-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

KPM di Beberapa Desa Keluhkan Kualitas Beras Bantuan Bulog di Lebak Selatan, Harga dan Kondisi Fisik Jauh Berbeda

By On Selasa, Desember 02, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Kualitas beras Program Bantuan Pangan yang disalurkan oleh Perum Bulog di wilayah Lebak Selatan ditemukan kurang berkualitas. Di beberapa desa, selain ditemukan bulir beras kuning, terdapat batu-batu kecil, dan aromanya apek, juga disinyalir mengandung dedak.

Atas kondisi beras seperti ini, banyak penerima manfaat yang merasa kecewa atas kondisi beras yang disalurkan oleh Perum Bulog Lebak.

Penerima bantuan bukan tidak bersyukur atas bantuan yang telah diberikan pemerintah, namun penerima berharap kualitas berasnya yang disalurkan adalah beras yang bagus, yang enak enak dikonsumsi.

Penelusuran wartawan di beberapa desa, beras yang disalurkan tersebut merupakan beras dengan kualitas medium. Hal ini dibuktikan dengan tulisan pada karung kemasan yang berlogo Perum Bulog, tertulis Beras Medium dengan berat 10 kg.

Pantauan wartawan di Pasar Bayah, Selasa, 2/12/2025, dengan membawa sampel beras Bantuan Pangan yang disalurkan oleh Perum Bulog kemudian dibandingkan dengan beras medium yang beredar di pasar, nampak terlihat perbedaan yang menonjol.

Beras medium yang dijual pedagang beras, secara fisik nampak berwarna bersih. Warnanya putih, tidak terdapat bulir beras kuning, tidak terdapat batu kecil dan tidak tercium aroma apek.

Dari sisi harga, nampak perbedaan yang mencolok, antara beras medium yang dijual di pasar dengan beras medium yang disalurkan Perum Bulog untuk program Bantuan Pangan.

Tatang, seorang penjual beras di Pasar Bayah mengatakan, beras medium yang ia jual berkisar antara Rp 12.000,- sampai Rp 14.000,- per kg.

“Kalau beras yang seperti Bulog ini, paling Rp 8.000,- per kg nya. Tapi saya gak jual. Karena gak laku”, ucapnya.

Sama halnya dengan Ratna, yang juga penjual beras di Pasar Bayah mengungkapkan, jika beras seperti yang Bulog salurkan dirinya tidak menyediakan. Karena tidak laku.

Kalau beras Bulog ini terang Ratna banyak bulir kuning dan gabah, banyak bulir patah, aromanya juga sudah bau.

“Sepertinya ini mah beras stok lama, berasnya juga udah rusak. Aromanya sudah apek. Kita pegang juga banyak kotoran yang nempel di telapak tangan seperti dedak,” ujar Ratna.

(Cup/Tim/Red)

Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »