![]() |
Dugaan sumber radioaktif di salah satu pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. |
SERANG, KabarViral79.Com – Aktivitas di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, akan dilakukan pengawasan ketat usai Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menetapkan status kejadian khusus cemaran radiasi akibat temuan cemaran radiasi Cesium-137 yang diduga berasal dari reaktor nuklir.
Penetapan status khusus itu dilakukan setelah Satgas Cesium-137 yang terdiri dari KLH, Brimob Polri, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan BRIN melakukan penanganan terkait cemaran radioaktif jenis Cesium-137 di kawasan tersebut.
“Satgas telah bergerak hampir dua minggu dan tadi telah merumuskan hasilnya. Mulai hari ini, Satgas Cesium-137 memutuskan bahwa Kawasan Industri Modern Cikande dengan status kejadian khusus cemaran radiasi. Statusnya adalah status kejadian khusus cemaran radiasi,” ujar Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq kepada wartawan, Selasa, 30 September 2025.
Mulai hari ini, kata Hanif Faisol, aktivitas keluar-masuk di kawasan industri modern Cikande dalam pengawasan Tim Satgas Cesium-137.
Seluruh aktivitas keluar dan masuk di kawasan industri itu akan dikontrol ketat melalui Radiation Portal Monitoring (RPM).
“Mulai hari ini, semua kegiatan ada di dalam kontrol dari Tim Satgas Penanganan Radiasi Cesium-137. Semua kegiatan keluar masuk akan dikontrol melalui Radiation Portal Monitoring (RPM) yang akan mulai dipasang besok,” ujarnya.
Sementara ini, kata dia, Satgas Cesium-137 melakukan pengawasan dengan detektor Tim Gegana Polri dan Bapeten. Jika ada temuan radiasi, akan dilakukan dekontaminasi.
“Jadi mulai besok sudah akan dikontrol semua kegiatan yang keluar masuk, terutama yang keluar dipastikan akan tidak tercemar Cesium-137. Bila mana dalam alat indikator kita itu tersinyalir mengandung cemaran 137, itu akan dilakukan di-grounded, kemudian dilakukan dekontaminasi. Sehingga yang boleh lewat nanti baru keluar setelah selesai dilakukan dekontaminasi,” jelasnya.
Hanif Faisol juga mengatakan, pencemaran radioaktif Cesium-137 itu merupakan hasil reaktor nuklir dan diduga masuk ke Indonesia karena tidak dikontrol dengan serius.
“Pencemaran radioaktif dari Cesium-137 ini berdasarkan penjelasan para ahli ini hanya diproduksi dari reaktor nuklir, jadi di tempat kita tidak ada reaktor nuklir sehingga dimungkinkan ini berasal dari negara lain yang kemudian masuk Indonesia lepas kontrol tidak dikontrol dengan serius,” ujar Hanif. (*/red)