaran di Bireuen Dinilai Tinggi

By On Selasa, Oktober 13, 2020

Kepala BPBD Bireuen, Teguh Mandiri Putra. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Kasus kejadian kebakaran yang terjadi di 17 Kecamatan di Kabupaten Bireuen, Aceh, mulai Januari hingga September 2020 sangat tinggi dan mencapai 70 kejadian.

Sementara empat orang dinyatakan meninggal dunia serta sejumlah warga ikut mengalami luka-luka saat insiden kebakaran itu terjadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Teguh Mandiri Putra menjelaskan, hingga akhir September kasus kejadian kebakaran di 17 kecamatan di Bireuen mencapai 70 kejadian.

Baca juga: Empat Unit Rumah Warga di Peusangan Bireuen Ludes Terbakar

“Sebagian kebakaran akibat korsleting arus listrik, serta lalainya pemilik rumah, terutama masalah barang elektronik dalam rumah serta percikan api di bagian dapur,” ujarnya, kepada awak media, Selasa, 13 Oktober 2020.

Sedangkan, sambung Teguh Mandiri Putra, yang sangat parah, kebakaran empat unit rumah toko (ruko), yang ikut meninggalnya tiga orang penghuninya di Desa Geulanggang Gampong, Kota Juang, Bireuen, Aceh, Senin malam, 21 September 2020.

Lalu kebakaran empat unit rumah warga di Dusun Loen, Desa Pante Piyeu, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Sabtu, 03 Oktober 2020 pekan lalu.

Disinggung saat kebakaran terjadi, sebagian rumah atau ruko  yang terbakar sering terlambat datangnya bantuan pemadaman.

Teguh Mandiri Putra menjelaskan, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin setelah 15 menit laporan yang diterima oleh petugas di pos pemadam.

“Tetapi, selama ini kebanyakan terlambatnya mendapat informasi, dikarenakan warga di titik lokasi kejadian lebih memilih melakukan foto selfie atau merekam video dulu saat kejadian kebakaran daripada ikut membantu, atau melapor adanya kebakaran,” ungkapnya.

Baca juga: Komunitas GMM Bike Community Bireuen Bantu Korban Kebakaran di Peusangan

Disamping itu, saat pergerakan mobil armada kebakaran ke titik lokasi, kebanyakan pelintas baik di Jalan Medan-Banda Aceh serta di jalan kecamatan juga ke titik lokasi kebakaran, warga tidak mengindahkan untuk menepi, ini juga kendala yang sangat fatal.

“Banyak kesulitan yang kita hadapi, terutama ke jalan menuju titik terjadinya kebakaran, warga berkerumunan, sehingga menyulitkan armada masuk. Ini tentu perlu adanya pemahaman warga, termasuk masih kurangnya armada kebakaran,” pintanya.  

Sejatinya, di Kabupaten Bireuen harus adanya penambahan mobil armada kebakaran yang memadai serta pos tambahan, guna mempercepat serta memudahkan saat bergerak ke titik lokasi, baik di Kota Matangglumpangdua, Peusangan, Juli dan Kecamatan Peulimbang.

Disamping itu, perlu adanya penambahan dana perbaikan terhadap seluruh armada mobil pemadam kebakaran di Bireuen, termasuk tersedianya dana minyak saat sedang stambay di pos pemadam, sehingga tidak terjadi kalang kabut saat pergerakan membantu pemadaman.

“Untuk menghindari terjadinya kebakaran yang dapat menimbulkan kerugian harta benda serta nyawa, maka masyarakat untuk tetap hati-hati saat memanfaatkan arus listrik, serta memastikan kondisi dapur rumah dan barang elektroniknya aman,” harapnya. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »