KabarViral79.Com – Dikabarkan, seorang mahasiswi cantik di Makassar ditusuk 27 kali hingga tewas oleh mucikari. Polisi juga berhasil mengungkap motif pembunuhan gara-gara masalah sepele.
Pelaku akhirnya bisa ditangkap polisi setelah polisi melacak ponsel (HP) korban yang hendak dijual oleh pelaku.
Aparat kepolisian menangkap tersangka kasus pembunuhan wanita 27 tusukan di Hotel Benhil Toddopuli, Makassar, Kamis lalu, 11 April 2019.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan, bahwa pelaku pembunuhan Rosalina Kumala Sari (18) adalah lelaki bernama Indra Anugrah Saputra (20).
Pelaku pembunuhan mahasiswi bernama Rosalina Kumala Sari dilakukan saat tersangka Anugrah Saputra menjual handphone atau HP milik korban lewat akun Facebook (FB).
"Setelah tim kami melakukan penyelidikan di lapangan, tim gabungan kami dapatkan info terkait HP korban yang dicuri pelaku mau dijual lewat Facebook," kata Indratmoko seperti dilansir dari Surya.co.id, Jumat, 19 April 2019.
Penangkapan berawal saat Unit Jatanras Polrestabes Makassar dan tim Resmob Polda Sulsel, melakukan penyelidikan dan mendapatkan info terkait HP Rosalina merek Oppo F5.
Grup Jual Beli HP
Kata Indratmoko, HP tersebut rencana mau dijual lewat medsos Facebook pada sebuah grup Jual Beli HP Makassar dengan nama Indra yang beralamat di Jl Barukang, Makassar.
"Nah dari situ, setelah tim kami ketahui keberadaan pelaku yang mau jual hape-nya korban di Facebook, tim langsung bergerak ke lokasi yang dimaksud," ujarnya.
AKBP Indratmoko menyebutkan, tersangka Indra Anugrah Saputra merupakan pelaku pembunuhan sadis terhadap perempuan, Rosalina Kumala Sari (18), Kamis, 11 April 2019.
Indra Saputra ditangkap tim Resktim unit Jatanras Polrestabes dan Resmob Polda Sulsel, di Jl Barukang Utara, Kecamatan Tallo, Kamis, 18 April 2019, pukul 23.00 Wita.
"Pelaku ditangkap berdasar pada laporan polisi (LP / 184 / IV / 2019 / Polrestabes Makassar / Sek. Panakukang), terkait itu kasus pembunuhan," jelasnya.
Selain mengamankan pelaku, tim Resmob dan Jatanras juga amankan barang bukti HP Oppo F5 milik korban, motor Yamaha Mio milik korban dan HP Oppo pelaku.
Seperti diketahui, korban Rosalina Kumala Sari alias Ocha diduga dibunuh oleh Indra dengan 27 tusukan di tubuhnya.
Barang Bukti
Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap pekan lalu, mengatakan ada beberapa barang bukti yang diamankan.
Selain kondom bekas beserta pembungkusnya, ada pakaian korban, ikat rambut, jam tangan, sendal, celana jeans, lipstik, dan sebuah sisir.
"Barang bukti ini yang diamankan oleh pihak Forensik untuk diselidiki, sedangkan untuk pelaku masih kami dalami terkait keberadaannya," kata Ananda.
Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan, mayat korban ditemukan sekitar pukul 15.50 Wita dalam kondisi berlumuran darah dan ada 27 tusukan di sekujur tubuh.
"Ini kasus pembunuhan. Ada sekitar 27 luka," pungkasnya.
Ada 27 tusukan itu ditemukan ditubuh korban, setelah tim kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Proses olah TKP dilakukan dari pukul 16.10 sampai 21.15 Wita oleh tim Inafis Polrestabes Makassar dan Biddokes Polda Sulsel.
Adapun posisi atau letak 27 luka tusukan pada tubuh korban, diktahui 5 tusukan leher kiri, 7 leher kanan.
Lalu 1 perut kiri, 2 leher belakang, 9 punggung, 1 disela jari kiri, dan 3 tusukan pada betis kanan.
Ditusuk dengan Sangkur
Kompol Ananda menyebutkan, 27 tusukan tersebut dilakukan pelaku dengan menggunakan pisau jenis sangkur.
Benda tajam berupa sangkur yang dipakai oleh pelaku, ditemukan di lokasi kejadian, tepatnya di bawah tempat tidur kamar Hotel Benhil nomor 209.
Pisau ini berjenis sangkur bergerigi dan darah yang diduga darah korban sudah kering.
Korban Rosalina Kumala Sari diketahui masih berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Makassar.
Identitas dan alamat korban pembunuhan di kamar 209, lantai 2 Hotel Benhil, di Jl Toddopuli Raya Timur, adalah warga Perumnas Antang.
Sesuai identitas, alamat korban adalah di Jl Terompet 14, blok K, nomor 191, Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala.
Pengakuan pelaku
Misteri pembunuhan mahasiswi yang ditemukan tewas di salah satu hotel di Jalan Toddopuli, Makassar, Kamis lalu, 11 April 2019, akhirnya terpecahkan setelah polisi menangkap pelakunya.
Adalah Indra Anugrah Saputra (22), yang menikam RKS secara membabi buta hingga temannya itu tewas dengan luka 27 tusukan.
Ia mengaku murka ketika RKS mengumpatnya dengan kata-kata kasar.
"Saya dibilangi dengan kata-kata kasar," kata Indra usai tertangkap oleh Tim Jatanras Polrestabes Makassar.
Usai membunuh, pisau sangkur yang digunakan untuk menikam korban kemudian disimpan Indra di bawah kasur kamar 209, tempat ia melancarkan aksinya.
Setelah itu ia keluar dari hotel dengan membawa handphone RKS serta motor matic yang digunakan korban menuju hotel tersebut.
"Kalau handphonenya sudah saya jual. Sedangkan motornya saya bawa ke Jalam Barukang, rumah teman," imbuhnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan, bahwa saat penangkapan pelaku melakukan perlawanan hingga ingin melarikan diri.
Hal ini membuat polisi melakukan penembakan tepat di bagian betis pelaku hingga beberapa kali.
"Kami harus lakukan tindakan tegas karena yang bersangkutan melakukan perlawanan," kata Indratmoko, Jumat, 19 April 2019.
Ia menambahkan, bahwa motif awal Indra menikam RKS karena tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan temannya itu.
Ucapan kasar RKS sendiri bermula ketika Indra yang bertindak sebagai mucikari gagal mendatangkan laki-laki yang telah memesan RKS sebelumnya.
Namun Indratmoko masih menyelidiki motif lain yang diduga mendasari Indra menghabisi nyawa RKS.
Ia pun disangkakan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara. Selain itu Indra juga diangkakan pasal pencurian dengan pemberatan.
"Pelaku disangkakan pasal 338 KUHP. Pelaku juga disangkakan pasal 365," ujar Indratmoko.
Petunjuk tatto
Sebelumnya diberitakan, Indra Anugrah Saputra diamankan personel Jatanras Polrestabes Makassar pada Jumat dini hari, 19 April 2019, di Jalan Galangan Kapal, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, seminggu setelah ia membunuh RKS.
Indra akhirnya ditangkap setelah polisi menemukan kesamaan dirinya dengan pria yang keluar dari hotel Benhil tempatnya membunuh Kamis lalu melalui CCTV hotel.
Kesamaan itu antara lain sebuah tatto bergambar berlian yang ada di betis Indra.
"Salah satu kesamaannya ya tatto itu," pungkasnya.
(red)