-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Bupati Tatu Duplikasikan Program Desa Cantik BPS di Kabupaten Serang

By On Rabu, Oktober 23, 2024


SERANG, KabarViral79.Com – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah memastikan akan menduplikasi Program Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Serang.

Sebagai tindak lanjut, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin terpilih sebagai Desa Cantik Program Percepatan BPS tingkat Nasional Tahun 2024.

“Program ini kalau dari BPS nggak mungkin bisa karena banyak, ini akan kita duplikasikan, karena tadi memang kami dari Pemda Serang ingin di setiap desa itu punya website satu data,” kata Tatu kepada wartawan usai menerima Penyampaian Laporan Pembinaan Desa Cinta Statistik oleh Kepala BPS Kabupaten Serang Tutty Amelia beserta jajaran di Pendopo Bupati Serang, Senin, 21 Oktober 2024.

Lebih jelasnya, kata Tatu, semua data tentang desa untuk dikembangkan. Ia mencontohkan, misalnya terkait potensi-potensi desa yang kemudian Pemda Serang akan masuk untuk pengembangan perekonomiannya sehingga tidak salah.

“Jadi, desa ini, kecamatan ini potensinya apa? Maka kita kembangkan dari sisi itu,” katanya. 

Tatu kembali memastikan, jika program Desa Cantik harus diduplikasikan di tingkat Kabupaten Serang dengan sebagai pilot project Desa Nambo Ilir yang terpilih sebagai Desa Cantik Percepatan BPS tingkat nasional.

Dari 326 desa yang tersebar di Kabupaten Serang, skala prioritas desa mana dari sisi perangkat desanya mempunyai kemampuan dari segi IT atau teknologi informasi untuk lebih mudah mendorongnya.

“Nanti diinventarisir desa itu dulu gelombang pertama, dan gelombang berikutnya,” ujarnya.

Pada intinya, kata Tatu, pihaknya mengapresiasi BPS Kabupaten Serang dan Provinsi Banten yang menyelenggarakan Desa Cantik yang berdampak bisa mengetahui kelemahan yang selama ini dialami, yang biasanya dari persoalan data yang terkadang berubah-ubah.

“Itu sebetulnya sangat fatal, karena ketika membuat kebijakan kami di pemerintah daerah, OPD-OPD terkait ketika data itu berubah-ubah akan jadi salah juga programnya,” ungkapnya.

Tatu mengakui, jika program yang serupa sebenarnya di Kabupaten Serang sudah digagas beberapa tahun lalu dengan salah satu media menggunakan aplikasi yang mana prospeknya sangat bagus, di mana dari delapan desa, 18 desa di antaranya sudah running.

Menurutnya, program tersebut akan sangat bermanfaat, baik untuk masyarakat desa, juga tataran pemerintah di atasnya seperti kecamatan dan pemda.

“Kami Pemda misalnya, butuh data se-Kabupaten Serang, tinggal mengambil data mereka di website. Misalnya data kemiskinan, data apa pun, dan itu tentunya valid karena data di tiap desa. Pasti mereka memasukkan data dan menyimpan di websitenya data yang valid,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Serang, Tutty Amelia mengatakan, program pembinaan desa cantik adalah salah satu kegiatan dalam rangka melakukan pembinaan statistik sektoral yang ada di tingkat desa, salah satu tujuannya. 

Pada Tahun 2024 ini, Desa Nambo Ilir, pihaknya melihat skill IT sudah ada dari aparat desanya.

“Jadi kami tinggal melakukan pengelolaan atau penertiban, perapian, barangkali data-data yang sudah ada di desa tersebut yang memang sangat berpotensi untuk menjadi potensi desa yang bisa kita angkat. Di sana (Desa Nambo Ilir), sudah ada monografi desa, profil desa, infografis, website, dan sebagainya,” ujarnya. 

Kemarin, kata Tutty, pihaknya melakukan survei kepuasan layanan infrastruktur yang hasilnya itu sangat bermanfaat bagi desa untuk melakukan pembangunan.

“Jadi apa sih yang dibutuhkan oleh masyarakat di Desa Nambo Ilir, bisa dilihat dari hasil survei tersebut,” terangnya.

Adapun untuk tahapan penilaiannya, kata Tutty, saat ini sudah mulai penilaian di tingkat Provinsi dan dilanjutkan pekan depan penilaian tingkat pusat yang sebelumnya secara mandiri pun sudah dilakukan.

“Kita berharap, mudah-mudahan Desa Nambo Ilir bisa masuk ke nasional. Adapun untuk reward yang didapat, salah satunya mendapatkan alokasi dana desa sebesar Rp36 juta dari Kementerian Keuangan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Diakominfosatik Kabupaten Serang, Haerofiatna mengatakan, Diskominfosatik sebagai pendampingan dan juga sebagai wali data ikut serta dalam rangka penilaian untuk keberhasilan desa cantik yang ada di Kabupaten Serang.

“Makanya kita inventarisir mana yang layak, mana yang sesuai dengan indikator-indikator penilaiannya ini kita bahas sama-sama. Mudah-mudah dengan kolaborasi bisa meningkatkan indikator desa cantik di Kabupaten Serang, dan bisa menular ke desa-desa lain di Kabupaten Serang. Jadi harapannya bisa sampai ke semua desa memenuhi indikator program BPS,” ujarnya.

Turut hadir perwakilan BPS Provinsi Banten, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Serang Rachmat Maulana, Camat Kibin Babay Karnawi, perwakilan DPMD, dan Kepala Bidang (Kabid) Persandian dan Statistik Diskominfosatik Kabupaten Serang Devi Arisandi. (*/red)

Data BPS, Kabupaten Serang Alami Pembangunan Positif

By On Senin, Januari 29, 2024


SERANG, KabarViral79.Com – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejumlah indikator strategis pembangunan Kabupaten Serang tercatat mengalami perkembangan positif.

Data BPS tersebut rutin menjadi acuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dalam merencanakan dan mengevaluasi program pembangunan.

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi antara BPS Kabupaten Serang dengan Pemkab Serang di Pendopo Bupati, Senin, 29 Januari 2024.

“Kegiatan ini rutin dilaksanakan, karena data BPS menjadi acuan program kerja kami. Sehingga dengan anggaran terbatas, program kita tepat sasaran,” kata Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah kepada wartawan.

Menurut Tatu, Pemkab Serang fokus pada kenaikan dimensi Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Kita fokus anggarannya ke sana. Alhamdulillah, dari data yang kami dapat dari BPS, untuk IPM naik, kemudian untuk tingkat pengangguran turun, dan kemiskinan juga turun,” ujarnya. 

Menurut data hasil survei BPS, tingkat pengangguran Kabupaten Serang pada Agustus 2023 sebesar 9,94 persen. Menurun dibandingkan tahun 2022 sebesar 10,61 persen.

Angka kemiskinan juga turun. Tahun 2022 sebesar 4,96 persen, turun menjadi 4,85 persen pada tahun 2023. Angka ini mencatatkan Kabupaten Serang dengan angka kemiskinan terendah ketiga di Provinsi Banten.

Setelah sempat terkontraksi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang meningkat tajam. Sempat minus 2,38 persen tahun 2020, terus meningkat menjadi 3,74 persen tahun 2021, dan tahun 2022 sebesar 5,04 persen.

Sementara untuk IPM juga meningkat cukup signifikan. Sebesar 71,99 poin pada tahun 2022, meningkat menjadi 72,63 poin pada 2023. Angka ini termasuk dalam kelompok IPM Tinggi.

Sejumlah dimensi IPM, antara lain, usia harapan hidup naik 0,54 persen menjadi 74,62 tahun, harapan lama sekolah naik 0,63 persen menjadi 12,86 tahun, rata-rata lama sekolah naik 0,13 persen menjadi 7,79 tahun, dan pengeluaran per kapita naik 3,70 persen menjadi Rp 11.320.000 per tahun.

Meski sejumlah indikator pembangunan mengalami tren positif, Tatu menilai, masih menyisakan sejumlah catatan.

“Pengangguran banyak di lulusan sarjana, SMA dan SMK. Nanti kita evaluasi detail dengan program di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ujarnya.

Evaluasi program juga dilakukan dalam proses pengentasan kemiskinan. Meski angka kemiskinan turun, kata Tatu, tetapi kedalamannya meningkat.

“Artinya kita harus turunkan program kepada masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstream,” ujar Tatu.

Selanjutnya, evaluasi juga dilakukan pada program untuk mengerek income per kapita masyarakat.

“Pendapatan per kapita masyarakat memang naik. Namun jangan terlena karena kita ada industri. Kami ingin pendapatan masyarakat naik di tingkat nelayan hingga petani,” ujar Tatu.

Semantara itu, Kepala BPS Kabupaten Serang, Tutty Amalia membenarkan sejumlah indikator strategis Kabupaten Serang mengalami perkembangan yang cukup baik.

“Usia harapan hidup naik, angka kematian bayi juga menurun, pengangguran juga menurun,” ujarnya.

Ia mengapresiasi Pemkab Serang yang menjadikan data BPS sebagai rujukan pembangunan.

“Kami sudah biasa koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Serang. Semoga data kami terus bisa menjadi rujukan, mengevaluasi, dan menyusun program berikutnya,” ujarnya. (*/red)

Desa Nambo Ilir Masuk Program Desa Cantik Tingkat Nasional

By On Selasa, Agustus 20, 2024


SERANG, KabarViral79.Com – Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten, terpilih sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Program Percepatan Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat Nasional Tahun 2024. Ditargetkan, Desa Nambo Ilir masuk tiga besar Desa Cantik   dari 502 desa se-Indonesia.

“Kita pilih kali ini untuk pembinaan Desa Cinta Statistik adalah Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin,” kata Kepala BPS Kabupaten Serang, Tutty Amelia usai Rapat Koordinasi Desa Cantik bersama Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) di ruang rapat Diskomsantik, Senin, 19 Agustus 2024.

Menurut Tutty, dipilihnya Desa Nambo Ilir dianggap sudah siap untuk mengikuti pembinaan terkait literasi tentang pengumpulan data statistik dan tentang bagaimana proses bisnisnya, dan bagaimana desa sudah melaksanakan semuanya.

Sebelum menetapkan Desa Nambo Ilir, kata dia, BPS Kabupaten Serang pada awal tahun sudah melakukan audisi istilahnya keenam sampai tujuh desa yang memenuhi kriteria, salah satunya pada Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk desa maju karena sudah menggunakan pelayanan serba digital.

“Mudah-mudahan itu lebih memudahkan kita untuk melakukan pembinaan,” katanya.

Adapun untuk penilaiannya, kata Tutty, akan dimulai pada akhir Oktober 2024, sehingga masih adanya waktu selama dua bulan ke depan untuk melakukan berbagai persiapannya sebelum tim penilai dari BPS Pusat.

Dia menargetkan, Desa Cantik Desa Nambo Ilir bisa masuk tiga besar dari 502 Desa Cantik seluruh Indonesia.

“Targetnya paling tidak tiga besarlah. Harus tinggi ya. Mudah-mudahan dengan kolaborasi kita makin kuat antara BPS, Diskominfosatik dan DPMD, serta semua pihak, dapat kita capai mengejar target tiga besar,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang, Haerofiatna mengatakan, Diskominfosatik sebagai pendampingan dan juga sebagai wali data ikut serta dalam rangka penilaian untuk keberhasilan Desa Cantik yang ada di Kabupaten Serang. 

“Makanya kita inventarisir, mana yang layak, mana yang sesuai dengan indikator-indikator penilaiannya ini kita bahas sama-sama. Mudah-mudahan dengan kolaborasi bisa meningkatkan indikator Desa Cantik di Kabupaten Serang, dan bisa menular ke desa-desa lain. Harapannya bisa sampai kesemua desa memenuhi indikator program BPS,” ujarnya.

Untuk diketahui, Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) adalah Program percepatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam lingkup wilayah Desa/Kelurahan/Nagari/Wilayah setingkatnya, untuk meningkatkan kompetensi aparat Desa dalam mengelola dan memanfaatkan data Desa, sehingga Perencanaan Pembangunan Desa menjadi lebih tepat sasaran. (*/red)

Polsek Angsana Kawal Penyaluran BPS Tahap III Via Kantor Pos

By On Sabtu, Maret 05, 2022

PANDEGLANG, KabarViral79.Com – Jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Angsana, Polres Pandeglang, kawal kegiatan penyaluran Bantuan Program Sembako (BPS) Tahap III di Desa Angsana, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat, 04 Maret 2022.

Kapolsek Angsana, Iptu A.R. Taufik dalam sambutannya memberikan arahan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar antri di tempat yang sudah disediakan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), di antaranya physical distancing, memakai masker dan mencuci tangan.

“Dalam pelaksanaan kegiatan selalu menerapkan Prokes, dalam rangka antisipasi penyebaran dan penanggulangan Covid-19,” pungkasnya.

Ia juga menghimbau kepada para penerima Bansos yang belum divaksin agar segera divaksin.

“Kalau ada yang tidak bisa divaksin kendalanya apa, karena yang bisa memutuskan bisa dan tidaknya divaksin itu dari pihak dinas kesehatan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Angsana, H. Pendi mengatakan, penyaluran BPS di desanya berjalan lancar sesuai aturan yang sudah ditetapkan, yaitu menjaga jarak dan memakai masker.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Muspika Angsana yang telah hadir dan memantau pelaksanaan pembagian program BPS. Bukan hanya Muspika saja yang hadir di desa kami, melainkan dari Irjen Kemensos RI beserta Bareskim Porli juga hadir,” ucapnya.

Idris selaku TKSK setempat menambahkan, program BPS disalurkan sekaligus, satu bulannya Rp.200 ribu per KPM. 

“Jadi, satu KPM akan menerima Rp.600 ribu,” ungkapnya.

“Untuk KPM yang belum mengambil bisa  diambil di Kantor Pos Panimbang sampai batas waktu yang belum ditentukan,” imbuhnya.  

Ia menambahkan, dana yang diterima oleh KPM untuk program BPS Tahap III ini sebesar Rp.600 ribu.

“Program BST ini merupakan bantuan dari pemerintah melalui Kementrian Sosial (Kemensos) RI dalam rangka menopang perekonomian masyarakat selama pandemi Covid-19,” tutupnya. (Ujang)

Soal Video Viral Warga Ngamuk Saat Pembagian BNPT di Desa Perdana, Ternyata Begini Kronologisnya

By On Selasa, Maret 01, 2022

PANDEGLANG, KabarViral79.Com – Video warga Desa Pasirkadu ngamuk-ngamuk di Kantor Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu lalu, 26 Februari 2022 viral di media sosial Facebook dan Group WhatsApp.

Salah seorang saksi di lokasi kejadian, Imron (44) mengatakan, kronologis kejadian yang direkam dalam bentuk video tersebut hingga viral dijagat maya tidak seperti yang ramai diberitakan dan dibicarakan.

Imron mengaku melihat bahkan mengetahui kejadian tersebut dari awal kejadian, karena pada saat kejadian dirinya kebetulan tengah meliput pembagian Bantuan Pangan Sosial (BPS) di Kantor Desa Perdana.

“Saat itu ramai sekali warga yang mau mencairkan dana bansos BPS/BPNT tunainya. Saya kebetulan sedang meliput di lokasi pembagian, karena melihat adanya kerumunan akhirnya saya inisiatif membantu menertibkan para penerima tersebut karena sangat berdesak-desakan dan tidak teratur. Akhirnya saya tergerak dengan warga lain coba menertibkan warga agar antri dan berbaris,” tuturnya.

Imron menjelaskan, setelah warga berhasil ditertibkan, tiba-tiba ada Ibu-ibu lari ke depan kantor desa, memberitahukan bahwa terjadi keributan di belakang kantor desa dan warga tersebut merupakan warga Desa Pasirkadu, Kecamatan Sukaresmi.

“Kebetulan saya tengah bersantai di bagian depan kantor desa bersama warga lain. Saat itu saya lagi ngopi, tiba-tiba ada Ibu-ibu lari dan memberitahu bahwa ada yang ribut di belakang kantor desa, saya coba lihat, dan ternyata betul,” ujarnya.

Imron menambahkan, melihat ada yang tengah ribut dirinya berusaha mencoba menengahi.

“Jadi ternyata ada satu pemuda yang hari itu tengah menemani ibu dan neneknya hendak mencairkan BPS/BPNT tunai. Menurut info, orang tersebut dari Desa Pasir Kadu, kan di kantor desa perdana ini ada empat desa yang mencairkan, pemuda ini gak terima ibu dan neneknya dipaksa belanja oleh pihak desa di penjual sembako yang ada di Kantor Desa. Padahal gak ada yang maksa, KPM dibebaskan untuk berbelanja dimanapun,” tukasnya.

Namun entah kenapa, kata Imron, pemuda yang belakangan diketahui berinisial EW ini terkesan memprovokatori KPM lainnya untuk membelanjakan uangnya ke sembako.

“Makanya dalam video yang sekarang viral di jagat maya terlihat emosi, karena orang tersebut memprovokatori KPM lain untuk tidak membelanjakan uang BPS/BPNT tunainya ke sembako. Padahal aturannya kan jelas BPS/BPNT tunai ini untuk beli sembako,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Sabda, salah satu aktivis bahkan jurnalis yang berada di tempat kejadian bersamaan dengan Imron.  

Ia menuturkan, pemuda berinisial EW, warga Desa Pasirkadu yang ngamuk-ngamuk bukan merupkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Bantuan Program Sosial (BPS) atau biasa dikenal dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Dia bukan KPM. Dia hanya mengantar ibunya. Ibunya juga masuk dalam katagori tidak layak menerima,” ujar Sabda.

Sabda mengatakan, Ibunya (Enah-red) merupakan KPM tidak layak. Bahkan dia (EW-red) mempunyai Toko atau agen sembako di rumahnya.

“Ibunya masih satu rumah sama EW (warga yang ngamuk-ngamuk). Bahkan menurut informasi yang saya dapatkan, kalau tidak salah, tahun kemarin dia mendaftarkan untuk jadi agen atau e-Waroeng, namun ditolak oleh pihak kecamatan atau pihak bank,” jelasnya. (Kie87)

IPM di Kabupaten Serang Terus Alami Peningkatan

By On Jumat, Januari 07, 2022

SERANG, KabarViral79.Com – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2021 di Kabupaten Serang terus mengalami peningkatan dalam golongan kelompok sedang. Peningkatan sejak tahun 2017 sampai 2021 berdasarkan rilis indikator strategis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang.

Meskipun masih tergolong dalam kelompok IPM sedang, namun hal ini mengindikasikan bahwa kualitas kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Kabupaten Serang mengalami peningkatan.

Rinciannya, pada tahun 2017 dengan angka 65,60, tahun 2018 meningkat menjadi 65,93, tahun 2019 sebesar 66,38, tahun 2020 kembali naik 66,70, dan tahun 2021 dengan 66,82 persen. 

Kepala BPS Kabupaten Serang, Tutty Amalia menuturkan, IPM merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, masyarakat atau penduduk. Semakin tinggi nilai IPM mengindikasikan pembangunan manusia yang semakin baik.

“IPM di Kabupaten Serang dari tahun ke tahun secara signifikan terus mengalami peningakatan. Ini juga tidak lepas dari adanya peningkatan dari tiga komponen pendukung pembentuknya, yaitu kesehatan, pendidikan dan daya beli di masyarakat,” ujarnya usai Rapat Koordinasi dengan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah di Pendopo Bupati, Kamis, 06 Januari 2022. 

“Meskipun masih di kategori sedang, tapi dengan perlahan tapi pasti kita terus meningkat. Mudah-mudahan tahun depan naik lagi ke kelompok baik yang lebih tinggi,” imbuh Tutty. 

Sementara itu, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengaku meski setiap tahunnya mengalami kenaikan IPM di Kabupaten Serang, namun jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) belum puas, karena belum sesuai keinginan yang dicapai tidak siginifikan karena pada faktanya tidak mudah.

“Jadi indikator-indikator yang terkait untuk pengungkitan IPM dari pendidikan, kesehatan, dan daya beli, nah itu kita breakdown capaian, kita cek lagi program-program kemarin yang kita laksanakan, efeknya sejauh mana, supaya siginifikan lagi efeknya harus seperti apa,” ungkapnya.

“Capaian IPM belum sesuai target, kita ingin masuk kelompok baik, kita masih terus di kelompok sedang, karena naiknya nol koma, pengennya kita masuk ke kelompok baik dulu target kita. Tapi memang luar biasa (peningkatan) di lihat atas dasar program-program dinas, mungkin tinggal kita maksimalkan lagi,” ujar Tatu.

Tatu juga megatakan, target kenaikan IPM setiap tahun yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkab Serang, pihaknya meminta arahan dari BPS yang lebih memahami terkait IPM.

“Saya meminta arahan juga dari BPS, untuk menentukan target supaya tidak terlalu rendah, dan tidak terlalu tinggi. Kalau terlalu tinggi, mustahil tinggi untuk dicapaikan tidak bagus, atau terlalu rendah juga tidak bagus. Bahkan kemarin untuk RPJMD Tahun 2021-2026 itu sudah koordinasi dengan BPS untuk capaiannya bisa dilihat target capaiannya,” pungkas Tatu. (*/red)

Pemkab Serang Wujudkan Sistem Satu Data

By On Rabu, November 06, 2019


SERANG, KabarViral79.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) tengah menyusun tahapan guna mewujudkan sebagai wali data dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Serang. Hal itu, sebagai acuan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang satu Data Indonesia.

Desa Kemanisan Masuk Nominasi 25 Besar Desa Cantik se-Indonesia

By On Kamis, Desember 15, 2022


SERANG, KabarViral79.Com – Desa Kemanisan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, masuk dalam nominasi 25 besar dari 685 Calon Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) se-Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia (RI) Tahun 2022. Terpilihnya Desa Kemanisan atas dasar antusiasnya aparat desa yang mau belajar tentang statistik. 

Hal itu disampaikan Pejabat Fungsional Statistisi Muda BPS RI, Evi Oktavia di sela kunjungan ke Kantor Desa Kemanisan bersama tim, Kamis, 15 Desember 2022.

Evi Oktavia mengatakan, pihaknya lebih arah verifikasi bukti-bukti yang sudah masuk ke BPS RI dan laporan-laporan yang diterimanya.

“Kita melakukan kunjungan ke-25 desa yang masuk nominasi untuk verifikasi bukti-bukti yang sudah masuk ke kita,” ujarnya. 

Evi menjelaskan, untuk nominasi 25 desa dari 685 desa calon desa cantik seluruh Indonesia yang baru terpilih pada pekan ini. Oleh karenanya, Tim Pusat dari BPS mengunjungi 25 desa se-Indonesia.

“Untuk Banten ini kebetulan ada tiga nominasi dari 25 desa, salah satunya Desa Kemanisan, Kecamatan Tirtayasa. Ke depannya kami ada lagi penilaian menuju nominasi 12 desa dari bukti-bukti yang kami lihat dan pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan saat ini,” terangnya.

Evi juga menjelaskan, terpilihnya Desa Kemanisan adalah calon status desa tertinggal, karena dengan sumber daya yang terbatas, tapi Desa Kemanisan bisa masuk kelebihannya menurut kacamata pihaknya atas antusias para aparat desa yang mau belajar tentang statistik bagaimana mengolah data, dan bagaimana mengumpulkan data.

“Tidak semua orang mau diajarkan tentang statistik, karena merasa berat, sepertinya yang menjadi nilai plusnya adalah mereka mau belajar dalam proses penyediaan statistik itu,” paparnya. 

Lebih lanjut Evi menjelaskan, program BPS, yakni Desa Cantik yang sudah dilaksanakan tahun kedua ini, pihaknya berkeinginan kualitas data semakin lebih baik. Menurutnya, kualitas data itu seperti yang diketahui lahirnya dari desa. 

“Makanya kita mengajarkan dan mendampingi desa dalam rangka menciptakan statistik lebih baik lagi. Karena pemerintah itu butuh data yang benar. Jadi, melalui program desa cantik ini kita berharap Indonesia semakin lebih baik, karena datanya semakin lebih baik,” pungkasnya. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa (Kades) Kemanisan Saefurohman, Kepala Bidang (Kabid) Persandian dan Statistik Ayu Mira Kusumaningtyas, Kabid Komunikasi Informasi Publik (KIP) pada Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang Ari Arumansyah, dan perwakilan dari Kecamatan Tirtayasa.

Sementara itu, Kabid Persandian dan Statistik Diskominfosatik Kabupaten Serang, Ayu Mira Kusumaningtyas mengatakan, program Desa Cantik merupakan upaya meningkatkan literasi, kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan statistik.

“Untuk mensukseskan program Desa Cantik  ini diperlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh pihak, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Desa dan masyarakat,” ujar Ayu. (*/red)

Bupati Serang Masifkan Sosialisasi Sensus Penduduk

By On Rabu, Maret 04, 2020


SERANG, KabarViral79.Com – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengintruksikan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Serang untuk turut menyosialisasikan Sensus Penduduk (SP) 2020. Bahkan secara khusus Tatu mengundang Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang untuk memberikan pemahaman tentang SP 2020 kepada para kepala OPD di Pendopo Bupati Serang, Senin, 02 Maret 2020.

Pemkab Serang Samakan Persepsi Data Valid dan Reliabilitas

By On Kamis, September 22, 2022


SERANG, KabarViral79.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) saat ini tengah menyiapkan program satu data.

Satu data merupakan sarana untuk menyamakan persepsi data-data yang ada di Pemkab Serang yang bersumber dari organisasi perangkat daerah (OPD).

Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang, Haerofiatna mengatakan, guna merealisasikan tersebut pihaknya pun sudah melaksanakan rapat koordinasi bersama perwakilan OPD untuk mencoba menyamakan persepsi, mana data yang valid dan reliabilitas.

“Artinya, data yang valid adalah data yang benar. Sedangkan reliabilitas adalah data yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Haerofiatna melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 21 September 2022.

Kenapa demikian, kata dia, karena terkadang masalah data ini saling lempar antara OPD satu dengan OPD yang lain. Oleh karena itu, forum satu data dibentuk untuk kepentingan pemerintah daerah, khususnya Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam mengambil keputusan.

“Sehingga basis-basis data yang ada di OPD akan dijemput bola dalam waktu yang relatif singkat, sehingga sumber data itu valid dari OPD itu sendiri dan disandingkan dengan BPS, dan nanti akan dibuat buku saku satu data,” ucapnya.

Mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag) Sekretariat DPRD Kabupaten Serang tersebut menjelaskan, buku saku satu data dibuat dengan membandingkan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) maupun data dari OPD.

Dia mencontohkan, data penduduk dari BPS sebanyak 1,6 juta pada tahun diambil sampling 2021.

“Sedangkan data eksisting kondisi saat ini yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) misalnya sudah mencapai 1,65 juta sekian, itu hanya permisalan,” terangnya. 

Lebih lanjut Haerofiatna mencontohkan, seperti sumber data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), berapa gedung sekolah, baik SD dan SMP, jangan sampai nanti ada perbedaan dengan data yang diambil sampling pada tahun kemarin oleh BPS.

Karenanya, sumber data itu awalnya pasti dari OPD masing-masing dan diolah, kemudian disajikan oleh BPS menjadi data yang real dan kredibilitas.

“Sehingga data itu dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi sumber informasi sebagai bahan untuk memberikan suatu keputusan atau kebijakan oleh Kepala Daerah dengan baik dan benar,” tandasnya.

Hal senada dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Persandian dan Statistik, Diskominfosatik Kabupaten Serang, Ayu Mira Kusumaningtyas. Menurutnya, penyusunan Satu Data Kabupaten Serang membutuhkan kerja sama yang baik antara OPD se-Kabupaten Serang.

“Dengan demikian, kebutuhan daerah akan data statistik sektoral dapat terpenuhi,” ujar Ayu. (*/red)

Periode Januari 2025, Inflasi Provinsi Banten Capai 0,85 Persen

By On Selasa, Februari 04, 2025


SERANG, KabarViral79.Com – Berdasarkan rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Nomor 07/02/36/Th.XIX, tanggal 3 Februari 2025, pada periode Januari 2025 inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Banten sebesar 0,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,49.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pandeglang sebesar 1,73 persen dengan IHK sebesar 105,91.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,38 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,92 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,61 persen; kelompok transportasi sebesar 0,78 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,30 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,59 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,20 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,40 persen. Sementara itu dua kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,23 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.

Indeks Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Banten pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar sebesar 0,09 persen. Penurunan itu terjadi pada satu kelompok pengeluaran, yaitu Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga.

Sedangkan kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Banten terjadi pada sembilan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, kelompok Transportasi, kelompok Kesehatan, kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya, kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga. 

Kenaikan juga terjadi di kelompok Pakaian dan Alas Kaki, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, kelompok  Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, dan kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran. Sementara kelompok pengeluaran Pendidikan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Pada Nilai Tukar Petani (NTP), berdasarkan Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Nomor 08/02/36/Th. XIX, 3 Februari 2025, pada periode Januari 2025 NTP sebesar 110,15.

NTP Banten mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen dari bulan Desember 2024. Kenaikan dikarenakan naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,73 persen dengan komoditas penyumbang yaitu gabah, cabai merah dan cabai rawit.

Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras.

Selain itu, data BPS Provinsi Banten juga menyatakan bahwa Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Banten pada bulan Januari 2025 sebesar 115,33 hal ini menyatakan bahwa NTUP Banten mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. (*/red)

BI Banten Optimis Inflasi di Serang Terus Alami Penurunan

By On Selasa, Agustus 01, 2023


 SERANG, KabarViral79.Com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kanwil BI) Provinsi Banten optimis inflasi untuk periode bulan Juli 2023 di Kota dan Kabupaten Serang mengalami penurunan.

Menyusul pada bulan Juni 2023 turun menjadi 0,11 persen month to month (mtm) setelah sebelumnya terjadi inflasi 0,35 persen mtm.

Kepala Tim Fungsi Perumusan Kanwil BI Provinsi Banten, Muhammad Lukman Hakim mengatakan, inflasi Kota Serang (Kabupaten Serang) pada bulan Juni turun menjadi 0,11 persen mtm setelah sebelumnya terjadi inflasi 0,35 persen mtm. Adapun kelompok penyumbang inflasi tertinggi, yakni kelompok makanan minuman dan tembakau disusul kelompok rekreasi, olahraga dan budaya.

“Namun secara tahunan Kota Serang merupakan Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan inflasi tertinggi di Provinsi Banten,” katanya kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Serang dalam rangka menjaga stabiltas harga bahan pokok pasca Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah di Aula KH Syam’un, Senin, 31 Juli 2023.

Meski demikian, Lukman Hakim optimis untuk inflasi bulan Juli 2023 akan mengalami penurunan terlebih hingga akhir Tahun 2023. Hal demikian terbukti berdasarkan data yang dimilikinya, pada bulan Juni 2023 sebesar 0,14 persen mtm, dimana komunitas yang menyumbang inflasi antara lain angkutan udara, daging ayam, telur ayam.

“Untuk di bulan Juli ini kita optimis inflasinya bisa lebih rendah lagi, besok sudah ada rilis dari BPS kita tunggu. Harapannya bisa lebih rendah lewat kegiatan pasar murah dan kegiatan budidaya tanaman holtikultura di wilayah Kabupaten Serang dan sekitarnya,” ungkapnya.

Penurunan inflasi tersebut, kata Lukman Hakim, atas upaya yang dilakukan dengan menggelar operasi pasar murah menjual kebutuhan pokok yang dilakukan pihak-pihak terkait, salah satunya telur ayam dengan harga bisa dijangkau oleh masyarakat hanya Rp27.500 per kilogramnya. Sedangkan distributor maupun gerai pasar modern menjual kebutuhan pokok, yakni telur ayam sebesar Rp32 ribu per kilogramnya.  

“Operasi pasar dengan menjual telur hanya Rp27.500 per kilogram sebagai upaya kita bagaimana masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” terangnya.

Lukman Hakim meyakini sampai akhir tahun 2023 realisasinya bisa di sekitar target dengan target di tiga plus minus satu persen, untuk saat sampai dengan Juli 1,43 persen.

“Jadi artinya masih di sekitaran target, masih optimis akhir tahun masih sampai dengan target,” ucapnya. 

Adapun untuk targetnya, sambung Lukman Hakim, sesuai dengan target nasional tiga persen.

“Jadi jika untuk tahun lalu cukup tinggi 72,2 persen dan saat ini 37,2 persen, sudah ada penurunan yang signifikan untuk inflasi di tahun 2023 ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, Rapat Koordinasi TPID Kabupaten Serang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri.

Turut hadir, Asda I Kabupaten Serang Hamdani, Kepala Bagian Perekonomian Wawan, perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang, Kepala Diskoumperindag Adang Rahmat, Kepala DKPP Suhardjo, Kepala Dishub Benny Yuarsa dan perwakilan OPD terkait.

Sekda Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan, Rapat Koordinasi TPID dilaksanakan untuk mengevaluasi inflasi pasca Hari Raya Idul Adha sebagai triwulan kedua di tahun 2023.

Menurutnya, sesuai dengan laporan dari BPS, Bagian Perekonomian, Diskoumperindag, angka inflasi di Kabupaten Serang masih aman dibawah inflasi nasional.

“Namun demikian kita harus tetap berupaya supaya ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Serang ini stabil dan tidak mengalami inflasi,” ujar Entus. (*/red)

Pengangguran Kabupaten Serang Turun Drastis

By On Kamis, November 14, 2019


SERANG, KabarViral79.Com - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) secara persentase atau tingkat pengangguran per Agustus 2019, Kabupaten Serang masih tertinggi di Banten. Namun selama kurun tahun 2015 hingga 2019, angka pengangguran Kabupaten Serang mengalami tren penurunan terbanyak atau turun drastis dibandingkan kabupaten/kota yang lain.

BPS Catat Produksi Gabah dan NTP di Banten Meningkat

By On Kamis, Maret 02, 2023

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar saat menghadiri panen raya padi. (Dok.Istimewa)

SERANG, KabarViral79.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat produksi padi  Provinsi Banten pada tahun 2022 meningkat.

Luas panen padi di Provinsi Banten pada tahun 2022 mencapai sekitar 337,25 hektare yang mengalami kenaikan sebanyak 18,99 ribu hektar atau 5,97 persen dibandingkan luas paen di 2021 yang hanya sebesar 318,25 ribu hektar.

Sementara, Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2023 sebesar 104,20, naik sebesar 1,09 persen dari NTP bulan sebelumnya. 

“Berdasarkan dari pemantauan luas panen yang mengikuti metode produktivitas dan luas panen yang bertumpu pada luas baku lahan. Dan di Banten ini luas baku lahan ada di 204.335 Hektar yang dari segi produksi Banten berada di 8 besar nasional. Artinya dari luas lahan nasional ini menjadi luas panen dan produktivitasnya kita bisa lebih baik lagi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Dody Herlando saat memaparkan Berita Resmi Statistik secara online, Rabu, 01 Maret 2023.

Baca juga: Realisasi Investasi di Banten Tahun 2022 Capai Rp 80,2 Triliun

Dikatakannya, dengan estimasi luas panen padi yang terjadi di bulan Januari - Desember 2022 mengalami peningkatan sebesar 5,97 persen dibanding luas panen yang terjadi di tahun sebelumnya. 

Biasanya, kata dia, estimasi luas panen padi tersebut disebabkan dengan pola produksi di Provinsi Banten yang tidak selalu sama. Nantinya akan dilakukan pemetikan hasil panen pada panen raya di bulan Maret.

“Ini kabar baik bahwa potensi padi dan realisainya meningkat. Di tahun 2022 kita memiliki luas panen sebesar 337,24 ribu hektar luasan panen. Dengan luas total produksi yang sudah dikonversi menjadi naik 11,56 persen dibandingkan produksi padi di tahun 2021,” jelasnya.

Dengan produksi padi di tahun 2022 sebesar 1,79 juta ton GKG,  lanjutnya, maka beras juga mengalami kenaikan sebanyak 185,34 ribu ton dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 1,60 juta ton GKG.

Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1,02 juta ton, naik 105,55 ribu ton.

“Kenaikan di tahun 2022 ini beberapa faktor pendukung yakni cuaca yang mendukung, program-program Pemerintah yang baik serta teknologi yang dipakai dan budidayanya,” ungkap Dody.

Dengan jumlah luas panen yang terus meningkat, Nilai Tukar petani (NTP) di Provinsi Banten juga mengalami kenaikan sebesar 1,09 persen dari bulan sebelumnya.

Provinsi Banten secara indeks berada di peringkat enam Nasional dengan jumlah nilai sebesar 104,2 persen.

“Ada indikator lain dari NTP ini. Namun kita bisa melihat dari bisnis usaha pertanian ini, ialah usaha yang terus mengalami perkembangan yang baik setelah peternakan dan perkebunan,” jelasnya.

Baca juga: Pengendalian Inflasi, Pemprov Banten Terus Pantau Harga dan Ketersediaan Komoditas Pangan

Ia memaparkan, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Banten Februari 2023 sebesar 105,87 atau naik 1,19 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Kontribusi yang mengalami kenaikan itu adalah ayam, gabah, karet, dan beras merah.

“Dengan hal ini, kita memantau harga gabah di tingkat petani dan penggilingan yang dibedakan. Hingga menjadi harga gabah di tingkat petani pada Februari 2023 mengalami kenaikan. Kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 3,66 persen sedangkan Gabah Kering Panen (GKP) mengalami penurunan sebesar 1,77 persen,” kata Dody.

Ia menjelaskan, jika melihat rata-rata harga gabah bulan Februari 2023 di tingkat petani kualitas GKG sebesar Rp.5.563,- dan GKP Rp.4.840,- per Kg. Untuk kualitas GKG, harga tertinggi sebesar Rp.6.200,- pada varietas Inpari 32 HDB dan harga terendah sebesar Rp.4.500,- pada varietas Ciherang.

Sementara untuk upah nominal buruh tani pada Februari 2023 sebesar Rp.68.340,- per hari, naik 0,03 persen dari bulan sebelumnya. (*/red)

Kabupaten Serang Lepas dari Predikat Pengangguran Tertinggi di Banten

By On Jumat, November 06, 2020

Predikat angka pengangguran tertinggi di Banten yang disandang Kabupaten Serang sejak tahun 2012 akhirnya terlepaskan. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis per Agustus 2020, mencatatkan Kabupaten Serang berada di posisi keenam tingkat pengangguran dari delapan Kabupaten/Kota.

SERANG, KabarViral79.Com – Predikat angka pengangguran tertinggi di Banten yang disandang Kabupaten Serang sejak tahun 2012 akhirnya terlepaskan. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis per Agustus 2020, mencatatkan Kabupaten Serang berada di posisi keenam tingkat pengangguran dari delapan Kabupaten/Kota.

Berdasarkan data BPS Provinsi Banten, tingkat pengangguran Banten per Agustus 2010 sebesar 10,64 persen atau sebanyak 661 ribu orang. Meningkat 2,53 persen atau bertambah sebanyak 171 ribu orang dibandingkan Agustus 2019.

Sementara berdasarkan delapan Kabupaten/Kota, pengangguran tertinggi terjadi di Kabupaten Tangerang sebesar 13,06 persen, disusul Kota Cilegon 12,69 persen, dan Kabupaten Serang 12,22 persen.

Kemudian Kabupaten Lebak 9,63 persen, Kota Serang 9,26 persen, Kabupaten Pandeglang 9,15 persen, Kota Tangerang 8,63 persen, dan Kota Tangerang Selatan 8,48 persen.

Melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat, 06 November 2020, Kepala BPS Banten, Adhi Wiriana mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada penurunan perekonomian, termasuk angka pengangguran. Setidaknya, terdapat 1,84 juta orang yang terdampak Covid-19 atau 19,18 persen.

Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 205 ribu orang dan bukan angkatan kerja 28 ribu orang.

“Sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 103 ribu orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 1,51 juta orang,” tandas Adhi.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Tenaga Kerja (Binapenta) Disnakertrans Kabupaten Serang, Ugun Gurmilang mengatakan, dari sisi ketenagakerjaan, dampak Covid-19 cukup terasa. Atas intruksi dan arahan pimpinan daerah, Disnakertransi berusaha menekan dampak Covid-19. 

“Agar tidak berdampak parah terhadap ketenagakerjaan, dan Alhamdulillah beberapa perusahaan yang ada di Kabupaten Serang di masa pandemi Covid-19 ini masih ada perekrutan tenaga kerja. Walaupun di sisi lain ada perusahaan yang melakukan PHK,” ujarnya.

Menurutnya, Kementerian Ketenagakerjaan hingga Kepala Daerah sudah membuat surat edaran terkait pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di masa pandemi Covid-19.

“Bupati Serang pun rutin menggelar rapat koordinasi dengan pihak industri dalam upaya pencegahan dampak negatif Covid-19 terhadap keberlangsungan perusahan dan pekerja,” ujarnya. (Haris Ranau)

Soal Rasio Ketergantungan, Wagub Andika: Empat Tahun Mendatang Mendekati  Angka Nasional

By On Minggu, Agustus 22, 2021

Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy. 

SERANG, KabarViral79.Com – Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy mengatakan, rasio ketergantungan di Provinsi Banten berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2025 akan mencapai 43,9 persen, atau mendekati proyeksi rasio ketergantungan Nasional Periode 2028 – 2031 yang di angka 44 persen.

Menurutnya, peningkatan perekonomian yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan ini merupakan hasil yang didapat Indonesia secara Nasional dari apa yang disebut sebagai bonus demografi. 

“Bonus demografi itu kan potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur terdidik, dimana proporsi usia kerja lebih besar dari usia bukan usia kerja. Jadi semakin turun rasio ketergantungannya berarti semakin bagus perekonomiannya,”  kata Andika dalam paparannya tentang Bonus Demografi saat kegiatan Program Aktualisasi Mahasiswa FISIP (Proaktif) yang digelar secara virtual oleh BEM FISIP Untirta sebagai pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru 2021 di fakultas tersebut, Jumat, 20 Agustus 2021. 

Andika mengatakan, Bappenas menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami periode bonus demografi pada tahun 2030-2040. Keadaan ini didapatkan sebagai hasil dari program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan sejak akhir tahun 1970-an. Sementara menurut BPS bonus demografi di Indonesia akan terjadi di antara tahun 2020-2030 dan puncaknya pada tahun 2028. 

Masih mengutip data BPS, Andika mengatakan, rasio ketergantungan Indonesia terus menurun, dimana pada tahun 1971 rasio ketergantungan mencapai 86%  menurun menjadi 54 % pada tahun 2000. Lalu, proyeksi rasio ketergantungan tahun 2028-2031 mencapai 44 persen, yang artinya setiap 100 orang bekerja hanya menanggung 44 usia non produktif.

“Di Banten, diproyeksikan oleh BPS itu tadi pada tahun 2025 atau empat tahun mendatang rasio ketergantungannya 43,9 persen atau mendekati angka Nasional yang 44 persen di tahun 2028,” tuturnya. 

Dipaparkan Andika, proses terciptanya bonus demografi menyediakan landasan yang ideal bagi penentu kebijakan, perencana pembangunan dan semua pemangku kepentingan untuk berinvestasi pada sumber daya manusia, dimana yang paling utama adalah investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan keterampilan dan produktivitas yang tinggi yang bisa diserap pasar kerja.

Meski begitu, lanjutnya, bonus demografi tidak secara otomatis meningkatkan pertumbuhan ekonomi, melainkan tergantung dari banyak faktor, terutama dari sisi kualitas usia produktif dan tenaga kerja.

“Karena itu harus ada upaya besar-besaran untuk meningkatkan kualitas modal manusia, yakni penduduk usia produktif agar sehat, cerdas, dan produktif,” imbuhnya.

Menurut Andika, terdapat sekurangnya empat faktor penentu keberhasilan untuk meraih bonus demografi. Pertama, aksesibilitas dan pendidikan yang berkualitas dimana pendidikan merupakan komponen paling utama karena pendidikan akan mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih baik dan terarah. Kedua, ketersediaan lapangan pekerjaan, dimana lapangan pekerjaan sangat berperan karena merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ketiga, lanjutnya, program pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dimana pembangunan sumber daya manusia selain dipengaruhi aspek pendidikan juga dipengaruhi oleh aspek kesehatan. Terakhir, bonus demografi harus dipersiapkan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan stakeholder dalam merumuskan kebijakan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. (*/red)

Pemprov Banten Raih Predikat Baik Indeks Pembangunan Statistik

By On Kamis, Desember 21, 2023


SERANG, KabarViral79.Com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meraih penghargaan dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai Satuan Kerja dengan Nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) 2,76. Pemprov Banten meraih Predikat Baik untuk kategori Pemerintah Provinsi.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Pemprov Banten setelah dilakukan Program Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) Tahun 2023.

Perangkat Daerah yang ditunjuk dalam program EPPS pada dua OPD, yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Provinsi Banten dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Banten.

Dalam melakukan EPSS di Provinsi Banten, BPS telah menyesuaikan dengan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2022 tentang Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral.

Program EPSS dilakukan BPS sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral. (*/red)