BIREUEN, KabarViral79.Com – Untuk Tahun 2021, bantuan dana desa untuk Kabupaten Bireuen kembali berkurang dan hanya Rp 534.355.702.758, sementara bantuan Dana Desa (DD) mencapai Rp 455.523.085.000.
Dari keseluruhan itu, bantuan Alokasi Dana Gampong (ADG) sebesar Rp 84.055.384.200, ditambah pengembalian pajak Rp2.520.000.000 serta untuk retribusi sebanyak Rp 1.257.233.558.
Baca juga: Tumpukan Sampah di Jalan Elak Bireuen Terangkut, Warga Diminta Sadar Kebersihan
Sementara di Tahun 2020, keseluruhan bantuan baik dana desa, ADG serta pajak dan retribusi mencapai Rp 462 miliar lebih.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMGP-KB) Bireuen, Mulyadi, Senin, 21 Desember 2020 menjelaskan, bantuan dana untuk desa tahun 2021 berkurang dibadingkan tahun 2020.
“Bantuan Dana Desa serta bantuan lainnya ini tetap berpedoman kepada rumus, ketentuan yang berlaku. Bila dikakulasi bantuan paling besar diterima bagi desa di Kabupaten Bireuen sebesar Rp 1.735.768.000, sedangkan yang paling kecil yakni sebesar Rp 597.860.000,” katanya.
Ketentuan besar kecli bantuan, sambung Mulyadi untuk 609 desa di Bireuen tetap harus berpedoman rumus yang telah ditetapkan pemerintah pusat, dan tidak boleh dikotak katik.
“Kita perkirakan setiap desa di Bireuen akan menerima dana bantuan tahun 2021 rata-rata berkisar Rp 700 juta hingga Rp 800 juta, dan berbeda di tahaun 2020,” ungkapnya.
Guna memudahkan mekanisme, kata Mulyadi keuchik agar segera melakukan musyawarah desa, membahas dan menetapkan rencana kerja dengan menggunakan dana DD tahun 2021.
“Seluruh ketentuan penggunaan dana desa tahun 2021, tetap harus berdasarkan hasil musyawarah desa, dan telah dituangkan dalam RAPBG masing-masing desa sebagai pedoman untuk pengajuan penguana dana tersebut,” tegasnya.
Baca juga: Ketua DKA Bireuen: Seni Budaya Juga Bagian Mempromosikan Daerah
Disamping itu, bagi setiap desa di Bireuen harus ada BUMG, membangkitkan usaha ekonomi yang dijalankan warga desa, sehingga akan ada putaran ekonomi.
“Keuchik atau perangkat desa harus mampu menciptakan berbagai inovasi, seperti Teknologi Tepat Guna (TTG) juga bidang lainnya, termasuk memanfaatkan alam desa untuk pengembangan wisata, guna penambahan Pendapat Asli Gampong (PAG) gampong ke depan,” pintanya. (Joniful)