![]() |
Jembatan gantung di Pante Peusangan Juli, Bireuen, salah satu objek wisata yang akan disulap warna warni, sebagai ikon tempat rekreasi alam di kawasan itu. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Dunia pariwisata di Kabupaten Bireuen, Aceh, selalu menawarkan sejuta keindahan. Menakjubkan. Mulai dari indahnya laut di pesisir pantai, gugusan bukit hingga pesona wisata alam yang tersembunyi di sejumlah kecamatan.
Salah satunya adalah Desa Pante Peusangan, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, yang menyuguhkan pemandangan alam luar biasa. Desa ini terletak di arah selatan dan berbatas dengan Kecamatan Pinto Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Desa ini tak hanya menawarkan panorama keindahan alam yang mempesona. Tempatnya juga masih sangat asri. Udaranya segar alami, disamping air sungai Peusangan yang mengalir diantara bebetuan, jernih membelah keheningan suasana alam desa ini.
Baca juga: Ada Wisata Nuansa Baru “Boboo Island” di Peusangan Siblah Krueng Bireuen
Pante Peusangan merupakan desa yang terletak diantara lereng perbukitan di kilometer 35, arah jalan nasional Bireuen - Takengon, dan kawasan ini jauh dari hiruk pikuk perkotaan maupun keramaian.
Beranjak ke desa Pante Peusangan kita hanya menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam dari Kota Juang, Bireuen yang ikut melewati sejumlah pemandangan alam lainnya selama perjalanan.
Memasuki ke desa ini, kita mulai melewati medan terjal dan jalan bebatuan, membuat keindahan ini begitu tersimpan rapi. Sebelum melewati jalur pendakian serta turunan yang cukup membuat jantung berdegup, Anda akan disajikan keindahan pemandangan kebun-kebun warga.
Sayangnya, sarana jalan ke desa yang memiliki tiga dusun itu harus melewati sejumlah jalan pendakian, serta jalan menyempit menjadi tantangan bagi wisatawan yang akan berkunjung, terlebih saat musim penghujan.
Tak hanya keindahan pemandangan alam yang tersimpan di desa perbatasan antara Kabupaten Bireuen dan Bener Meriah ini. Desa nan subur itu juga terdapat beberapa titik lokasi destinasi wisata air terjun. Namun akses ke lokasi tersebut belum memiliki jalan tembus, dan harus melewati kebun belantara.
“Bila sarana ini dikembangkan, dan memiliki akses jalan yang tembus, maka desa Pante Peusangan ini menjadi destinasi wisata alam terlengkap di Kabupaten Bireuen, apalagi aliran sungai di kawasan ini sudah menjadi lokasi Arung Jeram,” sebut Herman, rekan dalam perjalan ke Pante Peusangan.
Air Terjun di Pante Peusangan juga memiliki keunikan, karena berada diantara hutan nan rimbun dihiasi dengan batu-batu besar. Di sekeliling air terjun, suasana yang masih terlihat begitu asri. Kita dapat menikmati udara segar dengan pemandangan hijau dan sejuk selama di sini.
Baca juga: Wisata Agro Waruwangi Diresmikan, Mimpi Bupati Serang Terwujudkan
Tak hanya itu, kawasan desa ini juga terdapat lahan ditumbuhi berbagai jenis tanaman pertanian, disamping jagung, kedelai, coklat. Di Pante Peusangan juga terdapat tanaman buahan-buahan mulai durian, rambutan, langsat, manggis, pepaya, lengkeng serta buah buahan lainnya.
Berada di desa ini, pengunjung akan disuguhkan pemandangan hijau nan subur yang membentang. Selain itu, wisata alam desa Pante Peusangan juga dikelilingi dengan jurang, lembah dan pegunungan sebagai latar tambahan indahan kawasan ini.
Keindahan tempat itu membuat wisata alam di Pante Peusangan menjadi destinasi favorit para pencinta alam dan fotografi. Pengunjung yang datang kesini akan mendapatkan jepretan foto yang instagramable tetap luar biasa.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Pante Peusangan adalah saat pagi hingga siang hari. Pasalnya, hijaunya lahan pertanian dan birunya langit akan terlihat kontras dengan jelas, apalagi bagi pecinta fotografi.
Kita juga bisa merasakan kabut di saat siang hari, ataupun jika cuaca mendung. Kita juga bisa merasakan cuaca kabut sepanjang hari. Di sekitaran jembatan gantung dibantara sungai kawasan itu.
Bila ke desa ini, maka anda akan tetap betah, disamping warga di Pantee Peusangan, Juli, Bireuen ini sangat ramah dan bersahabat. Mereka juga sangat senang apabila penikmat wisata datang ke desanya.
Beranjak dari itu, tentu Pante Peusangan harus dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam berupa hutan lindung, gajah liar menjadi objek wisata yang menarik. Disamping burung yang unik dengan suara kicauan berbeda-beda, disamping alamnya yang luar biasa.
Menyahuti hal ini, Kadis Pemuda, Olahraga dan Parawista Bireuen, Muhammad Al Muttaqin membenarkan, kalau kawasan Desa Pante Peusangan, Juli menyimpan sejuta pesona wisata bagi pencinta alam dan wisata keluarga.
Setahun terakhir, pihaknya telah meninjau dan mendata 56 titik lokasi objek wisata, di sejumlah kecamatan di Bireuen sebagai pengenbangan wisata dalam waktu dekat ini. Wisata di Bireuen tetap akan mengedepankan nilai-nilai agama dan adat istiadat yang berlaku.
“Untuk membangkitkan dunia wisata daerah, kita akan mulai di Pantee Peusangan dengan melakukan peresmian wisata Arung Jeram yang dilaksanakan awal Desember ini,” katanya.
Agenda ini bekerjasama bersama Federasi Arung Jeram (FAJI) Bireuen, Pegurus Bentang Adventure, aktivis Aceh Green Comunitiny (AGC) Forum DAS Krueng Peusangan (FDKP) Aceh serta kalangan duta wisata.
Pengelolaan wisata Arung Jeram ini juga akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di desa setempat, sehingga dapat meningkatkan PAG Pante Peusangan, dan ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Awalnya kita akan kita kembangkan dulu wisata Arung Jeram di Pante Peusangan Bireuen. Event ini juga sebagai sarana olahraga bagi atlet Arung Jeram FAJI Bireuen, selanjutnya kawasan Pante Peusangan juga akan dikembangkan sebagai lokasi wisata keluarga,” sebutnya.
Pante Peusangan ini bisa kategorikan agrowisata, tempat rekreasi yang menyasar sektor pertanian, perkebunan, perhutanan sebagai objek dengan tujuan wisata edukasi, bagi mahasiswa dan masyarakat.
Kata Al Muttaqin, bila dilihat sumber daya alamnya tak hanya menjadi tumpuan perekonomian masyarakat, sektor pertanian, perkebunan, dan perhutanan di sini juga bisa dijadikan pembelajaran bagi masyarakat.
“Kalau kita amati dilapangan, masih banyak sarana dan prasarana yang harus diperbaiki agar dapat kita kembangkan wisata Arung Jeram, disamping wisata alam lainnya di Pante Peusangan, tentunya kita butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat,” harap Muhammad Al Muttaqin.
Banyak yang berharap, dunia periwisata di Kabupaten Bireuen bangkit, sebab beranjak dari pengalaman beberapa bupati yang telah memimpin, belum satupun sektor wisata di wilayah Bireuen terakomodir sempurna, berbeda dengan daerah-daerah lain di Aceh. (Joniful)