BIREUEN, KabarViral79.Com - Untuk mengenal dan memahami sejarah panjang perjuangan sehingga Bireuen dijulukan “Kota Juang”, maka dalam waktu dekat ini, gedung yang bersebelahan dengan Pendopo Bireuen akan dijadikan mesium sejarah.
Demikian seperti dikatakan Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani saat membuka kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), di Aula Lama Setdakab setempat, Kamis, 07 Januari 2021.
Kata Muzzakar A Gani, nantinya gedung yang kini dijadikan Posko Sekretariat Penanggulangan Covid-19 itu akan memuat seluruh data dokumentasi mengenai sejarah panjang perjalanan Radio Rimba Raya serta tentang sejarah Bireuen yang dijulukan sebagai Kota Juang.
“Saya rasa ini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi generasi muda Bireuen, dengan adanya mesium sejarah, yang merupakan warisan anak cucu kita supaya kita tidak melupakan sejarah ini kedepan,” katanya.
Menurut Muzakkar A Gani, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat serta Provinsi, dan nantinya seluruh dokumen tentang sejarah Bireuen akan ditempatkan di mesium tersebut. Ini akan menjadikan destinasi guna mempelajari sejarah Kota Juang, Bireuen.
Yang sangat utama, sambung Muzakkar A Gani, sejarah awal hingga Bireuen dijulukan Kota Juang Bireuen semasa agresi militer Belanda ke-II pada 1948, dimana perangkat radio darurat Rimba Raya, pengganti RRI oleh Tentara Republik Indonesia Divisi X/Aceh pimpinan Kolonel Husin Yusuf sempat berada di Bireuen.
Kala itu, perangkat radio menyiarkan keberadaan Indonesia ke seluruh dunia dengan menggunakan beberapa bahasa asing itu telah menciptakan perjalanan sejarah Indonesia.
Cikal bakal pertama perangkat radio awalnya ditempatkan di Krueng Simpo, 20 kilometer dari Kota Bireuen. Setelah beberapa saat beroperasi, radio ini dipindahkan ke Cot Gue, Banda Aceh dengan signal calling resmi “Radio Repoeblik Indonesia Koetaradja”.
Terakhir perangkat tersebut kembali dibawa ke tengah hutan Rimba Raya, Timang Gajah, Kabupaten Aceh Tengah, kini Desa Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.
“Kita berharap rencana ini dapat terwujud, sehingga anak-anak kita mengetahui sejarah daerahnya, dan nantinya juga akan ditempatkan tentang sejarah dan budaya Bireuen, dan dikelola oleh Dispoara,” sebutnya.
Agenda HUT ke-64 LVRI, Bupati Bireuen ikut membacakan pidato Ketua Umum LVRI pusat, Mayor Jendral TNI (Purn) Saiful Sulun. Sementara sebelumnya Ketua LVRI Aceh Kolonel (Purn) HM Djafar Karim ikut memberikan kata sambutan serta mengapresiasi kepada Pemerintaah Bireuen.
Sesi lain, Ketua DPD LVRI Aceh, Kol (Purn) HM Djakfar Karim juga menyerahkan penghargaan berupa piagam dan medali Bintang LVRI kepda Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani.
HUT tersebut turut hadir Ketua DPD LVRI Aceh, Kol (Purn) HM Djakfar Karim, Ketua dan anggota DPRK Bireuen, unsur Forkopimda, lalu Ketua dan Pengurus LVRI dari sejumlah Kabupaten/Kota, pengurus dan anggota Pemuda Panca Marga (PPM), merupakan anak dari veteran. (Joniful)