-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Direktur PT. Takabeya Salurkan Bantuan 200 APD untuk Puskesmas di 17 Kecamatan di Bireuen

By On Kamis, April 30, 2020

Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group, H. Mukhlis, AMd menyarahkan APD medis untuk salah satu Puskesmas di Bireuen, Rabu, 29 April 2020. 
BIREUEN, KabarViral79.Com – Direktur Utama PT. Takabeya Perkasa Group, H. Mukhlis AMd membantu 200 Alat Pelindung Diri (APD) medis untuk 17 Puskesmas di Kabupaten Bireuen, Rabu, 29 April 2020.

Puskesmas Sarageni di Lebak Digerudug Gegara Warga Meninggal Usai Tak Pinjami Ambulans

By On Sabtu, November 04, 2023



Lebak, KabarViral79.Com – Puskemas Sarageni, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak-Banten, digerudug warga setempat, Sabtu 4 November 2023, pasalnya ada salah seorang warga yang mengalami kecelakaan yang sangat kritis tak dipinjami mobil ambulans, dengan alasan Standar Operasional Prosedur (SOP), (04/11/23). 

Warga desa Sarageni, kecamatan Cimarga, Lebak memprotes terkait lambatnya penanganan pasien yang bernama Ica (8) tahun korban kecelakaan yang jatuh dari jembatan gantung di kampung Bangunan, desa Sarageni, Cimarga, Lebak oleh pihak Puskesmas Sarageni.

Anggit salah satu warga yang ada dalam aksi protes tersebut mengatakan, “kita bawa pasien kecelakaan yang sangat kritis ke Puskesmas ini dan kita sangat kecewa, karena pihak Puskesmas tidak bisa pakai ambulansnya, dengan alasan pihak rumah sakit takut lambat dalam penanganannya, karena puskesmas harus sesuai SOP, padahal mobil ambulans ada dan sudah diparkirkan,” terangnya.

Iwan setiawan tokoh yang mewakili masyarakat sarageni mengungkapkan, kronologis kejadian, dan sampai pasien dari warga kami yang sampai meninggal dunia, dikarenakan penanganan yang kurang efektif pihak puskesmas, berawal dari korban jatuh dari jembatan dan kita bawa ke puskesmas terdekat (Sarageni), karena kritis kemudian di larikan ke rumah sakit Adjidarmo dengan kendaraan warga.

Lebih lanjut, yang jadi permasalahannya, dipersulitnya mobil ambulans dengan dalih SOP, dan harapan saya kedepan puskesmas ini lebih memprioritaskan pelayanan khususnya masyarakat sarageni, dan pasien telah meninggal dunia karena puskesmas lebih mengedepankan sop daripada sisi kemanusian,” Jelasnya.

Warga Sarageni datang sekitar pukul 10.00 sampai dengan datangnya Kepala Puskesmas Sarageni untuk dimintai keterangan oleh warga yang kecewa atas pelayanan karyawannya, dan sekitar pukul 13.00  Wib Kepala Puskesmas pun tiba.

Dalam acara audiensi dengan kepala puskesmas kepala puskesmas (Iyan) yang dihadiri Kapolsek Cimarga, dan jajarannya sangat menegangkan, karena warga meluapkan kekecewaan yang sangat dalam.

Iyan selaku Kepala Puskesmas mengungkapkan, “bahwa kita disini bekerja sesuai SOP, dan mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat atas kejadian ini, kemungkinan ada miss komunikasi, dan pada dasarnya untuk ambulans kami tidak mempersulit untuk digunakan, dan sekali saya dari pihak puskesmas mohon maaf atas kejadian ini,” ungkapnya.

Menurut warga, Puskesmas Sarageni memang bukan kali ini saja kejadian seperti ini, dulu pernah ada warga yang kejadiannya persis seperti ini. Dalam audiensi tersebut warga masyarakat sarageni menuntut agar kepala Puskesmas diganti dan SOP jangan terlalu menjelimet, jika ada pasien yang sangat kritis, direncanakan hari Senin perwakilan warga akan menemui kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak untuk beraudiensi terkait hal tersebut.

Secara hierarki permasalahannya berakar dari Standar Operasional yang ada di Puskesmas itu sendiri, jangan sampai SOP prioritas utama, sementara nyawa manusia menjadi nomor dua dalam penanganan pasien tersebut.

Beruntung kekecewaan masyarakat tidak terjadi kejadian yang anarkis, dan pihak kepolisian terus berjaga demi kondusifitas dan keamanan. 



(*)

Pembagian Insentif Covid-19 untuk Nakes Puskesmas Petir Diduga Tidak Tansparan

By On Rabu, Agustus 18, 2021


SERANG, KabarViral79.Com – Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Petir yang beralamat di Jl. Raya Petir, Desa Mekar Baru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, menerima dana insentif Covid-19 untuk tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas tersebut, Rabu, 11 Agustus 2021.

Dari informasi yang diperoleh media ini, anggaran dana Covid-19 yang dikucurkan Pemerintah untuk Puskesmas Petir kurang lebih Rp.89,2 juta.

Permasalahan muncul karena pembagian dana insentif kepada para Nakes di Puskesmas tersebut diduga tidak transparan dan tidak merata. 

Hal ini dituturkan oleh salah seorang Nakes di Puskesmas Perir yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, pembagian uang insentif Covid-19 yang baru diterima seminggu yang lalu itu tidak transparan dan tidak adil.

Pembagian anggaran Covid-19 kepada para Nakes yang tidak transparan dan tidak merata tersebut juga sangat disesalkan oleh sebagian besar karyawan Puskesmas Petir.

“Beban kerja di lapangan lebih besar dilakukan karyawan Puskesmas. Tugas karyawan Puskesmas itu melakukan swab, mengumpulkan data, kunjungan ke rumah pasien Covid-19, dan pemantauan selama 14 hari,” ujarnya.


Sedangkan tugas Tim Tracking Covid-19, tambahnya, hanya menerima data dari karyawan Puskesmas Petir dan mengolah data saja.

“Tim Tracking melaksanakan SOP tidak maksimal juga, yang seharusnya mengunjungi rumah pasien Covid-19 dan pemantauan selama 14 hari juga,” tambah Nakes tadi.

Pembagian dana instentif yang tidak merata dan tidak transparan ini menimbulkan kecemburuan oleh sebagian besar karyawan Puskesmas Petir. Pembagian dana insentif Covid-19 ini diberikan secara diam-diam karena tidak ada tanda terima.

“Diberikan pada hari Minggu. Artinya di luar jam kerja,” kata narasumber tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT Puskesmas Petir, Agus Kusuma mengatakan, dirinya tidak mengeluarkan kebijakan apapun dalam pembagian uang insentif Covid-19 untuk Nakes di Puskesmas Petir.

“Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Tim Tracking Covid-19. Selaku Koordinator Tim Tracking, Syaril Lopa yang mempunyai kebijakan terkait dana tersebut,” kata Agus.

Dengan adanya rumor bahwa insentif Covid-19 tidak transparan dan tidak adil, Kapus Agus Kusuma sudah melakukan mediasi dengan perwakilan karyawan dan nakes pada hari Senin, 16 Agustus 2021, pukul 08.00 - 09.45 Wib di Aula Pukesmas Petir. Namun, sampai hari ini belum ada kejelasan.

Terkait adanya dana insentif Covid-19 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diperuntukan bagi Nakes Puskesmas Petir, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi, melalui pesan WhatsApp-nya meminta media menanyakan ke Kepala UPT Pembiayaan.

Ketika dihubungi melalui telpon, Kepala UPT Pembiayaan, panggilan ditolak dan belum bisa dihubungi sampai berita ini ditayangkan. (Haris Ranau)

Mulai Besok, Puskesmas Kota Juang Bireuen Kembali Dibuka

By On Minggu, September 13, 2020

Aktivitas pelayanan di Pukesmas Kota Juang, Bireuen, Aceh, awalnya tutup pasca seorang dokter, perawat dan tenaga medis di Puskesmas tersebut terpapar Covid-19. Mulai besok Puskesmas tersebut dibuka kembali. 
BIREUEN, KabarViral79.Com – Pasca ditutupnya pelayanan di Puskesmas Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, beberapa pekan lalu setelah dinyatakan dokter dan tiga perawat di Puskesmas tersebut positif Corona.

Kapolsek Cilograng Polres Lebak Gelar Jumat Curhat, Bareng Kepala Puskesmas Cilograng dan Para Medis

By On Jumat, September 22, 2023



LEBAK, KabarViral79.Com - Guna mendengarkan keluhan, aduan serta curhatan, Kapolsek Cilograng Polres Lebak AKP Asep Dikdik menggelar “Jum’at Curhat” bareng bersama Kepala Puskesmas dan para Medis di Puskesmas Cilograng.

Kegiatan “Jumat Curhat” tersebut dihadiri oleh Kapolsek Cilograng Akp Asep Dikdik, para Kanit dan anggota Polsek Cilograng, Kepala Puskesmas Cilograng Tatang Kumsman dan Para medis Puskesmas Cilograng, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jumat (22/9/2023).

Menurut Kapolres Lebak Polda Banten AKBP Suyono S.IK, melalui Kapolsek Cilograng AKP Asep Dikdik mengatakan “Hari ini Polsek Cilograng kembali menggelar Jum’at curhat di Saung Pertemuan Puskesmas Cilograng Kecamatan Cilograng untuk mendengarkan segala keluhan, aduan dan curhatan kepala puskesmas dan para medis Kecamatan Cilograng,” kata AKP Asep Dikdik.

Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan “Saya bersama anggota Polsek Cilograng ingin langsung berinteraksi dengan Kepala Puskesmas dan para Medis Puskesmas Cilograng Kecamatan Cilograng, yang bertujuan untuk mendengarkan segala curhatan dari warga masyarakat agar bisa lebih merasa terayomi dengan kehadirannya Polri ditengah-tengah masyarakat,” Jelasnya.

“Jum’at Curhat” bareng Kapolda, Kapolres maupun Kapolsek adalah program Quick Wins Kapolri yang tujuannya agar Polri bisa lebih dekat lagi dengan kepala puskesmas dan para medis puskesmas cilograng Kecamatan Cilograng bisa merasakan kehadiran Polri.

“Kata Kapolsek Cilograng, keluhan maupun masukan dari Kepala Puskesmas dan medis puskesmas Cilograng Kecamatan Cilograng kami dari Polsek Cilograng akan menindaklanjuti dan kamipun dari Polsek Cilograng mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama Polri menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan masing-masing,” Ujarnya.

“Diharapkan dengan hadirnya Polri di tengah-tengah masyarakat akan bisa memberikan rasa aman dan nyaman serta masyarakat juga merasakan betul kehadiran Polri dan semoga masyarakat pun benar-benar bisa merasa terayomi dari segala aspek,” Tutup Kapolsek Cilograng.

(Cup)

Dokter dan Tenaga Medis Terpapar Corona, Puskesmas Kota Juang Bireuen Masih Tutup

By On Senin, September 07, 2020

Aktivitas pelayanan di Pukesmas Kota Juang, Bireuen, Aceh, masih tutup pasca seorang dokter, perawat dan tenaga medis di Puskesmas tersebut terpapar Covid-19. 
BIREUEN, KabarViral79.Com - Pasca dinyatakan adanya dokter dan tenaga medis di Puskesmas Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, terpapar virus carona, aktivitas pelayanan di Pukesmas tersebut hingga kini masih ditutup.

Kepala Puskesmas Jayanti Angkat Bicara Terkait Pemecatan Pegawai Honorernya

By On Selasa, Mei 21, 2024


TANGERANG, KabarViral79.Com – Acara kunjungan silaturahmi Media Center Jayanti (MCJ) ke Puskesmas Kecamatan Jayanti disambut langsung Kepala Puskesmas Jayanti (dr. Sulastri) beserta jajarannya, Selasa, 21 Mei 2024.

Kepala Puskesmas Jayanti, dr.Sulastri ditemui di ruang kerjanya mengucapkan terima kasih atas kedatangan Tim Media Center Jayanti sudah berkenan datang bersilaturahmi ke Puskesmas Jayanti.

Dr. Sulastri dalam obrolannya menceritakan kronologis pemecatan pegawai honorernya yang sempat tayang beritanya di beberapa Media Online menjelaskan, persoalan tersebut sebenarnya itu urusan pribadi, tidak ada sangkut pautnya dengan intansi yang dipimpinnya (Puskesmas Jayanti-red).

“Kami sudah mendengar informasi sebelumnya, kemudian saya berikan sangsi atau peringatan selama tiga bulan, bila mana saya mendengar informasi lagi terkait pegawai honorer Puskesmas Jayanti seperti itu, kami akan memeberhentikannya,” ujarnya.

Namun setelah ada pemberitaan terkait oknum pegawainya dalam pemberitaan, yaitu ditagih hutang beli narkoba, oknum tersebut bersedia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pegawai honorer Puskesmas Jayanti.


“Untuk antisipasi ke depannya, kami akan bekerja sama dengan Lembaga Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan tes urine untuk pegawai Puskesmas Jayanti,” pungkasnya. 


Sementara itu, Ketua Media Center Jayanti (MCJ), Bonai Supriyadi mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Puskesmas Jayanti yang sudah meluangkan waktunya menerima kedatangan Tim MCJ dalam acara silahturahmi.


“Kami sangat prihatin dengan keadaan negara kita sekarang ini sudah dalam keadaan darurat narkoba. Kami juga mendukung tindakan antisipasi yang akan dilakukan oleh Kepala Puskesmas Jayanti untuk bekerja sama dengan (BNN-red), semoga tidak ada lagi kejadian serupa,” pungkasnya. (*/red)

Kejar Target Vaksinasi 70 Persen, Bupati Serang Bagi Tugas dengan Forkopimda

By On Selasa, Desember 21, 2021

SERANG, KabarViral79.Com – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah membagi tugas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) guna mengejar target 70 persen vaksinasi sampai akhir Desember 2021.

Hal itu disampaikan Tatu usai Rapat Evaluasi bersama Forkopimda dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pendopo Bupati Serang, Senin, 20 Desember 2021.

“Terkait vaksinasi per hari kemarin (Minggu, 19 Desember 2021) sudah 60 persen. Padahal ditugaskan pusat, semua wilayah Kabupaten dan Kota harus mencapai minimal 70 persen, berarti kita masih kurang 10 persen dari total target 1259.754 orang,” ujar Tatu.

Tatu merinci, dari capaian 60 persen dari target target 1259.754 orang berarti menyisakan sekitar kurang dari 120 ribu yang belum tervaksin warga yang ber-KTP Kabupaten Serang.

Dari 120 ribu menyisakan waktu 10 hari berarti harus dilakukan vaksinasi sebanyak 12.600 orang untuk divaksin per hari.

“Tadi saya minta tolong dan memang selama ini dari Kepolisian, TNI, BIN, Lanud, Lanal, mereka sudah bergerak. Nah supaya jelas, saya meminta misalnya setiap Polres sanggupnya berapa, siapnya berapa, tadi Polres Serang siap 1.500 per hari, Polres Serang Kota 1.000 per hari, dan yang lainnya, baik Lanal, BIN, dan Lanud,” ujarnya.

Sedangkan untuk sisanya, kata Tatu menjadi tugas Puskesmas. Juga tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengelompokkannya.

“Dari track record mereka, mana yang mampu 200 sampai 400 per hari. Karena ada yang Puskesmas didorong-dorong tetap paling cuma 100-150 per harinya. Ditanya kendalanya apa, tidak ada kendala. Ini juga tugas Staf Ahli Bupati, Kadinkes yang bertanggung jawab terhadap Puskesmas dari sisa yang akan dilakukan oleh Forkopimda, harus jelas,” tegasnya. 

Kemudian, kata Tatu, keterlibatan Camat dan Desa ini penting sekali. Sebab, Kepala Desa memegang peranan penting, karena mereka bagian tim vaksinasi untuk memobilisasi masyarakat.

“Kades dan Camat harus turun. Karena yang lebih tahu titik mana saja masyarakat yang belum divaksin. Itu kades punya data valid. Siapa yang sudah dan belum, karena mereka punya perangkat RW dan RT. Jadi, datanya ada di Kades. Kalau Kabupaten Serang terlalu besar. Karena data Disdukcapil pun tidak sinkron sekitar 3 persen,” tukasnya.

Untuk mencapai target tersebut, Tatu mengatakan, akan kembali melakukan rapat terbatas bersama Forkopimda, yakni Kapolres Serang, Kapolres Serang Kota, Dandim Serang 0602/Serang, Dandim 0623/Cilegon, Danlanal Banten serta Danlanud Banten. Selain itu, Asda I pun harus mengikuti rapat kembali karena bertanggung jawab yang membawahi para Camat, dan Kepala DPMD membawahi Kepala Desa.

“Di Rapat nanti, apakah ada bantuan untuk vaksinator atau tidak untuk membagi tugas. Ini harus tercapai (target). Karena dari jumlah sisa jatuh ke Puskesmas diambil tiga Kapolres, dua Dandim itu sudah 6.500, sisa 6.100 itu Puskesmas cuma 200 per hari, kecilkan,” cetusnya. 

Tatu mengaku, bukan hanya teguran kepada para Camat maupun Kepala Puskesmas yang capaian vaksinasinya masih rendah, melainkan menyarankan mengundurkan diri jika sudah tidak mampu bekerja.

“Kalau yang gak mampu mundur, karena ini taruhannya masyarakat. Kalau gak mampu sudah mundur, mau Camat, Kepala Puskesmas, karena ini untuk keselamatan masyarakat, bukan main-main,” tegas Tatu. 

“Saya tanya persoalannya apa, ditanya tenaga vaksinator siap, cukup, berarti ini komunikasi Kepala Puskesmas, Camat dan Kades yang lemah. Karena dipersoalan mobilisasi masyarakat, bingung vaksinasi dimana, seperti di Kramatwatu banyak masyarakat menanyakan vaksinasi dimana, ini berarti sosialisasi Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas gak jalan,” beber Tatu.

Tatu menegaskan, jika kendala pada tenaga vaksinator, pihaknya pun sudah mengeluarkan dana TT (tidak terduga) untuk melatih para bidan desa yang ada di setiap desa mempunyai basic bisa menyuntik diberi pelatihan dan mendapatkan sertifikat yang resmi untuk menjadi vaksinator itu sudah selesai di tingkat Kabupaten Serang jumlah vaksinatornya. 

“Jumlah vaksin gak masalah, karena Dinkes Provinsi sudah menyiapkan. OJK juga menyiapkan vaksin sebanyak satu juta untuk Kabupaten Serang, saya sudah mengupayakan itu. Jadi, 31 Puskesmas cuma 200 per hari setiap Puskesmas masuk akal kan,” tegas Tatu mengakhiri.

Hadir juga pada rapat evaluasi tersebut, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Asda I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesra Nanang Supriatna, Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, unsur Forkopimda dan para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Serang. (*/red)

Potret Infrastruktur di Kabupaten Mamuju, Pasien Hanya Bisa Ditandu Selama 8 Jam Perjalanan

By On Kamis, September 17, 2020


MAMUJU, KabarViral79.Com – Beberapa warga Desa Makkaliki, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), harus menandu Mariana (42) sejauh 8 kilometer demi mendapatkan pengobatan.

Mariana diketahui sudah dua hari tidak bisa makan dan minum, karena ada sebuah tulang yang tersangkut di tenggorokannya.

Daniel, keponakan Mariana mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa hari yang lalu. Saat melihat kondisi tantenya yang kian melemah, dia bersama beberapa sanak keluarga dan warga berinisiatif membawanya ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Sebenarnya, ada Pustu di desa, tetapi, yang bertugas di sana sedang tidak berada di tempat. Tante saya juga sempat menerima infus di Pustu, tapi karena kondisinya semakin melemah, makanya harus segera dibawa ke Puskesmas,” ucap Daniel, Rabu, 16 September 2020.

Daniel mengungkapkan, saat ingin ke Puskesmas, tantenya harus ditandu menggunakan beberapa batang bambu dan sarung, karena akses jalan penghubung ke desanya tidak bisa dilalui kendaraan.

Daniel bersama sanak keluarga harus menelusuri jalan setapak yang menjadi satu-satunya akses penghubung ke desa tempat ia tinggal. Saat musim hujan, kondisi jalan yang mendaki dan terjal itu menjadi licin. Jika pun dalam kondisi kering, jalan itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Jam 9 pagi kami mulai menandu dengan tujuan ke Puskesmas Kalumpang," ujar Daniel.

Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba mengubah arah tujuannya, yang awalnya ke Puskesmas Kalumpuang menjadi ke Pusksemas Karakataun. Hal itu mereka lakukan setelah memperhitungkan dan melihat kondisi jalan yang akan mereka lalui jika tetap menuju tujuan awal mereka.

“Karena kondisi jalan ke Kalumpang agak sulit dan masih cukup jauh, akhirnya kami ke Puskemas Karakataun yang sedikit lebih dekat,” jelasnya.

Daniel bersama warga baru sampai ke Puskesmas Karakataun pada pukul 17.00 Wita, setelah menempuh perjalanan selama 8 jam.

Namun mirisnya, saat sampai di Puskesmas, mereka kembali mendapatkan masalah, sebab fasilitas kesehatan (faskes) yang tertera di kartu BPJS pasien bukanlah di Puskesmas Karakataun melainkan Puskesmas Kalumpang, mereka pun kesulitan untuk mendapatkan pelayanan.

“Faskes warga Makkaliki itu harus di Puskesmas Kalumpang. Karena tidak ada biaya untuk pengobatan jika tanpa BPJS, akhirnya kami memilih pengobatan tradisional,” urai Daniel.

Secara kebetulan, di Desa Karakataun menurut Daniel, ada seorang warga yang memiliki karunia mampu menyembuhkan dengan pengobatan tradisional. Syukur, setelah menjalani pengobatan tradisional, tulang yang tersangkut di tenggorokan tantenya bisa dikeluarkan.

“Saat ini tente saya sudah bisa minum dan sementara menjalani perawatan,” ungkapnya.

Daniel berharap, ke depannya pemerintah akan memberi perhatian lebih pada daerahnya, utamanya dalam hal pembangunan infrastruktur dan layanan kesehatan. Karena, mereka juga berhak untuk merasakan pembangunan dan layanan yang layak, sama dengan daerah lainnya di Mamuju.

“Sebagai warga, saya sangat prihatin dengan kondisi daerah saya dan apa yang harus mereka hadapi ketika sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan medis,” tutup Daniel. (Shir)

Resmikan UGD Puskesmas Peudada, Ini Kata Pj Bupati Bireuen

By On Kamis, Januari 26, 2023

Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Ph.D meresmikan gedung baru Unit Gawat Darurat (UGD) UPTD Puskesmas Peudada, Kamis, 26 Januari 2023. (Dok.KabarViral79.Com/Joniful) 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Kehadiran Unit Gawat Darurat (UGD) UPTD Puskesmas Peudada, Kabupaten Bireuen, yang baru diresmikan hari ini merupakan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Hal itu dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Ph.D usai meresmikan gedung baru Unit Gawat Darurat (UGD) UPTD Puskesmas Peudada, Kamis, 26 Januari 2023.

Untuk itu, petugas Puskesmas Peudada, sambungnya, baik dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya, terus termotivasi memiliki semangat menjalankan tugas, memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Petugas harus mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan sikap ramah, tulus dan ikhlas,” pintanya.

Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Ph.D saat memberi arahan usai meresmikan gedung baru Unit Gawat Darurat (UGD) UPTD Puskesmas Peudada, Kamis, 26 Januari 2023. (Dok.KabarViral79.Com/Joniful) 

Aulia Sofyan juga meminta agar dapat menunjukkan prestasi kerja yang berintegritas, dengan memberikan pelayanan yang jujur, ramah dan profesional serta optimal kepada masyarakat.

“Dengan integritas itu, maka dapat menciptakan budaya kerja yang lebih baik serta dapat meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan,” harapnya.

Di tempat yang sama, Kepala UPTD Peudada, Ns. Kafrawi, S.Kep, MKes menjelaskan, selama ini wilayah kerja Puskesmas Peudada terdiri dari 52 desa.

Sejauh ini tenaga yang bertugas di UPTD Puskesmas Peudada sebanyak 165 orang,  84 orang PNS, 26 tenaga kontrak dibantu 24 orang tenaga bakti serta 31 tenaga sukarela.

“Pembangunan gedung UGD baru di UPTD Puskesmas Peudada ini dibangun dengan dana DAK Kabupaten, dikerjakan atau dibangun bulan Juli dan rampung pada bulan Desember 2022," terangnya.

Ke depannya, sambung Kafrawi, pihaknya sangat membutuhkan gedung rawat inap baru untuk menunjang pelayanan bagi masyarakat di wilayah Peudada dan sekitarnya.

“Dengan tersedianya gedung UGD baru ini tentunya lebih meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Peudada ke depan,” tutupnya. (Joniful)

Antusias, Ribuan Warga Serbu Vaksinasi Massal di Lapangan Futsal Cikande Permai

By On Jumat, September 10, 2021

SERANG, KabarViral79.Com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskesmas) Cikande menggelar vaksinasi massal Covid-19 di Lapangan Futsal Cikande Permai, Desa Cikande Permai, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Kamis, 09 September 2021. Warga tampak antusias, sejak pagi sudah memadati areal vaksinasi.

Kepala UPT Puskesmas Cikande, Iis Isnawati mengatakan, vaksinasi massal saat ini menargetkan sebanyak 2.000 sasaran. Namun, dari target 2.000 untuk masyarakat yang terdaftar di dua desa sudah melebihi sebanyak 2.400 orang.

“Untuk saat ini tahap pertama saja sudah 750 lebih warga yang sudah divaksin untuk tahap kesatu, karena vaksinasi massal dibagi dua tahap pagi sampai siang, siang sampai sore,” ujar Iis Isnawati di sela-sela pelaksanaan vaksinasi.

Iis juga mengatakan, pelaksanaan vaksinasi rutin oleh UPT Puskesmas Cikande, Koramil dan Polsek Cikande selalu melebihi target sasaran atas antusiasnya masyarakat. Terlebih, saat ini dilaksanakannya vaksinasi massal.

“Meski melebihi target, masyarakat tidak perlu khawatir karena bisa divaksin, meski tidak pada saat ini bisa di lakukan di UPT Puskesmas,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Camat Cikande, Muhammad Agus menambahkan, untuk vaksinasi massal saat ini difokuskan bagi warga dua desa, yakni Cikande Permai dan Desa Cikande. Karena jumlah penduduk padat, dari target tersebut dibagi dua shif untuk menghindari kerumunan dan penyebaran penularan Covid-19.

“Kita bagi dua shif, diatur juga untuk setiap RT dan RW-nya. Untuk pagi sampai pukul 12.00 WIB, warga Desa Cikande Permai, dan pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB untuk warga Desa Cikande,” ujarnya.

Agus mengungkapkan, untuk di Kecamatan Cikande pelaksanaan vaksinasi rutin baik dilakukan oleh UPT Puskesmas maupun Koramil dan Polsek. Dari jumlah penduduk sebanyak 60 ribu, berdasarkan data dari UPT Puskesmas sebanyak 10 ribu lebih warga Cikande yang sudah divaksin.

“Itu data UPT Puskesmas, belum termasuk data dari Koramil dan Polsek. Untuk setiap minggu, Polsek Cikande melakukan vaksin sebanyak 1.500 orang keliling di desa-desa. Jadi kalau jumlah total sebanyak 20 ribu lebih warga Cikande sudah menjalani vaksinasi Covid-19,” tutur Agus.

Selain di UPT Puskesmas Cikande, UPT Puskesmas Tanara pun menggelar vaksinasi massal dengan target sasaran 2.000 orang.

Diketahui, proses vaksinasi warga yang ber-KTP (Kartu Tanda Penduduk) Kabupaten Serang sudah mencapai 466.942 orang dari target sasaran sebanyak 1.259.754 orang atau sudah mencapai 37,067 persen.

Realisasi tersebut berdasarkan data dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) tercatat pada Rabu, 08 September 2021. (*/red)

Empat OPD Pemkab Serang Raih Nilai Tertinggi Pelayanan Publik dari Ombudsman

By On Kamis, Februari 06, 2025


SERANG, KabarViral79.Com – Sebanyak empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, meraih nilai tertinggi kategori Zona Hijau Standar Pelayanan Publik Tahun 2024 dari Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (RI) Provinsi Banten.  

Piagam Penghargaan Penganugerahan Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Opini Pengawasan Peneyelanggaraan Pelayanan Publik) Tahun 2024 diserahkan oleh Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten, Fadli Afriadi kepada empat Kepala dan Sekretaris OPD dan dua Kepala UPT Puskesmas, di Pendopo Bupati Serang, Selasa, 04 Februari 2025.

Keempat OPD tersebut, di antaranya Dinsos meraih nilai 94, 62 zona hijau kualitas tertinggi, DPMPTSP nilai 91,16 zona hijau kualitas tertinggi, Dindikbud nilai 89,44 zona hijau kualitas tertinggi, Disdukcapil nilai 89,94 zona hijau kualitas tertinggi, UPT Puskesmas Pontang nilai 93,44 zona hijau kualitas tertinggi dan UPT Puskesmas Pabuaran nilai 93,30 zona hijau kualitas tertinggi.

Turut hadir, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Rudy Suhartanto dan para Asda, Staf Ahli dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Serang.  

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, penganugerahan atau penilaian pelayanan yang prima untuk masyarakat ini sangat penting. Karenanya, kehadiran pemerintah daerah intinya memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita harus tahu pelayanan kita terhadap masyarakat ini ada di mana. Jangan-jangan sudah merasa sudah baik, maksimal, sudah prima, tetapi masyarakat tidak merasakan. Dengan penilaian ini kita tahu ada di mana, misalnya masih kurang di sebelah mana, kurangnya nah ini sangat penting,” ujarnya. 

Akan tetapi, kata Tatu, sudah tiga tahun terakhir, Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten baru melaksanakan atau memberi program untuk lokusnya hanya empat OPD dan dua Puskesmas.

Padahal, kata dia, masih banyak yang harus melaksanakan penilaian ini seperti keberadaan Puskesmas di Kabupaten Serang ada 31 Puskesmas, namun baru dua yang dilakukan, penilaian itu pelayanan langsung terhadap masyarakat.

“Kemudian kepada Kecamatan, berharap tadi diskusi dengan Pak Kepala Ombudsman, walaupun anggaran Ombudsman tidak ada, kita bisa mandiri bertahap, seperti OPD yang dilakukan tiga tahun berturut-turut, menjadi lokus terus, supaya terlihat perubahan setiap tahunnya,” katanya.

“Dari awal, kita (Pemkab Serang) didampingi oleh Ombudsman Provinsi Banten, (dampaknya) kita ada peningkatan dalam pelayanan tadi penilaiannya cukup baik. Saya berharap ini kepada OPD yang lain juga sama,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten, Fadli Afriadi mengatakan, Kabupaten Serang dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik nilainya meningkat dari 89 menjadi 91.

“Lalu secara umum, seluruh OPD dan Puskesmas yang menjadi lokus mendapat opini terbaik dan kualitas tertinggi,” ujarnya. 

Fadli menjelaskan, indikator penilaiannya ada empat, di antaranya input, proses, output dan pengelolaan pengaduan.

Input adalah salah satu kompetensi dari pelaksana. Sedangkan proses adalah bagaimana melakukan pelayanan publik sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009.

Kemudian output, bagaimana masyarakat itu merasakan pelayanan yang diberikan tidak ada mal administrasi di dalamnya seperti penundaan, berlarut, permintaan, pungli, lalu perbuatan tidak patut, tidak kompeten dan segala macamnya. 

“Terakhir pengelolaan pengaduan. Ini penting karena aduan adalah wujud cara masyarakat ikut memberikan kontribusi guna perbaikan kinerja dari pemberi layanan. Jadi, kalau dua itu dikelola dengan baik, maka bisa menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan ke depannya, titik mana yang harus kita perbaiki,” jelasnya.

“Kalau empat-empatnya sudah dikelola dengan baik, Insya Allah pelayanan publiknya akan makin baik,” imbuhnya. (*/red)

Dinsos Urus Bayi yang Ditemukan Warga di Perumahan Taman Adiyasa Cikasungka

By On Rabu, Maret 01, 2023

Puskesmas Cikuya menyerahkan bayi yang ditemukan warga di Perumahan Taman Adiyasa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear kepada pihak Dinsos Kabupaten Tangerang, Selasa, 28 Februari 2023. (Dok.Istimewa) 

TANGERANG, KabarViral79.Com – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang mengurus seorang bayi yang ditemukan warga di Perumahan Taman Adiyasa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.

Saat ditemukan, bayi tersebut dalam keadaan sehat lalu diserahkan ke pihak Puskesmas Cikuya untuk pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya, pihak Puskesmas menyerahkan bayi tersebut ke pihak Dinsos, Selasa, 28 Februari 2023.

Baca juga: Airin Hadiri Acara Silaturahmi dengan Relawan Airin Bersatu Kabupaten Tangerang

Penyerahan bayi tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinsos Kabupaten Tangerang Aziz Gunawan dan dihadiri oleh JFT Peksos Muda Dinas Sosial, Kasubag TU UPTD Puskesmas Cikuya, Kapospol Adiyasa Iptu Sudrajat serta Penyidik Reskrim Polsek Cisoka Aipda Joko Supando.

Bayi tersebut diserahkan kepada Dinsos Kabupaten Tangerang untuk penanganan lebih lanjut.

Kepala Dinsos Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan mengatakan, bayi selanjutnya akan dibuatkan dokumen identitas serta surat keterangan (SK) pengasuhan.

“Nantinya kita akan buatkan identitas seperti NIK, KTA, KK, dan juga akte kelahiran. Selain itu, kami juga akan urus SK pengasuhan untuk bayi tersebut dan selanjutnya kami akan mencari orang tua alternatif atau adopsi,” kata Aziz saat dilakukan penyerahan bayi di Puskesmas Cikuya.

Baca juga: Tanggapi Video Viral, Satlantas Polresta Tangerang Pastikan Kasus Laka Lantas Sudah Ditangani Sesuai Prosedur

Sebelumnya, saat ditemukan, bayi laki-laki tersebut telah diserahkan ke Puskesmas Cikuya untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut oleh pihak Puskesmas serta dilakukannya proses penyidikan oleh Polsek Cisoka.

“Bayi dinyatakan sehat oleh pihak Puskesmas. Namun, hingga kini belum diketahui keluarga atau pembuang bayi tersebut,” ucap Aziz. (Reno)

Ramai Pemberitaan, Akhirnya Jubaedah dapat Perawatan Intensif

By On Rabu, Oktober 21, 2020

PANDEGLANG, KabarViral79.Com – Jubaedah (45), warga Kampung Terusan, Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, penderita Kanker Payudara, kini mendapat perhatian serius dari tim medis Puskesmas Perdana dengan melakukan pemeriksaan intensif, Selasa, 20 Oktober 2020.

Padahal sebelumnya Jubaedah seperti dalam pemberitaan sebelumnya, selama dua tahun menderita belum pernah berobat atau mendapat pengobatan dari pihak Rumah Sakit. Lantaran keterbatasan biaya. Hal tersebut disampaikan Suami Jubaedah Tibi yang mengaku kalau istrinya hanya bisa melakukan pengobatan kepada orang pintar saja.

Namun berkat karya jurnalistik yang banyak beredar di beberapa media online, kini Jubaedah pun mendapat perawatan dari petugas Puskesmas setempat. 

Baca juga: Menderita Kanker Payudara, Warga Desa Sidamukti Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan

Kepala Puskesmas Perdana, H. Jajat Mahrojat mengatakan, pihaknya mendatangi kediaman Jubaedah (45). Menurut Jajat, diketahui kronologis penyakit Kanker Payudara yang diderita Jubaedah akibat adanya benjolan, hal itu diketahui saat dilakukan pemijatan terlebih dulu.

“Ketika dipijat, dikira peredaran darah tersumbat, tapi ternyata benjolan yang pecah dan luka,” ujar Ajat kepada awak media melalui pesan WhatsApp, Rabu, 21 Oktober 2020.

Dikatakan lebih lanjut, benjolan tersebut diperkirakan dari sejak tiga bulan hingga hari ini. Pasien pun diarahkan untuk lebih dulu diperiksa di Pustu Cibungur sebelum ke Puskesmas Perdana.

“Kami anjurkan agar pasien dapat diperiksa dokter yang ada di Puskesmas Perdana,” imbuhnya.

Jajat menjelaskan, kalau Jubaedah satu bulan yang lalu sempat juga datang ke Puskesmas Perdana dan diperiksa oleh dokter setelah hasil pemeriksaan pasien diharuskan untuk di rujuk, namun pasien menolak untuk dirujuk dengan alasan katanya takut mabuk karena menempuh perjalanan jauh.

Baca juga: Menderita Tumor Ovarium, Warga Desa Bojot Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan

Jajat menambahkan, kasus Jubaedah ini ternyata mendapat perhatian khusus dari Calon Bupati Pandeglang Nomor Urut 1, Hj. Irna Narulita dengan memberikan sumbangan bantuan melalui pihak Puskesmas Perdana berupa mie instan dan uang.

“Bantuan dari Ibu Irna kami serahkan langsung kepada keluarga pasien dan mereka pun menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Irna atas keikhlasannya membantu memberikan sebagian rizkinya untuk mereka,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Suami Jubaedah, Tibi kepada awak media mengapresiasi kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dengan langsung mengintruksikan pihak Puskesmas Perdana untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan kepada pasien.

“Kepada Ibu Hj Irna, kami atas nama keluarga pasien mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga apa yang Ibu Irna berikan kepada kami mendapat imbalan yang lebih dari Allah SWT. Amin,” pungkas Tibi sambil berdoa untuk jasa dan kebaikan Hj. Irna Narulita Dimyati Natakusumah. (yockhie/red)

Soal Kurangnya Nakes di Puskesmas Jawilan, Ini Kata Kadis Kesehatan Kabupaten Serang

By On Jumat, Desember 18, 2020

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi mengakui bahwa saati ini pihaknya masih kekurangan tenaga kesehatan (Nakes).

SERANG, KabarViral79.Com – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi mengakui bahwa saat ini pihaknya masih kekurangan tenaga kesehatan (Nakes).

Hal tersebut diungkapkan Agus menanggapi pemberitaan di sejumlah media online yang menyoroti soal kekurangan nakes di Puskesmas Jawilan yang diungkapkan oleh Imas Migiarti selaku Kepala UPT Puskesmas Jawilan, Kabupaten Serang, Banten pada Kamis, 17 Desember 2020 lalu. 

Baca juga: Evaluasi Program Kerja, PMI Kabupaten Serang Gelar Muskab XIII

“Iya memang benar Pemkab masih kekurangan nakes. Kita kekurangan dokter umum maupun dokter gigi, apoteker, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Namun demikian setiap tahun kami mengupayakan melalui pengangkatan CPNS, tetapi kuota dari pemerintah terbatas, sulit untuk dapat segera terpenuhi dengan cepat. Upaya lain, yaitu melalui pengangkatan tenaga lepas sebagai pegawai blud, ataupun melalui permohonan ke Dinkes Provinsi Banten melalui tenaga khusus untuk ditempatkan di Kabupaten Serang,” kata Agus saat dikonfirmasi awak media melalui aplikasi pesan WhatsApp, Jumat, 18 Desember 2020.

Agus mengatakan, pihaknya juga berupaya, yakni dengan menugaskan dokter gigi untuk dapat bertugas di dua Puskesmas secara bergantian dan terjadwal.

“Untuk menempatkan dokter gigi di dua Puskesmas sudah pernah dilakukan, tetapi terkendala dengan str drg, saat kredensialing untuk bekerjasama dengan BPJS, dan sip dokter tersebut wajib ada di Puskesmas,” ujarnya.

Baca juga: Pemkab Serang Raih Innovative Government Award 2020 dari Kemendagri

Agus juga menjelaskan, Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan tingkat pertama yang keberadaannya di wilayah Kecamatan tentunya diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, bermutu dan senantiasa memperhatikan kebutuhan masyarakat. 

“Nakes maupun non nakes yang bekerja di Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya, sehingga mampu bekerja profesional dan berdedikasi tinggi,”  tutupnya. (red/tim)

Peringati HUT ke-76 RI, Puskesmas Cikuya Gelar Gebyar Vaksinasi Kemerdekaan 250 Dosis

By On Selasa, Agustus 17, 2021

TANGERANG, KabarViral79.Com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemenrdekaan Republik Indonesia (RI) yang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang serentak melaksanakan Gebyar Vaksinasi Kemerdekaan, salah satunya di Puskesmas Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten Selasa, 17 Agustus 2021.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Solear H. Soni Karsan, Kepala Puskesmas Cikuya drg. Hj. Mutmainah, Kepala TU Puskesmas Cikuya H. Sudin Wahyudin, Bidan Ambar, Satpol PP Kecamatan Solear Abdul Rosyid serta segenap Staf Puskesmas Cikuya.

Kepala Puskesmas Cikuya, drg. Hj. Mutmainah mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang telah datang untuk mengikuti vaksinasi dalam rangka memperingati HUT ke-76 RI.

“Sebanyak 250 dosis Vaksin Moderna untuk masyarakat yang berdomisili di wilayah Kecamatan Solear. Alhamdulilah berjalan lancar,” ujarnya.

Menurutnya, antusias masyarakat sangat tinggi. Masyarakat datang dari berbagai Desa di wilayah Kecamatan Solear.


“Saya mengimbau kepada masyarakat yang sudah melakukan vaksin untuk selalu menjaga Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 dan menerapkan pola hidup sehat 3M guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Solear, H. Soni Karsan menyampaikan kepada masyarakat untuk bersikap jujur kepada tim medis saat sebelum melakukan suntik vaksinasi.

“Masyarakat harus jujur, bila ada keluhan atau riwayat penyakit, seperti jantung, sesak napas dan lain-lainya sampaikan saja. Hal ini dilakukan menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, salah satu warga Taman Kirana Surya, Zubaedah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat maupun daerah, khususnya Pemerintah Kecamatan Solear, dan Puskesmas Cikuya yang telah memberikan pelayanan suntik vaksin gratis kepada warga.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat maupun daerah, khususnya Pemerintah Kecamatan Solear, dan Puskesmas Cikuya yang telah memberikan pelayanan suntik vaksin gratis kepada kami,” pungkasnya. (Reno)