![]() |
Kepala BNNK Bireuen, AKBP Sabri SE, MM didampingi stafnya saat menyampaikan press rilis akhir tahun, di kantor BNNK setempat, Senin, 30 Desember 2024. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Bireuen akan terus melakukkan upaya penanggulangan permasalahan narkoba melalui Asessment Terpadu (TAT).
Hal itu dikatakan Kepala BNNK Bireuen, AKBP Sabri SE MM kepada media ini saat press rilis akhir tahun, di kantor BNNK setempat, Senin, 30 Desember 2024.
Menurut Sabri, di tahun 2024 BNNK Bireuen sudah berupaya melakukan proses Assesment Terpadu (TAT) sebanyak 10 kasus dengan hasil vonis pengadilan rehabilitasi rawat inap dan rehabilitasi rawat jalan.
“Pada tahun 2024, kami telah melalukan rehabilitasi sebanyak 16 orang pemakai atau penguna narkoba, dari jumlah itu, dua di antaranya dari kalangan perempuan,” katanya.
Dari 16 orang yang direhabilitasi rawat jalan tersebut, 15 orang di antaranya menjalani rehabilitasi berkelajutan.
Sementara pada tahun 2025, BNNK Bireuen menargetkan 20 orang pemakai narkoba yang akan dilakukan rehab, dan berharap tahun 2025, Bireuen bisa segera pulih dari pengaruh narkoba.
Di bagian lain, Kepala BNNK Bireuen juga memaparkan menyangkut program pemberantasan ke depan, khususnya di wilayah Bireuen, akan ditangani langgsung oleh BNN Pusat dan BNN Provinsi.
Ia berharap, apabila ada pengguna yang terdeteksi di desa, baik itu keluarganya maka bisa melaporkan ke pihak BNNK untuk dilakukan rehabilitasi.
“Bila ada keluarga yang memakai narkoba, maka dapat segera melaporkan pada BNNK. Ada jaminan dari kita tidak akan diproses hukum dan akan diupayakan rehabilitasi rawat jalan, tetapi bukan saat yang bersangkutan ditangkap oleh pihak keamanan karena kedapatan memakai narkoba,” paparnya.
Sabri juga menjelaskan, sejauh ini BNNK Bireuen juga melakukan upaya pengembangan fasilitas rehabilitasi di Balai dan Loka rehabilitasi dari kelompok masyarakat yang disebut Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).
Program ini merupakan upaya intervensi berkelanjutan terhadap penyalahgunaan narkoba yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Ada bebarapa desa yang telah dilakukan pengembangannya melalui Desa Bersinar. Program IBM dengan memberikan pelatihan kepada 20 agen pemulihan dari dua desa, yaƬtu Desa Paseh, Kecamatan Juli dan Desa Balee Mee, Kecamatan Kuta Blang untuk menangani kecanduan narkoba di tingkat ringan.
“Kalau untuk program pencegahan, BNNK Bireuen juga telah membentuk empat desa bersinar (Bersih Narkoba). Keempat desa tersebut, yakni Cot Bada, Kecamatan Jeumpa, Paseh dan Geulumpang Meujimjim, Kecamatan Juli serta Gampong Balee Mee, Kecamatan Kuta Blang,” sebut mantan Kepala BNNK Pidie itu. (Joniful Bahri)