-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Peringatan MoU Helsinki, Pemkab Bireuen Gelar Zikir dan Doa Bersama

By On Selasa, Agustus 15, 2023

Pemkab Bireuen menggelar zikir, dan doa bersama dirangkai dengan Tausiah memperingati 18 tahun MoU antar RI dan GAM, di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Senin malam, 14 Agustus 2023. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Memperingati 18 tahun perjanjian damai (MoU) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Pemerintah Kabupaten Bireuen menggelar zikir, doa bersama dirangkai dengan Tausiah, di Masjid Agung Sultan Jeumpa, 14 Agustus 2023 malam.

Namun sayang kegiatan tersebut sangat minimnya peserta, yang hadir hanya beberapa pejabat, selain Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan Ph.D melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bireuen Ir Ibrahim Ahmad M.Si, Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar,S.Sos, sementara yang yang lain PNS serta warga masyarakat.

Sementara Dr. Tgk. H. Ajidar Matsyah Lc.,MA, Pimpinan Dayah Tinggi Islam Samudera Pase, Baktiya, Aceh Utara sebagai penceramah.

Pj. Bupati Bireuen, Aulia Sofyan melalui Sekda Ibrahim Ahmad dalam arahnya menyebutkan, MoU Helsinki merupakan hasil dari proses negosiasi yang berlangsung selama lebih dari dua tahun, dan dimediasi oleh mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari.

“Tujuan utamanya guna mengakhiri konflik bersenjata di Aceh yang telah berlangsung lama,” katanya.

Sekda  Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad M.Si saat menyampaikan arahannya memperingati 18 tahun MoU antar RI dan GAM, di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Senin malam, 14 Agustus 2023. 

Dikatakan Ibrahim Ahmad, MoU Helsinki merupakan tonggak penting dalam sejarah Aceh. Perjanjian ini mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun dan membawa perdamaian untuk Aceh.

“MoU Helsinki juga telah membawa perubahan signifikan bagi Aceh, termasuk meningkatnya pembangunan ekonomi, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Aceh,” urainya.

Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki telah menjadi dasar bagi perdamaian dan pembangunan di Aceh. Pemerintah telah melaksanakan berbagai program pembangunan di Aceh, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Di samping itu, pemerintah juga telah memberikan amnesti kepada anggota Gerakan Aceh Merdeka yang telah meletakkan senjata setelah adanya perjanjian damai yang ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia.

“MoU Helsinki telah memberikan dampak positif. Masyarakat Aceh kini dapat hidup dengan damai dan aman. Ekonomi Aceh juga telah menunjukkan perkembangan,” sebutnya. (Joniful Bahri)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »