![]() |
Calon Pengawas Sekolah jenjang TK hingga SMP di Bireuen mengikuti Diklat The Job Training (IJT) Tahun 2020, di Hotel Fajar, Bireuen, Aceh, Sabtu, 07 November 2020. |
BIREUEN, KabarViral79. Com – Keberadaan pengawas sekolah ibarat pengendali mutu pendidikan, serta memiliki peran strategis untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial di satuan pendidikan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Aceh, M. Nasir dalam arahannya saat membuka Pendidikan dan Latihan Calon Pengawas Sekolah jenjang TK hingga SMP dengan tema In The Job Training (IJT) Tahun 2020 di Hotel Fajar, Bireuen, Sabtu, 07 November 2020.
Baca juga: SMPN 1 Bireuen Kembali Raih Tiga Juara di Even Marching Band Championship Piala Gubernur Aceh
“Pendidikan dan latihan calon pengawas sekolah atau In The Job Training (IJT) sangat penting guna memberikan kesempatan kepada pendidik yang berminat untuk menjadi calon pengawas,” katanya.
Belakangan, sambung M. Nasir, keberadaan jumlah pengawas sekolah yang ada di Kabupaten Bireuen sangat terbatas. Dari 92 unit sekolah, sementara jumlah pengawas yang ada saat ini hanya tiga orang dan ini dinilai tidak memadai.
“Sejatinya setiap satu orang pengawas sekolah, maka harus membina tujuh hingga 10 sekolah. Bila dikalkulasi, maka saat ini kita butuh sekitar 12 orang pengawas sekolah,” ungkapnya.
Tugas pokok pengawas sekolah, tambahnya, meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan delapan standar nasional. Meliputi pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawas.
Bila dikaji, maka pengawas sekolah menjadi garda terdepan penyampaian informasi ke sekolah maupun sebaliknya, sebab pengawas sekolah memiliki peran penting untuk memajukan dunia pendidikan.
“Dengan adanya pelatihan ini, kita sangat berharap peserta dapat mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya, disiplin dan bertanggung jawab. Dengan demikian, hasilnya yang diperoleh sesuai dengan harapan,” pintanya.
Sementara itu panitia pelaksana, Asmudi mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan merupakan calon pengawas sekolah, mulai tingkat TK, SD, SMP sebanyak 27 orang, enam orang jenjang TK, enam orang untuk SD, dan 15 orang untuk jenjang SMP.
Baca juga: Marching Band SMPN 1 Bireuen Kembali Dinobatkan Sebagai Juara Nasional Sumpah Pemuda
“Selama kegiatan ini, peserta mendapat bimbingan pemateri dari LPMP Provinsi Aceh serta didamping satu orang supervisor dari LPPKS Solo sebagai leading sektor,” ucapnya.
Kata Asmudi, seluruh calon pengawas yang ikut dalam diklat ini, awalnya telah mengikuti On The Job Training I (OJT I) dengan tujuan, calon pengawas sekolah ini guna meningkatkan kecakapan dan kompetensi calon pengawas terhadap pengawasan dan monitoring sekolah.
Diakui Plt Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Bireuen itu, pendidikan dan latihan In Jop Training atau kegiatan In Service Training (Ist)-1 akan berlangsung selama enam hari, dan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.
“On The Job Training I ini kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh serta Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Pusat,” sebutnya. (Joniful)