![]() |
Ratusan Guru SD mengikuti pelatihan guru kelas rendah, di Aula dinas setempat, Selasa, 06 April 2021. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Guna meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik, maka setiap guru harus memiliki konsep serta persepesi yang sama, sehingga akan lahir serta adanya peningkatan pendidikan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Drs M Nasir M.Pd, yang diwakili Sekretaris Dinas setempat, Afwadi BA saat membuka pelatihan guru kelas rendah, jenjang sekolah dasar, di Aula Dinas setempat, Selasa, 06 April 2021.
Baca juga: Pengelolaan Aset dan PAD Bireuen Masih Mengambang, Jadwal Kerja Tim Pansus Harus Ditambah
“Seperti halnya pelajaran tematik, lebih menekankan pada penerapan konsep belajar secara utuh, tidak terpisah-pisah sehingga memberikan pengalaman berarti dan memberikan keuntungan bagi setiap siswa,” katanya.
Disamping itu, guru juga dituntut memberikan pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, sementara kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
“Guru juga harus ikut memamahi karakter siswanya, dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, lalu mapan dalam memgembangkan suatu kemampuan di satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lainnya,” harapnya.
Sementara itu, Panitia Pelaksana, Asmudi SPd, MPd dalam laporannya mengatakan, pelatihan ini akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 April 2021, dan diikuti 180 guru dari kelas rendah SD Negeri dan swasta di 17 kecamatan.
Diakui Asmudi yang juga sebagai Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas P dan K Bireuen itu, selama pelatihan ini, para guru dibagi beberapa kelas, dan tetap mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes).
“Pelatihan ini bertemakan ‘Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inofatif di Era Milenial’. Diterapkan tema ini berdasarkan hasil survey dan analisis di lapangan, bahwa masih banyak kendala yang dihadapi oleh guru saat mengajar di kelas rendah. Selama ini guru berhadapan dengan anak-anak yang mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda,” sebutnya.
Baca juga: Camat Kota Juang: Dewan Hakim MTQ di Kota Juang Bireuen Diminta Independen
Selama agenda, panitia menghadirkan enam pemeteri, dosen Fakultas FKIP Banda Aceh, yakni Mapel Matematika, Dr Tuti Zubaidah, M.Pd, Dr Suhartati, SPd, MPd dan Dr Fauzi MPd. Lalu Bahasa Indonesia, Drs Bukhari MPd, Muhammad Idham SPd, MEd serta Muhammad Iqbal SPd, SH, M. Hum.
Tujuan utama, sambungnya, saat pembelajar berlangsung apakah mengunakan tematik, dan apa kendalanya, dan ini juga input dari berbagai satuan sekolah di tingkat taman kanak-kanak dan satuan yang lain.
“Kalau bicara tentang tematik, tentu ini merupakan perpaduaan diantara kopetensi dasar dari seluruh mata pelajaran lain yang disatukan dalam satu tema, sehingga anak-anak tahu konsep baru yang berhubungan dengan apa yang mereka kerjakan di tema lain,” ungkapnya. (Joniful)