-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

HUT ke-26 Bireuen Diwarnai Pekan Kebudayaan Pertama “Mahakarya Bumoe Jeumpa”

By On Kamis, Oktober 09, 2025

Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST resmi membuka ceremony rangkaian HUT ke-26 Kabupaten Bireuen sekaligus Pekan Kebudayaan Bireuen I bertajuk “Mahakarya Bumoe Jeumpa Tahun 2025”, di RTH Eks Stadion Cot Gapu, Kota Juang, Selasa malam, 07 Oktober 2025. 

BIREUEN, KabarViral79.ComBupati Bireuen, H. Mukhlis, ST secara resmi membuka ceremony rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Bireuen sekaligus Pekan Kebudayaan Bireuen I bertajuk “Mahakarya Bumoe Jeumpa Tahun 2025”, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Eks Stadion Cot Gapu, Kota Juang, Selasa malam, 07 Oktober 2025.

Kegiatan pembukaan berlangsung meriah dengan menampilkan panggung apresiasi kesenian dan kebudayaan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, seniman, serta pelaku UMKM di Kabupaten Bireuen.

Dalam sambutannya, Bupati Mukhlis menegaskan, peringatan HUT Kabupaten bukan hanya sekadar seremoni, tetapi momentum bermakna untuk meneguhkan komitmen pembangunan dan memperkuat kebersamaan masyarakat Bireuen.

“Usia ke-26 ini adalah fase yang matang untuk meneguhkan pondasi pembangunan dan menatap masa depan dengan tekad yang lebih kuat,” ujar Bupati Mukhlis.

“Semua kegiatan ini adalah bukti bahwa pembangunan Bireuen tidak hanya difokuskan pada aspek fisik dan ekonomi semata, namun juga pada pembangunan jiwa, akhlak, dan kebersamaan sosial,” tambahnya.

Tema peringatan tahun ini adalah “Bireuen Maju, Mandiri, dan Bermartabat”, yang menggambarkan semangat daerah untuk tumbuh menjadi kabupaten yang sejahtera dan berdaya saing dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya.

Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat — pemerintah, dunia usaha, akademisi, ulama, dan pemuda — untuk terus bersatu padu dalam membangun Bireuen.

Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST resmi membuka ceremony rangkaian HUT ke-26 Kabupaten Bireuen sekaligus Pekan Kebudayaan Bireuen I bertajuk “Mahakarya Bumoe Jeumpa Tahun 2025”, di RTH Eks Stadion Cot Gapu, Kota Juang, Selasa malam, 07 Oktober 2025. 

“Moto daerah kita, ‘Gemilang Datang Padamu Bila Tekad Kukuh Berpadu’, bukan sekadar slogan, tapi pesan kuat bahwa kemajuan hanya tercapai dengan kebersamaan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-26 Kabupaten Bireuen, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dailami, S.Hut., M.Ling melaporkan, Pekan Kebudayaan Bireuen I berlangsung dari tanggal 7 hingga 12 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut melibatkan seluruh instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, pelaku seni budaya, dan masyarakat umum.

Rangkaian acara diawali dengan pembukaan resmi serta peresmian Museum Perjuangan Bireuen yang menjadi simbol pelestarian sejarah perjuangan daerah.

Sepanjang sepekan, masyarakat disuguhkan berbagai kegiatan, antara lain pameran pembangunan dan UMKM bertajuk “Jamboe Meuseunia dan Jamboe Peunajoh” yang menampilkan 40 tenda kuliner tradisional dan produk lokal.

Selain itu, digelar pula festival Rapai antar 17 kecamatan bertajuk “Suarasa Rapai”, lomba foto wisata, photo on the spot, video TikTok competition, pameran seni rupa, serta kegiatan sosial berupa donor darah dan festival literasi.

Puncak acara pada 11 Oktober 2025 ditandai dengan pawai budaya “Jejak Sejarah Bumoe Jeumpa” yang diikuti ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat.

Malam harinya digelar malam penganugerahan dan closing ceremony, dilanjutkan dengan upacara peringatan HUT ke-26 sekaligus Maulid Akbar Pemerintah Kabupaten Bireuen pada 12 Oktober 2025.

Menurut Dailami, kegiatan Pekan Kebudayaan ini menjadi sarana edukasi, pelestarian budaya, serta penguatan ekonomi kreatif di Bireuen.

“Pekan Kebudayaan Bireuen I bukan hanya ajang hiburan, tapi juga wahana mempererat persatuan dan kebersamaan masyarakat,” ujarnya.

Secara keseluruhan, pelaksanaan Mahakarya Bumoe Jeumpa berjalan sukses dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.

Pemerintah Kabupaten berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan untuk menumbuhkan semangat berkarya serta memperkuat identitas budaya daerah. (Joniful Bahri)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »