 |
| Kementerian Pariwisata dan Ekonami Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Pusat melaksanakan Peningkatan Kapasitas Pemandu Wisata Sejarah, di Hotel Luxury Bireuen. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Dunia pariwisata daerah merupakan salah satu sektor yang sangat penting di era globalisasi sekarang ini. Sektor pariwisata terbukti dapat mengangkat kehidupan masyarakat, mampu menggerakkan roda perekonomian warga masyarakat.
Hal itu dikatakan Bupati Bireuen, H. Muzakkar A Gani yang diwakili Asisten Administrasi Umum Bireuen, Dailami saat pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Pemandu Wisata Sejarah di Kabupaten Bireuen, di Hotel Luxury Bireuen, Rabu malam, 18 November 2020.
Baca juga: Atlet Panahan Bireuen Siap Membidik Rangking Terbaik di Kejurda 2020 di Banda Aceh
“Dengan hidupnya dunia wisata yang Islami di Bireuen, maka ikut juga berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, sekaligus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan serta pengembangan daerah,” katanya.
Menyahuti kondisi itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonami Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Pusat menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas pemandu wisata sejarah.
Kata Dailami, tujuan utama menggali dan menguak kembali sejarah Aceh dari masa ke masa, sekaligus memberkan pelatihan hosprality (upskilling-re-skilling) bagi pelaku wisata dan tour quide.
Disamping itu pemandu wisata juga dapat meningkatkan kemampuan pelaku industri parawisata dan tour quide, pemandu wisata dalam menghadapi era globalisasi dan era digital yang kini terus berkembang.
“Dengan lahirnya dunia pariwisata sejarah di Kabupaten Bireuen, terutama destinasi wisata sejarah yang telah diresmikan pemerintah akan segera menjadi sektor yang segara dikembangkan,” pintanya.
Selain kawasan wisata sejarah melayu nusantara, di Kecamatan Samalanga dan kawasan tersebut berkaitan dengan sejarah antara Indonesia dan Malaysia, yakni Tun Sri Lanang disamping sejumlah situs sejarah lainnya.
Tak hanya itu, di Kabupaten Bireuen juga terdapat beberapa situs peningglan seperti Pendopo Bupati, dulu disebut Meuligoe Bupati merupakan saksi sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan Pendopo Bireuen yang berasitektur zaman kolonial Belanda merupakan gedung kediaman resmi Bupati Kabupaten Bireuen. Di Meuligoe ini, Soekarno pernah menginap 16 Juni 1948.
“Seluruh situs peninggalan sejarah sangat penting, apalagi situs tersebut berkaitan dengan peristiwa-peristiwa masa lampau, turut melibatkan berbagai negara seperti Belanda, Jepang, Turki, Cina, Inggris, Turki dan Malaysia,” imbuhnya.
Baca juga: Gelorakan Kampanye Hidup Sehat, Kepala BNNP Aceh Gowes Bersama Komunitas Sepeda di Bireuen
Dengan adanya agenda ini, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen sangat mendukung dengan harapan kegiatan ini dapat mengembangkan sumber daya manusia yang profesionalisme di bidang pariwisata.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pawisata (Disporapar) Bireuen, M. Al Muttaqin mengaku, Disporapar Bireuen tetap menjadi garda terdepan menyangkut dukungan untuk pengembangan wisata daerah di Bireuen.
Kadisporapar Bireuen itu juga ikut mengapresiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Lembaga P3PKN (pengembangan pendidikan promosi pariwisata dan kebudayaan nusantara) serta Yayasan Tun Srilanang yang telah melaksanakan program kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas pemandu wisata sejarah di Kabupaten Bireuen.
“Kita juga sangat berharap pemerintah pusat dapat mendukung, memberikan kontribusi terhadap program-program pariwisata di Kabupaten Bireuen yang sedang dikembangkan, tujuannya dunia wisata, ekonomi kreatif di Bireuen agar ikut kerkembang bagi pelaku dan daerah,” harapnya. (Joniful)