SERANG, KabarViral79.Com – Musim kemarau panjang di Kabupaten Serang menjadi momok tersendiri bagi peternak ikan air tawar, termasuk pembudidaya benih ikan lele.
Hal itu lantaran berkurangnya pasokan air untuk sirkulasi kolam, dan menyebabkan ikan rentan terserang penyakit dan kerugian sebesar 50-70 persen tidak dapat dihindarkan, serta kesulitan mencari benih ikan lele mengakibatkan kolam terbengkalai.
Untuk mengakali pasokan air ke kolam ikan, pelaku usaha budidaya ikan harus merogoh uang Rp200 ribu sekali periode pembibitan dengan mengoptimalkan pompa jet yang cukup menguras energi listrik.
Itu saja tidak menjamin keberlangsungan hidup benih dan ikan indukan. Belum lagi, sukarnya mencari pakan alami seperti cacing masih harus dihadapi.
Pelaku budidaya Ikan Lele, Ridwan mengatakan, selain biaya produksi tinggi pada musim kemarau, membeli benih sulit
“Musim kemarau sangat berpengaruh, terutama untuk beli benih saja susah harus pesan ke Cirebon, belum lagi pakan alaminya itu kurang. Akan tetapi kalau kita punya indukan dari pemerintah daerah setempat, insya allah budi daya ikan lele ini akan produktif,” katanya saat diwawancarai di lokasi budi daya lele di Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu, 12 September 2020.
Ridwan mengaku, cuaca berpengaruh pada pembelian benih. Menurutnya, cuaca normal satu bulan biasanya bisa membeli benih 4.000 akan tetapi sekarang hanya 1.000 benih per bulan.
“Kita biasa membeli benih 4.000 benih ke penjual benih, tapi sejak musim kemarau sulit membeli benih, terkadang pasokan benih hanya kebagian 1.000, terkadang kosong di penjualnya,” keluhnya.
“Semoga pemerintah setempat, khususnya Kecamatan Kramatwatu memberikan indukan kepada pelaku usaha mikro budi daya ikan lele,” harapnya. (Weli)