Menteri LHK Lakukan Penanaman Mangrove Bersama Kelompok Masyarakat di Laut Lontar
On Sabtu, November 07, 2020
SERANG, KabarViral79.Com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan (LHK) membawa program Pemulihan Ekonomi Nasional merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian serta memperluas cakupan kegiatan Padat Karya (PK/cash for work) di 34 Provinsi dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui kegiatan penanaman mangrove senilai Rp406,1 milyar seluas 15.000 Ha.
Program PEN Padat Karya Mangrove (PKM) ini bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat pesisir.
Kegiatan PKM ini melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungan dengan jumlah Hari Orang Kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.
Baca juga: Dirpolairud Polda Banten Dampingi Kabaharkam Polri Cek Lokasi Penanaman Mangrove di Tanjung Kait
Dana Padat Karya Penanaman Mangrove sebesar Rp406,1 milyar tersebut didistribusikan langsung ke rekening masing-masing anggota Pokmas sebagai upah kerja dan pembelian bahan seperti untuk penyediaan bibit, bambu untuk ajir dan pelindung tanaman.
Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 889 kelompok masyarakat (Pokmas) binaan KLHK (Pokmas PROKLIM, Pokmas Perhutanan Sosial, Kemitraan Kawasan Konservasi, Kelompok Tani Hutan) dan Pokmas lain yang banyak tergantung pada keberadaan ekosistem mangrove.
Mengawali program tersebut, Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar melakukan penanaman mangrove bersama sejumlah kelompok masyarakat di Laut Lontar Kampung Brangbang, Desa Alang-alang, Lontar, Sabtu, 07 November 2020.
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar mengatakan, kegiatan ini dapat menjadi penghasilan tambahan dikala pandemi Covid-19 ini. Menurut penuturan masyarakat pesisir yang bermata pencaharian nelayan, hasil laut yang biasanya menghasilkan keuntungan, sekarang menurun mengakibatkan pendapatan harian menjadi turun dratis. Termasuk masyarakat pesisir Provinsi Banten.
“Dari penelusuran di beberapa lokasi, Provinsi Banten sendiri memiliki wilayah mangrove dengan luas ± 3.142, 28 hektar, yang terdiri atas 2.292,55 ha di dalam kawasan hutan dan 849,73 ha di luar kawasan hutan. Pada tahun 2020, kegiatan PKM di Provinsi Banten meliputi enam kelompok sasaran dengan luas ± 291,77 Ha dengan rincian yang berada pada Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 132,61 ha dan pada Hutan Lindung seluas 159,16 ha. Jumlah HOK yang terlibat untuk PKM di wilayah Propinsi Banten adalah ± 17.148 HOK. Pada skala yang lebih kecil, yaitu di wilayah lokasi yang menjadi sasaran kunjungan kerja Menteri LHK, yaitu di Kabupaten Serang, terdapat dua kelompok yang terlibat dengan total luas ± 112,43 Ha serta HOK sebanyak ± 8.544 HOK. Adapun untuk upah satu kelompok untuk 120 orang sebesar Rp80 ribu per hari," jelasnya.
Baca juga: Tanam 10. 000 Bibit Mangrove, Dirpolair Baharkam Polri Tinjau Lokasi Pesisir Pantai
Menurut Siti Nurbaya, Giat PKM di seluruh wilayah Indonesia semakin meningkat dalam progres dan realisasinya, dan dalam rangka menunjukkan dukungan nyata terhadap kegiatan Pemerintah untuk Kabupaten Serang dengan melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat setempat, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani Padat Karya Mangrove.
“Selain mendorong pemulihan ekonomi dan ekosistem mangrove, tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap kondisi ekosistem mangrove. Upaya rehabilitasi tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan penanaman mangrove. Rehabilitasi mangrove ini diharapkan akan mengembalikan keberadaan vegetasi mangrove di daerah pesisir dan meningkatkan fungsi pesisir sebagai ekosistem peralihan antara daratan dan laut sehingga mampu berfungsi sebagai wilayah perlindungan pantai dari abrasi dan intrusi air laut serta ancaman bencana alam, pergeseran batas negara dan dampak perubahan iklim. Jaga Mangrove untuk Bumi Kita,” harapnya. (Weli)