-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Diduga Cekcok Soal Perselingkuhan, Kades di Kabupaten Serang Tewas Usai Disuntik Mantri

By On Rabu, Maret 15, 2023

Kades Curuggoong, Salamunasir dan Mantri Suhendi. (Dok.Istimewa) 

SERANG, KabarViral79.Com – Seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Serang, Banten, diduga tewas setelah disuntik mati oleh seorang Mantri, Minggu, 12 Maret 2023.

Korban bernama Salamunasir itu meregang nyawa dalam perjalanan menuju RSUD Banten setelah ditusuk jarum suntik berisi cairan oleh mantri.

Peristiwa maut itu terjadi saat pelaku bernama Suhendi mendatangi rumah korban di Kampung Sukamanah, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, banten.

Mendapati korban tidak berada di rumah, pelaku meminta istri korban untuk menelfon korban agar pulang untuk membicarakan sesuatu.

Saat bertemu, korban dan pelaku terlibat cekcok mulut hingga terjadilah penusukan jarum suntik berisi cairan oleh pelaku pada punggung korban.

Tidak lama kemudian korban tidak sadarkan diri dan kejang-kejang.

Oleh warga, korban dilarikan ke Puskesmas setempat dan dirujuk ke RSUD Banten. 

Setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.

Saudara korban, Tedi Sumantri kepada wartawan mengatakan, pelaku menusukkan jarum suntik berisi cairan di punggung korban.

“Pelaku sudah menyiapkan jarum suntik berisi cairan untuk disuntikan kepada tubuh korban,” ujar Tedi Sumantri.

Baca juga: Ammar Zoni Ditangkap Polisi Lagi Gegara Narkoba

Kuasa hukum Mantri Suhendi, Raden Elang Mulyana mengatakan, aksi penyuntikan cairan sidiadryl diphenhydramine ke tubuh korban dikarenakan pelaku Suhendi tersulut emosi.

Saat itu, Suhendi tengah melihat handphone dan di dalamnya terdapat foto-foto istri Mantri Suhendi dan Kades Curuggoong Salamunasir yang terlihat mesra, dan diduga terlibat cinta terlarang.

Suhendi pun emosi dan mendatangi korban. Korban dikonfirmasi, lalu ditegur, dan tidak menjawab.

“Menurut keterangan tersangka itu adanya dugaan dan kisah asmara antara istrinya dan korban. Dia awalnya tersulut emosi ketika membuka handphone lalu membuka foto dan terdapat foto korban dan istrinya. Setelah itu ia mendatangi korban di rumahnya,” kata Raden Elang Mulyana kepada wartawan, Senin malam, 13 Maret 2023.

Elang memastikan, Mantri Suhendi tidak bermaksud memiliki niat untuk membunuh Salamunasir.

Cairan obat yang disuntikan kepada korban hanya untuk memberikan efek jera atau pelajaran dan terjadi secara spontanitas.

“Dia mendatangi korban, ditanya lah si korban ini dan ditegur dan tidak menjawab. Lalu setelah itu korban dipaksa untuk mengaku dan akhirnya mengaku. Terjadilah spontan dia menyuntikkan cairan ke korban,” jelasnya.

Setelah kejadian sekitar pukul 13.00 WIB, kata Elang, pelaku Suhendi sontak kaget melihat obat yang disuntikkannya tersebut membuat korban sesak nafas dan kejang-kejang.

Suhendi pun diketahui turut membawa korban ke Puskesmas dan RSUD Banten untuk diberikan tindakan medis.


“Setelah kejadian, tersangka refleks kaget tidak menyangka sampai terjadi seperti itu. Karena dia membawa suntikan hanya untuk memberikan pelajaran,” pungkas Elang.

Menurut Elang, suntikan dan cairan dibawa oleh pelaku dengan sengaja untuk memberikan pelajaran kepada korban.

“Sengaja bawa dari rumah. Tapi cairan itu gak untuk menewaskan. Hanya untuk obat penenang dosisnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakapolresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena kepada wartawan mengatakan, cairan yang disuntikan ke punggung Kades dan diduga menyebabkan Salamunasir meninggal dunia tersebut diduga berjenis diphenhydramine. 

“Pelaku (Suhendi-red) menggunakan jarum suntik yang di dalamnya diduga berisi cairan diphenhydramine (ke Kades),” ujar AKBP Hujra Soumena dalam jumpa pers Senin, 13 Maret 2023.

Hujra mengatakan, botol berisi diphenhydramine dan satu buah suntikan yang ditemukan dalam tas pelaku itu telah diamankan. Selain itu, ada satu unit ponsel merek Oppo. 

“Barang bukti yang kami amankan satu botol diphenhydramine, satu buah jarum suntik,” ujar Hujra didampingi Kasatreskrim AKP David Adi Kusuma.

Meski demikian, Hujra belum dapat menyimpulkan cairan tersebut menjadi penyebab kematian terhadap korban. Sebab, saat ini penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan dari ahli forensik.

“Akan kami simpulkan (penyebab kematian-red) setelah ada hasil pemeriksaan ahli. Penyidik juga akan mendalami, apakah ada cairan lain yang sengaja dicampur dalam suntikan tersebut,” kata Wakapolresta. 

Baca juga: Rekonstruksi Penganiayaan Mario Cs Terhadap David, Ada 40 Adegan

Terkait motif pelaku menyuntikkan cairan tersebut, Hujra juga mengaku belum mengetahuinya. Penyidik saat ini masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku. Saat ditanya soal isu perselingkuhan, Hujra juga belum masih mendalaminya.

“Kami masih butuh waktu untuk menyimpulkan motif maupun dugaan perselingkuhannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat setelah ada alat bukti yang sempurna akan diketahui dan kami akan sampaikan,” tutur Hujra.

Sebelumnya, Dokter Forensik Budi Suhendar menyampaikan hasil autopsi ditemukan luka bekas suntikan pada punggung korban.

Pihaknya akan melakukan tahap toksikologi forensik untuk mengetahui cairan yang masuk ke dalam tubuh korban.

Toksikologi forensik sendiri merupakan tahap uji kadar racun untuk tujuan penyelidikan hukum atau medis kasus kematian, keracunan, dan penggunaan obat.

“Kita belum bisa menentukan sebab matinya karena harus pemeriksaan toksikologi ya,” kata Budi Suhendar kepada wartawan, Senin, 13 Maret 2023.

Seperti diketahui, peristiwa dugaan pembunuhan yang terjadi pada Minggu, 12 Maret 2023, bermula pada pukul 12.30 WIB, terduga pelaku mantri SU datang ke rumah korban. Pada saat itu, istri korban membukakan pintu tanpa rasa curiga.

Saat terduga datang, Kades Salamunasir tengah berada di luar rumah. Istri korban kemudian menelpon sang suami untuk pulang. Setengah jam kemudian korban datang ke rumah.

Entah apa yang terjadi, Kades dan terduga pelaku terlibat cekcok mulut. Terduga pelaku kemudian menyuntikan cairan ke punggung korban. Belum diketahui cairan tersebut. Tidak lama kemudian korban tidak sadarkan diri dan kejang-kejang.

Korban kemudian langsung dilarikan ke Puskesmas Padarincang. Namun kondisi korban tidak kunjung membaik dan terpaksa dirujuk ke RSUD Provinsi Banten dan meninggal dunia di sana. (*/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »