 |
| Bupati Bireuen, H. Muzakkar A Gani bersama Kepala Dinas saat meninjau lahan pembangunan RS Regional di Cot Buket, Peusangan, Bireuen, Minggu pagi, 21 Maret 2021. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Tahun 2021 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menganggarkan dana sebesar Rp27,5 miliar untuk pembangunan kontruksi gedung utama RS Regional di Cot Buket, Peusangan, Kabupaten Bireuen.
Menyahuti hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen akan melakukan pembersihan lahan sekitar 17 hektare sebelum bulan Ramadhan 1442 Hijriah Tahun 2021 ini.
Hal itu dikatakan Bupati Bireuen, H Muzakkar A Gani didampingi Direktur RSUD dr Fauziah, sejumlah SKPK serta anggota DPRK Bireuen, Zulfikar Apayub, Minggu, 21 Maret 2021, usai meninjau lokasi tersebut.
Baca juga: Cek Kesiapan Infrastruktur, Dansatgas TMMD Kodim Bireuen Tinjau Alue Limeng Jeumpa
“Sambil melakukan Gowes bersama Kepala Dinas tadi pagi kami melakukan peninjau langsung lokasi tersebut,” katanya.
Muzakkar A Gani menjelaskan, peninjauan ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemkab Bireuen agar terealisasinya pembangunan RS Regional di Bireuen dan akan menjadi program pembangunan yang dinilai sangat strategis itu.
“Bahkan baru-baru ini tim dari Pemrov Aceh sudah melihat langsung lahan RS Regional, dan meminta keseriusan dari pihak Pemkab Bireuen terkait pembersihan lahannya,” ungkapnya.
Baca juga: 389 Gampong di Bireuen Telah Menerima Dana Desa
Begitupun, sambung Bupati Bireuen, informasi yang didapatkan, rencana pembangunan awal RS Regional Bireuen sudah ditayangkan di sistem lelang, diharapkan masalah tendernya tidak ada kendala di Provinsi, sehingga pembangunannya bisa tercapai target.
“Kita juga telah meyakinkan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melalui Kadinkes Aceh, kalau Pemkab Bireuen siap dilakukannya pembangunan RS Regional. Bahkan areal lahan seluas 17 hektare segera dibersihkan,” pungkasnya.
Disinggung hasil peninjauan itu, apakah ada rencana dilakukan penambahan areal lagi, mengingat kebutuhan lainnya saat pembangunan RS tersebut, Bupati mengakui butuh penambahan areal lagi.
“Kalau dilihat, memang perlu penambahan, dan perlu dibebaskan lahan masyarakat. Ini tergantung anggaran daerah. Ini dilakukan untuk pengembangan rumah sakit, harus tersedianya home stay, lokasi kebugaran/kesehatan bagi masyarakat yang berobat,” imbuhnya. (Joniful)