![]() |
Sekda Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si saat membuka Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Bireuen, di Aula Wisma Bireuen Jaya, Sabtu, 14 Mei 2022. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang ikut mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik, guna mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada siswa.
Hal itu dikatakan Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH, M.Si yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si saat membuka Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Bireuen Tahun 2022.
Program tersebut digelar oleh Pusat Pengembangan dan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung, di Aula Wisma Bireuen Jaya, Sabtu, 14 Mei 2022 dan disiarkan secara Live melalui YouTube PPPPTK TK dan PLB Kemdikbudristek.
Dalam arahannya, Sekda Bireuen berharap, kegiatan ini dapat memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bireuen secara keseluruhan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
“Kegiatan Lokakarya ini merupakan salah satu bentuk dan kesempatan para CGP bertemu dengan para pendampingnya,” katanya.
Untuk diketahui, sambungnya, program guru penggerak angkatan ke-3 kabupaten Bireuen yang dilaksanakan selama 9 bulan, kini sudah sampai pada Bulan ke-7, yaitu tahap “Panen Hasil Belajar.
“Tentu Bapak dan Ibu calon guru penggerak dan pengajar praktik sudah melaksanakan kegiatan lokakarya dan pendampingan mulai dari bulan pertama sampai bulan ke-7. Dimana juga terdapat banyak hambatan dan rintangan yang sudah dilalui,” sebutnya.
Sampai hari ini, kata dia, berkat komitmen dan dedikasi Bapak dan Ibu terhadap pendidikan Bireuen khususnya, dapat menjadikan pendidikan di Kabupaten Bireuen kearah yang lebih baik.
“Maka atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen, kami sangat mengapresiasi para Calon Guru Penggerak sebagai role model bagi transformasi pendidikan di Kabupaten Bireuen,” ucapnya.
Di samping itu ikut juga dukungan bagi para Calon Guru Penggerak dalam menghadapi tantangan yang ada sehubungan dengan era disrupsi di semua sektor kehidupan termasuk sektor pendidikan.
Dunia yang berubah begitu cepat, membutuhkan kemampuan organisasi dan kemampuan individu dalam organisasi untuk segera melakukan adaptasi.
“Saya berharap, para Calon Guru Penggerak dapat mengembangkan cara-cara baru sesuai perubahan yang terjadi dan membawa dampak positif bagi guru yang lain,” tegasnya.
Menurut Ibrahim Ahmad, kemampuan berbagi sangat penting agar meningkatnya kompetensi yang diperoleh dari Pendidikan Guru Penggerak (PGP) bisa merata di satuan pendidikan.
“Kita semua sangat bangga dan mengapresiasi komitmen perjuangan, semangat dan daya juang Calon Guru Penggerak selama mengikuti program guru penggerak,” ungkapnya.
Semoga setiap pengalaman dan pembelajaran yang di dapatkan menjadi berkah yang mengispirasi setiap lapisan pendidikan di lingkungan masing-masing, lahirnya para pemimpin yang mampu menggerakkan komunitas belajar serta menjadi pemimpin pembelajaran masa depan.
“Ayo... Kita di Kabupaten Bireuen serentak bergerak mewujudkan merdeka belajar. ‘Bireuen Bergerak, Aceh Carong, Indonesia Maju’,” imbuhnya.
Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Bireuen diikuti 179 orang peserta, Calon Guru Penggerak 60 orang, Pengajar Praktik 11 orang, Kepala Sekolah Jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK 60 orang, Pengawas TK, SD, SMP, SMA dan SMK 18 orang. (Joniful)