-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Tujuh Unit Ruko di Samalanga Bireuen

By On Selasa, Februari 20, 2024

Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko  didampingi Asisten I, juga Camat Samalanga, Taufik turun langsung ke lokasi dan meninjau kondisi pasca kebakaran tujuh unit Ruko di Kota Samalanga, Bireuen. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Pihak Kepolisian Polres Bireuen akan melakukan penyelidikan terkait kasus kebaran tujuh unit Rumah Toko (Ruko) di Desa Sangso, Kota Kecamatan Samalanga, Kabupaten setempat.

Musibah kebakaran itu ikut merenggut seorang santri Dayah Tauthiatuth Thullab Arongan, bernama Tgk Muhammad Rasyidin bin Muhammad Yusuf' (20), warga Desa Poroh, Kecamatan Lueng Putu, Kabupaten Pidie Jaya.

Belakangan korban bekerja di salah satu Ruko di Keude Samalanga, dan menginap di Ruko tersebut. Diduga korban sedang tidur dan terperangkap dan tak bisa menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi.

Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko didampingi Asisten I, juga Camat Samalanga, Taufik turun langsung dan meninjau kondisi pasca kebakaran tujuh unit Ruko tersebut.

Jatmiko menyampaikan kepada para pemilik Ruko di Samalanga agar dapat lebih berhati-hati, terutama menyangkut arus listrik.

“Untuk saat ini kita masih melakukan penyelidikan penyebab tujuh Ruko di Samalanga yang terbakar, dan api diduga dari arah Ruko kedua,” katanya.

Kapolres Bireuen itu juga meminta kepada Muspika agar segara melaksanakan rapat dengan pihak PLN memperbaharui instalasi listrik yang sudah haus atau lama, ini langkah antisipasi terjadi kebakaran yang kerap terjadi.

AKBP Jatmiko menambahkan, tujuh unit ruko yang terbakar tersebut terdiri dari toko pecah belah, kelontong (grosir), pupuk pertanian, warkop, dan rumah makan. Bangunan Ruko tersebut masih berbentuk bangunan lama dengan lantai kayu dan beratap seng.

Dalam kunjungan itu, Kapolres Bireuen ikut melihat langsung kondisi ketujuh Ruko yang terbakar jelang subuh itu.

“Kami juga turut berduka atas meninggalnya seorang warga, yang juga santri di Samalanga. Bagi keluarga korban agar tetap tabah dengan musibah tersebut, termasuk bagi pemilik Rukonya terbakar,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, tujuh unit Ruko di Keude Samalanga, Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, ludes terbakar, pada Sabtu, 17 Februari 2024, sekira pukul 03.40 WIB.

Terakhir api berhasil dipadamkan sekira pukul 06.00 WIB, setelah beberapa unit Damkar Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Bireuen dari Pos Simpang Mamplam, Markas Pusat Kota Bireuen serta dibantu Damkar dari Pidie Jaya dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api yang terus berkobar. (Joniful Bahri)

Terperangkap saat Kebakaran Tujuh Ruko di Samalanga Bireuen, Seorang Santri Meninggal Dunia

By On Sabtu, Februari 17, 2024

Tujuh unit Rumah Toko (Ruko) di Keude Samalanga, Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Bireuen, ludes terbakar, Sabtu 17 Februari 2024, sekira pukul 03.40 WIB. 

BIREUEN, KabarViral79.Com - Tujuh unit Rumah Toko (Ruko) di Keude Samalanga, Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen  ludes terbakar, Sabtu, 17 Februari 2024, sekira pukul 03.40 WIB.

Terakhir api berhasil dipadamkan sekira pukul 06.00 WIB, setelah beberapa unit Damkar Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Bireuen dari Pos Simpang Mamplam, Markas Pusat Kota Bireuen serta dibantu Damkar dari Pidie Jaya dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api yang terus berkobar.

Musibah itu ikut merenggut seorang santri Dayah Tauthiatuth Thullab Arongan, bernama Tgk.Muhammad Rasyidin bin Muhammad Yusuf' (20), warga Desa Poroh, Kecamatan Lueng Putu, Kabupaten Pidie Jaya.

Belakangan korban bekerja di salah satu Ruko di Keude Samalanga, dan menginap di Ruko tersebut. Diduga korban sedang tidur dan terperangkap, tak bisa menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi.

Menurut informasi, percikan api pertama diduga berasal dari lantai dua salah satu bangunan di Ruko tersebut.

Camat Kecamatan Samalanga, Bireuen, Taufiq SE kepada wartawan mengatakan, percikapan api diduga berasal dari lantai dua salah satu bangunan tempat usaha.

"Sejauh ini kebakaran masih belum diketahui dan sedang dalam penyelidikan pihak Kepolisian," katanya.

Saat kobaran api mulai membesar, warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun tidak berhasil. Bahkan tujuh unit armada pemadam kebakaran dari Bireuen dikerahkan ke lokasi itu.

Ketujuh toko yang ikut terbakar, yakni, Toko Berkat Tani milik Muksal, Toko Grosir milik Raja Azawani, Toko Grosir milik Tgk Sarjani, Toko Grosir milik Amiruddin, warung Kopi milik Tgk Syah, warung nasi milik Adi dan Toko Pecah Belah.

Sementara korban atas nama Tgk Muhammad Rasyidiz sempat dilarikan ke Puskesmas Samalanga, namun nyawanya tak tertolong, terakhir menghembuskan nafas terakhir, jasad korban dibawa pulang ke rumah duka oleh pihak keluarganya.

Informasi terakhir, pihak Kepolisian masih melakukan menyelidiki penyebab kebakaran di tujuh unit Ruko di Samalanga tersebut. (Joniful Bahri)

Viral Video Mobil Pengangkut Sembako Bergambar Caleg Terjun ke Jurang

By On Selasa, Februari 13, 2024


BANYUWANGI, KabarViral79.Com – Sebuah mobil pikup pengangkut sembako bergambar calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Timur, mengalami kecelakaan tunggal.

Mobil berwarna hitam tersebut terjun masuk ke jurang sedalam kurang lebih lima meter di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Video detik-detik peristiwa kecelakaan tersebut menyebar dan viral di berbagai media sosial warga Banyuwangi.

Video berdurasi 36 detik tersebut memperlihatkan kondisi mobil pikup yang terperosok tersebut. Termasuk tumpukan sembako yang berserakan. Dalam video itu, terdengar suara laki-laki yang menyebut lokasinya di Kalibendo, Kecamatan Glagah.

“Sembako berupa beras, minyak, terpelosok di areal Kalibendo,” kata orang dalam video.

Menurut informasi yang beredar, mobil pengangkut sembako bergambar caleg itu diduga kecelakaan pada Minggu, 11 Februari 2024.

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Banyuwangi, Iptu Dwi Wijayanto kepada wartawan mengaku belum mendapatkan laporan terkait kecelakaan tersebut.

“Kami belum mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut,” kata Dwi, Selasa, 13 Februari 2024.

Bahkan pihaknya juga mengaku belum mendapatkan informasi lengkap dari Polsek setempat.

“Ya, belum ada laporan dari Polsek setempat,” ujar Dwi. 

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Banyuwangi, Untung Apriliyanto mengaku tengah melakukan penelusuran terkait kejadian itu. Penelusuran dilakukan untuk mengetahui apakah ada indikasi pelanggaran pemilu atau tidak dari kejadian tersebut.

“Kita masih melakukan penelusuran. Sekaligus meminta laporan ke pengawas kami yang di lapangan,” kata Untung.

Menurutnya, pihaknya belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait mobil pikup terperosok yang mengangkut sembako Caleg itu. (*/red)

Empat Nelayan Tewas Tersambar Petir di Perairan Pulo Panjang, Ditpolairud Lakukan Evakuasi

By On Senin, Februari 05, 2024


SERANG, KabarViral79.Com – Personel Ditpolairud Polda Banten melakukan evakuasi laka laut perahu nelayan KM Anugera yang tersambar petir dan menyebabkan empat orang meninggal dunia di perairan Pulo Panjang, Kabupaten Serang, Banten, Senin, 05 Februari 2024.

Direktur Polisi Air dan Udara (Dirpolairud) Polda Banten, Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi laka laut perahu nelayan KM Anugera yang tersambar petir di perairan Pulo Panjang.

Yunus menjelaskan, perisitiwa tersebut terjadi berawal pada Senin, 05 Februari 2024, sekira pukul 03.00 Wib, perahu nelayan payang KM Anugera berangkat mencari ikan menuju perairan sekitar utara Pulau Panjang dengan membawa tujuh orang ABK. Sekira pukul 07.00 Wib, perahu tersebut tiba-tiba tersambar Petir.

“Akibat kejadian tersebut, empat orang ABK KM Anugera meninggal di TKP, yaitu berinisial HM (40), JM (50), SA (50) dan SE (60). Semua korban merupakan warga Bojonegara,” ucap Yunus. 

Yunus mengimbau para nelayan agar terus memperhatikan keselamatan dalam berlayar.

“Saya mengimbau kepada para nelayan agar selalu berhati-hati dan menjaga keselamatan dalam berlayar, mengingat saat ini sedang musim penghujan disertai petir,” tutup Yunus. (*/red)

Hujan Deras, Tiga Kecamatan Wilayah Barat Bireuen Dikepung Banjir

By On Jumat, Januari 26, 2024

Hujan deras, kantor Kecamatan Jeunieb, Bireuen, Aceh tergenang air, bahkan aktifitas pelayanan ikut terhenti. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah barat Kabupaten Bireuen, Aceh, sejak Kamis malam, 25 Januari 2024 mengakibatkan tiga kecamatan di wilayah itu di kepung banjir.

Hingga Jumat malam, 26 Januari 2024, hujan yang intensitas sedikit tinggi menyebabkan terjadinya banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Jeunieb, Peulimbang, dan Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen.

Menurut informasi yang didapat media ini, banjir tersebut telah mengakibatkan puluhan rumah tergenang, bahkan ketinggian air mencapai 40 centimer lebih.

Tak kecuali, Kompleks Kantor Kecamatan Jeunieb, SMPN 1 Jeunieb, Polsek Jeunieb, dan MAN 4 Bireuen ikut tergenang dengan ketinggian air hampir mencapai 50 centimeter lebih.

Ruas Jalan Nasional, Medan-Banda Aceh kawasan pusat Kota Kecamatan Jeunieb, Bireuen, Aceh tergenang hingga sulit dilintasi pelintas. 

Sementara beberapa Desa yang hingga kini masih terendam dan belum surut, yakni Desa Meunasah Kota, Keude Jeunieb, Blang Mee, Timur, Blang Mee Barat, Meunasah Blang, Lanang, Janggot Sengko, Meunasah, Tambeu, Meunasah, Keutapang, Ule Rabo, Blang Raleu, Meunasah Tunong, Lheu, Simpang Meunasah Lhueng, Alue Setuy, Uteun Pupaleh dan Paya Bili.

Luapan banjir juga ikut tergenang hingga ruas jalan nasional Medan, Banda Aceh, di kawasan pusat kota Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen ikut tergenang.

Namun sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa, atau warga yang ikut mengungsi akibat luapan air setelah hujan deras yang terus mengguyur kawasan itu.

Belum ada laporan korban jiwa akibat banjir ini. Namun, kerugian materi diperkirakan cukup besar.

Pemerintah setempat telah melakukan upaya penanganan banjir, di antaranya dengan mengerahkan petugas untuk membantu warga mengevakuasi barang-barang berharga dan membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir.

Di tempat terpisah, Camat Yusri S, Hi kepada wartawan mengatakan, hingga hari ada sejumah desa yang ikut dikupung banjir luapan, disamping itu kompleks kantor kecamatan, sejumlah sekolah serta kompleks Kapolsek Jeunieb.

“Hingga hari ini aktifitas pelayanan di kantor Camat sendiri lumpuh total, kerena ruangannya dipenuhi luapan air hingga mencapai lutut orang dewasa. Kondisi ini sudah kerap terjadi, apalagi posisi kantor Camat Jeuneib rendah belum pernah dilakukan renovasi,” katanya. (Joniful Bahri)

Polisi Datangi TKP Penemuan Bayi di Kauman Srengat

By On Sabtu, Januari 20, 2024


BLITAR, KabarViral79.Com – Polsek Srengat mendatangi TKP penemuan bayi di halaman rumah warga di Desa Kauman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), Jumat dini hari, 19 Januari 2024.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo melalui Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Sjamsul Anwar mengatakan, bayi itu pertama kali ditemukan warga setempat usai mendengar suara tangisan yang begitu lantang, sekitar pukul 01.30 WIB. 

“Saat ditemukan warga, kondisi bayi digeletakkan di atas tanah tanpa ada alas apapun. Lalu, warga berusaha memberikan pertolongan pertama dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Srengat,” ujarnya. 

Saat ditemukan, bayi dengan berat 2,9 kilogram dan panjang 48 centimeter itu masih dalam kondisi hidup.

Kemudian bayi berjenis kelamin perempuan itu langsung dibawa ke Puskesmas Srengat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, agar kondisi bayi tetap stabil dan mendapatkan asupan gizi yang cukup.

“Saat ini, Unit Reskrim Polsek Srengat juga telah melakukan serangkaian upaya penyelidikan dengan cara mencari data dari keterangan saksi dan olah TKP. Semoga, apa yang sudah dilakukan dapat mengungkap kasus ini,” imbuhnya.

Iptu Sjamsul menambahkan, bagi warga yang mengetahui kejadian ini dengan detail, bisa langsung memberikan informasi kepada Polsek Srengat maupun Polres Blitar Kota guna membantu mencari tahu siapa identitas pembuang bayi tersebut. (*/red)

Mayat yang Ditemukan Mengapung di Laut Kawasan Batee Timoh Bireuen Akhirnya Terungkap Identitasnya

By On Sabtu, Januari 06, 2024

Warga memadati Boat pancing yang  membawa pulang sosok mayat tanpa identitas yang ditemukan oleh nelayan mengapung d itengah laut, kawasan Batee Timoh, Jeumpa, Bireuen, Kamis, 4 Januari 2024. 

BIREUEN, KabarViral79.Com - Mayat yang sempat ditemukan nelayan kawasan Batee Timoh, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten BIreuen yang mengapung di laut, Kamis, 4 Januari 2023 kemarin akhirnya terungkap identitasnya.

Berdasarkan informasi, korban tersebut bernama Amran (59), warga Desa Sagoe, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen dan kini menetap, di Desa Pusong Baro, Banda Sakti, Lhokseumawe.

Hal itu terungkap setelah istrinya, Erlini Ismail (49), yang sengaja datang bersama keluarganya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan melihat langsung jasad korban yang kini berada di kamar mayat RSUD tersebut.

Menurut istrinya, Erlini, kalau dilihat dari ciri-ciri korban, kalau jasad tersebut merupakan suaminya.

"Ya benar, itu suami saya. Belakangan ini suami saya bekerja sebagai nelayan di Lhokseumawe," katanya sedih.

Belakangan, sambung Erlini, suaminya ikut Boat Langga, dan ikut belayar bersama rekannya yang lain, Jumat malam.

Terakhir, dirinya  mendapat informasi dari pawang boat, kalau suaminya mengalami musibah, saat ia akan turun menggunakan boat becak (boat kecil).

"Kalau penuturan pawang yang datang ke rumah, suami saya turun, dan memanfaat boat kecil di kawasan Krueng Mane, Aceh Utara dan suami saya terjatuh dan menghilang," ungkapnya.

Kata Erlini, setelah kejadian itu, Pawang boat serta nelayan lain telah melakukan pencarian selama satu ninggu setalah suaminya dinyatakan hilang, namun suaminya tidak juga ditemukan.

Selama menghilang, Erlini dan keluarganya sempat menyisir pinggir laut sambil berdoa dan berharap agar suaminya dapat ditemukan.

"Terakhir, Kamis, 4 Januari 2024, Erlini mendapat telepon dari keluarganya dari Samalanga yang mengabarkan ada temuan mayat di kawasan Batee Timoh," katanya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, dirinya bersama anak-anaknya langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bireuen.

"Setelah dilihat secara langsung, dan saya lihat ciri-cirinya, termasuk beberapa tanda di badan jasad korban, kalau jasad tersebut suami saya," sebutnya. (Joniful Bahri)

Nelayan Batee Timoh, Jeumpa Bireuen  Temukan Mayat Tanpa Identitas Terapung di Tengah Laut

By On Jumat, Januari 05, 2024

Warga memadati boat pancing yang  membawa pulang sosok mayat tanpa identitas yang ditemukan oleh nelayan mengapung di tengah laut, kawasan Batee Timoh, Jeumpa, Bireuen, Kamis, 4 Januari 2024. 

BIREUEN, KabarViral79.Com - Nelayan boat pancing kawasan Desa Batee Timoh, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Aceh menemukan sosok mayat tanpa kepala terapung di tengah laut, atau 45 mil dari bibir pantai kawasan itu, Kamis, 4 Januari 2014 sekira pukul 10.00 WIB.

Informasi temuan mayat tersebut sempat beredar di sejumlah media sosial, termasuk group WhatsApp.

Menurut informasi yang didapat dari warga serta nelayan di kawasan Batee Timoh, Jeumpa, Bireuen itu awalnya ditemukan oleh nelayan, dan melihat adanya sosok mayat terapung di tengah laut.

"Kalau mayat tersebut berjenis kelamin  laki-laki, tapi sejauh ini belum diketahui secara jelas warga mana," sebut sejumlah nelayan.

Setelah ditemukan, lalu nelayan tersebut langsung membawa pulang mayat tersebut ke darat, terakhir dievakuai  ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah dengan satu unit ambulan.

Hingga berita ini diturunkan, media ini belum mendapat keterangan resm terkait kronologis penemuan, ternasuk identitas mayat tersebut dari pihak berwajib.

Sementara mayat berjenis laki-laki yang hanya mengenakan celana pendek itu kini berada di ruang mayat RSUD dr, Fauziah Bireuen. (Joniful Bahri)

Nelayan Temukan Sosok Mayat Mangapung di Sungai Peudada Bireuen

By On Rabu, Desember 27, 2023

Pihak Kepolisian serta Tim Puskesmas Peudada mengevakuasi korban, Nurdin Kasim yang ditemukan mengapung di aliran sungai TPI, Peudada, Bireuen, Rabu, 27 Desember 2023. 

BIREUEN, KabarViral79.Com - Sesosok mayat ditemukan dengan kondisi mengapung di aliran sungai kawasan Tempat Pendaratan Ikan (TPI), Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Rabu, 27 Desember 2023, sekira pukul 11.00 WIB.

Awalnya sosok mayat tersebut dilihat seorang nelayan yang baru pulang melaut, selanjutnya temuan itu dikabarkan ke warga lainya di kawasan itu.

Kepolres Bireuen, AKBP Jatmiko melalui Kapolsek Peudada, Ipda M Nazarullah kepada wartawan, Rabu, 27 Desember 2023 memberikan temuan mayat tersebut.

Menurut M. Nazarullah, awalnya informasi temuan sosok mayat tersebut dari nelayan di kawasan itu, selanjutnya langsung ke lokasi tempat temuan mayat tersebut.

"Setelah dilakukan evaluasi, selanjutnya hasil diidentifikasi, kalau sosok mayat yang ditemukan mengapung itu bernama Nurdin Kasim (50), warga Gampong Blang Kubu, Peudada, Bireuen," katanya.

Setelah melakukan kordinasi dengan pihak keluarga, terakhir mereka menolak dilakukannya visum Et Repertum, dan keluarganya memutuskan untuk dikebumikan.

Dari hasil visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan atau luka yang menjurus kekerasan terhadap korban.

"Pihak keluarga sendiri meyakini, kalau almarhum diduga tergelincir ke sungai saat memancing, apalagi suasananya sedang hujan deras," terang Kapolsek Peudada.

Bahkan pihak keluarga almarhum sendiri juga mengikhlaskan kepergian Nurdin Kasim. (Joniful Bahri)

Seluruh Korban Pendaki Gunung Marapi Sumbar Ditemukan

By On Rabu, Desember 06, 2023


SUMBAR, KabarViral79.Com – Satu jenazah korban erupsi Gunung Marapi telah ditemukan pagi ini. Dengan demikian, berdasarkan data pendaki di Posko BKSDA yang berjumlah 75 orang, sudah ditemukan seluruhnya.

“Tadi pagi, dapat informasi yang satu ini sudah menuju ke rumah sakit. Jadi berdasarkan data sudah lengkap 75,” kata Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar), Kombes Pol Dwi S kepada wartawan, Rabu, 06 Desember 2023.

Menurut Dwi, meski seluruh korban yang terdata sudah ditemukan, namun proses penyusuran masih akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi korban lain.

“Data yang kita dapat 75 itu dari pendaki melalui yang terdaftar di online. Dikhawatirkan, masih banyak pendaki lain yang tidak mendaftar melalui aplikasi,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, berdasarkan data dari posko pengaduan di rumah sakit hingga tadi malam, masih ada 30 keluarga yang belum terinfo keberadaan sanak saudaranya. Oleh karena itu, penyisiran hingga saat ini masih terus dilakukan.

“Berarti masih ada tujuh lagi yang harus dicari,” ujarnya.

Ditambahkan Dwi, saat ini situasi penyisiran di puncak Gunung Marapi memang terkendala cuaca. Kerap turunnya hujan membuat jalan pendakian menjadi licin.

Selain itu, kabut juga menjadi tantangan proses evakuasi. Bahkan, erupsi sendiri masih terus terjadi hingga saat ini.

“SDM daripada tim evakuasi ini memang tidak semua menguasai medan. Jadi pada saat kegiatan evakuasi hari ketiga, kami mengikutsertakan masyarakat yang mengetahui situasi di sana,” ungkapnya.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi sendiri, lanjutnya, masih beraktivitas seperti biasa. Sebab, lokasi erupsi jauh dari pemukiman masyarakat. (*/red)

Etnis Rohingya Asal Myanmar Kembali Masuk di Kawasan Gandapura Bireuen

By On Senin, November 20, 2023

Ratusan warga etnis Rohingya dari Myanmar kembali masuk dan mendarat dengan kapal boatnya di kawasan Gampong Lhok Mambang, Samuti Krueng dan Samuti Rayeuk, Gandapura, Bireuen, Minggu 19 November 2023, sekira pukul 02.00 WIB. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Ratusan warga etnis Rohingya dari Myanmar kembali masuk dan mendarat dengan kapal boatnya di kawasan tiga Gampong, di Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu 19 November 2023, sekira pukul 02.00 WIB.

Menurut informasi, warga etnis Rohingya tersebut diketahui warga saat sudah berada di pemukiman Gampong Lhok Mambang, Samuti Krueng dan Samuti Rayeuk, Gandapura, Bireuen.

Diduga ratusan etnis Rohingya tersebut yang sebelumnya sempat ditolak warga di kawasan Pulo Pineng Meunasah Dua, Kecamatan Jangka, Bireuen dua hari lalu.

Sementara keberadaan mereka di Gampong Lhok Mambang dan Gampong Samuti Krueng dan Samuti Rayeuk, Gandapura, Bireuen awalnya diketuhui warga masyarakat setempat.

Geuchik Lhok Mambang, Jasaun kepada wartawan menyebutkan, awalnya keberadaan mereka diketahui warga selanjutnya dilaporkan.

Warga etnis Rohingya, kebanyakan anak-anak saat berada di kawasan pemukiman Gampong Lhok Mambang, dan Samuti Krueng dan Samuti Rayeuk, Gandapura, Bireuen, Minggu 19 November 2023, sekira pukul 02.00 WIB. 

“Menurut keterangan warga, ratusan etnis Rohingya dengan menggunakan kapal boat kayu itu masuk dan turun di bibir pantai selanjutnya melintasi tambak warga,” katanya.

Dijelaskannya, para Rohingya diperkirakan masuk dari arah utara pemukiman warga. Mereka merangsek masuk melewati areal tambak dan langsung ke pemukiman warga di Lhok Mambang.

Sementara Camat Gandapura, Bireuen, Azmi mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara jelas terkait bagaimana kronloagis sehingga mereka telah beredar di dua Gampong tersebut.

“Sesuai keterangan, ratusan warga etnis Rohingya tersebut sudah berada di pemukiman warga di dua Gampong tersebut,” terangnya.

Selanjutnya, sambung Azmi, mereka telah diberikan makanan serta air meneral oleh masyarakat. 

“Untuk selanjutnya kami kembali mengkoordinasi dengan Muspika Kabupaten terkait keberadaan warga etnis Rohingya ini,” tutupnya. (Joniful Bahri)

Warga Pesisir Jangka Bireuen Tolak Boat yang Ditumpangi Ratusan Eknis Rohingya

By On Kamis, November 16, 2023

Kapal boat besar yang ditumpangi Eknis Rohingya dari Mayanmar saat akan mendarat di kawasan pesisir Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, Kamis, 16 November 2023, sekira pukul 05.30 WIB.

BIREUEN, KabarViral79.Com - Ratusan warga pesisir Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh menolak kapal boat besar yang ditumpangi Eknis Rohingya dari Mayanmar dan ingin mendarat di kawasan kampung mereka, Kamis, 16 November 2023, sekira pukul 05.30 WIB.

Awalnya boat besar yang ditumpangi ratusan warga eknis Rohingya itu diduga hendak mendarat di kawasan Pulo Pineng Meunasah Dua, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Berdasarkan informasi yang didapat,  boat yang ditumpangi pengungsi Rohingya tersebut diduga mesinnya dalam kondisi mati.

Terakhir boat tersebut berada di laut atau berjarak sekitar 200 meter dengan bibir pantai, di kawasan pesisir Pulo Pineng Meunasah Dua Jangka, Bireuen.

Keuchik Pulo Pineng Meunasah Dua,Jangka, Bireuen, Mukhtar kepada wartawan mengatakan, kalau dilihat posisinya, boat tersebut berada di pesisir Desa Pulo Pineng Meunasah Dua Jangka, Bireuen.

"Berdasarkan keterangan warga, boat besar yang ditumpangi ratusan warga etnis Rohingya itu dilihat sekitar pukul 04.50 WIB," terangnya.

Dikatakan warga lainnya, setelah diketahui adanya kapal boat besar yang ingin mendarat di kawasan pesisir itu, warga di kawasan itu langsung menolak mereka untuk mendarat.

Ratusan warga eknis Rohingya saat mendarat sebelum warga pesisir Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh menolak keberadaan mereka, Kamis, 16 November 2023, sekira pukul 05.30 WIB.

Penolakan terhadap keberadaan mereka selama ini sangat beralasan, karena selama warga pesisir terasa jenuh, sebab setelah ditampung baik-baik, kehadiran mereka sering melakukan masalah, sering kabur di lokasi penampungan yang disediakan oleh pemerintah daerah.

Selanjutnya warga langsung melapor ke  adanya boat yang ditumpangi ratusan warga etnis Rohingya kepada Camat, Kapolsek, serta Danramil Jangka.

Selanjutnya personel keamanan langsung datang ke lokasi untuk memastikan laporan adanya boat tersebut.

Pantauan media ini, boat nelayan di kawasan Jangka, Bireuen berupaya menarik kapal boat yang ditumpangi eknis Rohingya untuk menjauh dari tepi pantai Jangka, Bireuen.

Informasi lain, sebelum diminta untuk keluar dari Jangka, Bireuen, pihak pemerintah kecamatan setempat ikut menyerahkan bantuan sembako untuk mereka yang sengaja diantar oleh nelayan ke kapal boat mereka tumpangi.

Terakhir semua bantuan sembako tersebut dibuang semua ke laut, baik beras, mie instan serta air meneral. (Joniful Bahri)

Usai Bocah Tewas Tersetrum, Warga di Serang Ngamuk Bakar Wahana Pasar Malam

By On Minggu, Oktober 29, 2023


SERANG, KabarViral79.Com – Usai insiden anak tewas tersetrum listrik, Warga di Desa Kadubereum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, membakar wahana bermain di pasar malam.

Korban merupakan pengunjung berstatus pelajar yang masih berusia 12 tahun.

“Sudah ditangani Polsek Pabuaran dibackup Polres. Kami sedang mencari kelengkapan alat bukti dan pemeriksaan saksi-saksi terkait dengan kejadian itu,” kata Kasi Humas Polresta Serang Kota, AKP Iwan Somantri kepada wartawan, Minggu, 29 Oktober 2023.

Diketahui, korban tersetrum pada Sabtu malam, 28 Oktober 2023, sekitar pukul 20.00 WIB. Pihak keluarga dan warga pun emosi. Mereka menilai pengelola lalai saat kejadian, lalu mendatangi lokasi.

Polsek dan Koramil Pabuaran sempat meredam mereka untuk tidak merusak pasar malam. Mereka lalu membakar wahana pasar malam karena saat itu pengelola melarikan diri.

“Karena tidak ditemukan pengelola pasar malam, warga dan keluarga melampiaskan dengan membakar wahana main di lokasi,” ujar Iwan.

Ada lima wahana bermain yang dibakar oleh warga. Api padam menjelang tengah malam.

“Korban dinyatakan meninggal di perjalanan dari puskesmas Ciomas ke RSUD Banten,” pungkasnya. (*/red)

Diduga Depresi Gegara Kena PHK, Seorang Pria di Cikeusal Serang Nekat Gantung Diri Pakai Tali Tampar

By On Jumat, Oktober 27, 2023


SERANG, KabarViral79.Com – Seorang pria nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia diduga depresi karena kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari tempat kerjanya.

Korban ditemukan tewas tergantung menggunakan tali tampar di rumahnya, di Kampung Kapol, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, pada Rabu sore, 25 Oktober 2023.

Pria berinisial DS (45) itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri dengan tali tampar. DS diduga mengalami depresi usai mendapat PHK dari tempatnya bekerja.

Jasad korban ditemukan pihak keluarga dengan tali tambang menjerat leher. Penyebab tewasnya masih diselidiki namun diketahui korban mengalami depresi karena diduga dampak PHK dari tempatnya bekerja di Tangerang.

“Kondisi korban depresi dan setiap Rabu mendapat perawatan di Puskesmas. Penyebab depresi diduga karena terkena PHK dari tempatnya bekerja di Tangerang,” kata Kapolsek Cikeusal, AKP Surono kepada wartawan, Kamis, 26 Oktober 2023.

AKP Surono menjelaskan, korban tidak memiliki istri dan anak. Peristiwa gantung diri pertama kali ditemukan oleh Hasan (50) karena diberitahu oleh Lela (55). Lela curiga, pasalnya korban tidak terlihat duduk di depan rumahnya.

“Setiap hari tetangga melihat korban selalu duduk di depan rumahnya. Namun pada hari itu, korban sama sekali tidak terlihat dan tidak keluar rumah,” kata Surono.

Karena merasa ada kejanggalan, kata Kapolsek, Lela selanjutnya memberi tahu Hasan untuk memeriksa. Lantaran pintu rumah korban terkunci, Hasan selanjutnya memanjat ke lantai 2 menggunakan tangga.

“Karena pintu lantai 2 juga terkunci dari dalam, Hasan terpaksa membuka paksa pintu dan melihat tubuh korban dalam keadaan menggantung menggunakan tali tambang,” ujar Kapolsek.

Melihat korban gantung diri, Hasan selanjutnya memberitahukan warga lainnya dan selanjutnya dilaporkan ke aparat desa. Oleh aparat desa peristiwa gantung diri tersebut dilaporkan ke Mapolsek Cikeusal.

Mendapat laporan adanya gantung diri, personel Polsek Cikeusal bersama tim Identifikasi Satreskrim Polres Serang datang ke lokasi. Jasad korban dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan luar (visum).

“Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan namun untuk memastikan penyebab kematian, jasad korban dilarikan ke RS Bhayangkara di Kota Serang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. (*/red)

Seorang Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bawah Jembatan Perbatasan Serang - Tangerang

By On Rabu, Oktober 25, 2023


TANGERANG, KabarViral79.Com – Seorang pria sekitar berusia 40 tahun ditemukan tewas tergantung di bawah jembatan jalan perbatasan Serang – Tangerang, tepatnya di Kampung Pajagan, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Tangerang, oleh seorang pencari cacing, Selasa siang, 24 Oktober 2023.

Baehaki, seorang pencari cacing asal Cisoka Tangerang, ketika hendak melakukan aktifitas mencari Cacing, dibuat kaget ketika melihat seorang pria tergantung dalam keadaan sudah tidak bernyawa di bawah jembatan.

Pencari cacing asal Cisoka itu memastikan jika waktu pertama Ia melihat sekitar pukul 13.30 WIB, korban masih mengeluarkan cairan dari mulutnya dan diperkirakan korban belum lama meninggalnya.

Warga kampung Pajagan Cikande yang mencoba ingin melihatnya, kesulitan untuk melihat secara dekat, sebab posisi mayat tergantung persis di bawah jembatan dekat sungai Cidurian. Warga tak satu pun ada yang mengenal korban.

Polsek Cisoka dan Polsubsektor Jayanti ketika mendapat informasi dari petugas Dishub di perbatasan Serang - Tangerang, langsung tiba di lokasi untuk melakuan evakuasi terhadap korban. (Eka Bulbul)

Meninggal Kesetrum Arus Listrik di Pagar Kebun, Warga Peudada Bireuen Meninggal dan Dikubur oleh Pemilik Kebun untuk Hilangkan Jejak

By On Sabtu, Oktober 21, 2023

Pelaku, Ibrahim pemilik kebun yang ikut mengubur korban ketika diamankan oleh personel Polsek Peudada, Bireuen. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Seorang warga Desa Jaba, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, Husaini (60) dilaporkan meninggal dunia, diduga kesetrum arus listrik yang dipasang di pagar oleh seorang pemilik kebun kawasan Pinto Rimba, Kecamatan setempat, Jumat, 20 Oktober 2023.

Korban Husaini diduga meninggal akibat kesetrum arus listrik yang dipasang oleh Ibrahim, warga Pinto Rimba, Peudada, Bireuen untuk jeratan hama babi, di kebunnya.

Menurut informasi warga di lokasi kejadian, korban Husaini belakangan ini bekerja sebagai pencari madu di sekitar hutan tersebut,.

Namun, sejak empat hari belakangan ini korban menghilang dan tidak pernah terlihat, sebagian warga sempat ikut mencari keberadaan korban, termasuk di areal perkebunan warga di perbukitan Pinto Rimba, Peudada.

“Warga Jaba sempat melakukan pencarian terhadap keberadaan Husaini yang menghilang beberapa hari belakangan ini. Terakhir warga memberitahukan, kalau korban Husaini ditemukan sudah meninggal, dan telah dikubur disebuah areal kebun,” terang Keuchik Pinto Rimba, Peudada, Zulkifli melalui telepon selulernya.

Jasad korban Husaini, warga Jaba, Peudada, Bireuen saat ditemukan dengan kondisi telah dikubur, di salah satu kebun milik Ibrahim. 

Usai terlihat adanya jasad korban Husaini yang tertanam dengan tanah, lalu warga ikut melapor ke Polsek Peudada, Bireuen.

Selanjutnya personel dari Polsek, didampingi anggota PMI Peudada serta masyarakat setempat langsung menuju ke lokasi temuan jasad korban.

Ketika proses penggalian untuk mengangkat tubuh korban, seorang warga, yakni Ibrahim mengaku, kalau dirinya yang telah mengubur korban Husaini.

Menurut pengakuan Ibrahim, Ia mengubur jasad Husaini karena merasa panik saat melihat korban telah meninggal akibat kesetrum arus listrik yang pasang di pagar kebunnya.

Terakhir, jasad korban Husaini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen dilakukan visum.

Di tempat terpisah, Kapolsek Peudada, Ipda M Nazarullah SH menyatakan kalau  jenazah Husaini saat ditemukan sudah mulai adanya lalat, dan ditutupi dengan daun pisang oleh pelaku.

Sebelum ditemukan jasad korban, warga sempat melakukan pencarian terhadap keberadaan Husaini, dan terakhir korban ditemukan tak bernyawa dan telah dikubur di sebuah kebun pisang.

“Menurut keterangan warga, jasad Husaini yang sudah mulai berlalat dan ikut ditutupi dengan daun pisang,” terang Nazarullah.

Untuk kejelasan terkait kasus ini, sebaiknya dapat ditanyakan langsung ke Polres Bireuen, karena kasus ini telah ditangani penyidik Polres Bireuen.

Sedangkan pemilik kebun, Ibrahim kini sudah ditahan Mapolsek Peudada, Bireuen, guna pengusutan lebih lanjut. (Joniful Bahri)

Pihak Kepolisian Akan Menyelidiki Terkait Terdamparnya Warga Etnis Rohingya di Bireuen

By On Senin, Oktober 16, 2023

Warga etnis Rohingya asal Myanmar saat didata dan diperiksa saat terdampar di Desa Matang Pasi, Peudada, Bireuen. 

BIREUEN, KabarViral79.Com - Pihak Kepolisian Polres Bireuen akan menyelidiki terkait terdamparnya 36 warga etnis Rohingya di Gampong Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin subuh, 16 Oktober 2023.

Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko didampingi  Pj Bupati Aulia Sofyan kepada wartawan menjelaskan, berdasarkan keterangan awal, sebelum terdampar, warga Rohingya asal Myanmar itu sempat menumpang satu unit boat kecil, terakhir boat mereka tumpangi itu mengalami bocor.

"Terlepas dari ketengan itu, kita akan tetap melakukan penyelidikannya, sehingga kita akan mengetahui kebenaranya," katanya.

Di tempat terpisah, Camat Peudada, Bireuen, Erry Seprinaldi S.STP, S.Sos M.Si yang dikonfirmasi wartawan menyebutkan, dirinya mengetahui keberadaan serta terdamparnya, warga etnis Rohingya di Desa Matang Pasi, Peudada dari Keuchik desa di Matang Pasi.

Selanjutnya, sambung Erry Seprinaldi, dirinya meneruskan informasi Dena berkoordinasi terkait keberadaan warga etnis Rohingya tersebut ke Muspika serta Muspida Kabupaten Bireuen.

Dari pengakuan dari mereka, boat yang mereka tumpangi tersebut tenggelam, sehingga warga Rohingya tersebut terdampar di bibir pantai kawasan Matang Pasi, Peudada.

Warga etnis Rohingya asal Myanmar yang sempat terdampar di Desa Matang Pasi, Peudada, kini ditempatkan di SKB Cot Gapu, Bireuen. 

"Namun yang ganjal dengan kondisi itu, tidak ada bekas sama sekali dan tidak ada tanda-tanda boat mereka tumpangi itu tenggelam, dan hal ini sesuai keterangan dari warga etnis Rohingya tersebut," ucapnya.

Kendati demikian, hingga sejauh ini, 36 warga etnis Rohingya yang sempat terdampar di kawasan Desa Matang Pasi, Peudada, Bireuen telah ditangani oleh Pemerintah Kabupaten setempat.

Dari jumlah itu, warga etnis Rohingya itu kini ditampung dan ditempatkan di kompleks SKB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen.

Sementara kondisi kesehatan mereka telah dilakukan pemeriksaan, namun sebagian dari mereka mengeluh mual, sakit kepala, serta gatal-gatal.

Menyahuti kondisi itu, pihak kesehatan Puskesmas Peudada Bireuen telah melakukan pemeriksaan, bahkan kondisi kesehatan para pengungsi hingga saat ini kurang baik, akibat pengaruh cuaca selama mereka berlayar dari Myanmar.

Di samping telah dilakukan pemeriksaan kesehatan, mereka juga ikut diserahkan bantuan pakaian, makanan dari Dinas Sosial Bireuen.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 36 warga etnis Rohingya terdampar di Kawasan Pesisir Gampong Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin, 16 Oktober 2023, sekira pukul 06.00 WIB, sebagian anak-anak. (Joniful Bahri)

Sempat Terdengar Letusan Senjata, Personel Polres Bireuen Berhasil Pukul Mundur Pengunjuk Rasa

By On Sabtu, Oktober 14, 2023

Seorang perusuh berhasil diamankan pihak personel gabungan Polres Bireuen saat Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), mengantisipasi berbagai potensi kerawanan dalam Pemilu 2024, di Halaman Pendopo Bireuen, Sabtu 14 Oktober 2023. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Sempat terdengar dentuman letusan senjata, personel gabungan baik pasukan Brimob, personel Polres Bireuen dibantu personel dari TNI AD berhasil memukul mundur pengunjuk rasa.

Kejadian tersebut terjadi saat dilakukan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), upaya mengantisipasi berbagai potensi kerawanan dalam Pemilu 2024, di Halaman Pendopo Bireuen, Sabtu 14 Oktober 2023.

Dalam kondisi itu, personel ikut menyemprotkan water canon ke arah massa yang terus mengganas, bahkan keadaan semakin tak terkendali. 

Terakhir tim gabungan berhasil mematahkan ambisi massa, sehingga mereka berhasil dipukul mundur, dan titik lokasi berhasil diamankan.

Selama simulasi tersebut ikut melibatkan 150 personel gabungan, baik dari Polres Bireuen, tim gabungan dari Kodim 0111/Bireuen, Brimob Kompi B Jeulikat Lhokseumawe, Satpol PP serta anggota Linmas.

Sementara, Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko, S.H., M.H dalam arahannya menyebutkan, kegiatan simulasi ini sengaja digelar dengan melibatkan dari jajaran Polri, TNI, serta unsur lainnya.

Personel Brimob Kompi B Jeulikat Lhokseumawe saat melakukan pengembangan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), mengantisipasi berbagai potensi kerawanan dalam Pemilu 2024, di Halaman Pendopo Bireuen, Sabtu 14 Oktober 2023. 

Kegiatan ini merupakan salah satu kesiapan dari Polres Bireuen untuk kesiapan pengamanan Pemilu 2024 mendatang.

Kata Jatmiko, setiap tahapan telah disiapkan sistem pengamanan, nantinya terkolaborasi di dalam rencana operasi Mantab Brata Semeru 2023/2024 di Kabupaten Bireuen.

“Simulasi yang dilaksanakan ini merupakan salah satu bentuk sinergitas dari berbagai pihak dalam menghadapi agenda besar Pemilu 2024 mendatang,” katanya.

Terkait dengan potensi kerawanan, Kapolres Bireuen itu mengatakan, kalau pihaknya telah melakukan pemetaan terkait dengan potensi wilayah. Deteksi dini segera dilakukan guna mengantisipasi berbagai potensi kerawanan di daerah.

Untuk hal ini, tambahnya, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi, terkait potensi potensi kerawanan yang dinilai akan muncul, sehingga kami antisipasi sejak dini. 

“Pengamanan Pemilu 2024 dilakukan secara berbeda dan bertahap, mulai masa kampanye, masa tenang, masa verifikasi, pengamanan tempat pemungutan suara dan tahapan lainnya. Satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga akan dijaga petugas secara ketat,” tegasnya.

Dalam kegiatan simulasi tersebut turut dihadiri Unsur Forkopimda, KIP, Bawaslu serta  tamu undangan lainnya. (Joniful Bahri)

Terseret Arus Sungai saat Mandi, Warga Makmur Bireuen Ditemukan Meninggal di Aliran Sungai Sawang

By On Sabtu, September 09, 2023

Korban Ilyas, warga Desa Trienggadeng, Makmur, Bireuen ditemukan dengan kondisi meninggal dunia, di aliran sungai dekat Bendungan Sawang, Aceh Utara, berbatas dengan Kabupaten Bireuen, Jumat, 08 September 2023 sekira pukul 20.00 WIB.

BIREUEN, KabarViral79.Com – Diduga terseret arus sungai saat mandi, Ilyas (22) warga Dusun Cot Beringen, Desa Trienggadeng, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, ditemukan dengan kondisi meninggal dunia di aliran sungai dekat Bendungan Sawang, Aceh Utara, berbatas dengan Kabupaten Bireuen, Jumat, 08 September 2023 sekira 18.00 WIB.

Menurut informasi warga sebelum kejadian, awalnya Ilyas ikut mandi bersama tiga rekannya di aliran Bendungan Sawang, dan usai mandi, rekanya ikut mencari keberadaan Ilyas. Namun Ilyas tak terlihat di lokasi pertama mereka mandi.

Karena Ilyas tak terlihat setelah dilakukan pencarian oleh rekanya yang lain, lalu rekanya langsung melaporkan ke warga serta perangkat setempat.

“Lalu perangkat desa melaporkan ke Piket Koramil 19 Sawang dan Polsek Sawang terkait ada warga masyarakat yang hanyut dan menghilang di aliran sungai Bendungan,” ujar sejumlah rekan Ilyas.

Selanjutnya petugas piket Koramil 19 Sawang dan Polsek Sawang menuju ke lokasi guna membantu pencarian korban pukul 20.10 WIB. Korban terakhir ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan di evakuasi ke Puskesmas Sawang.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto melalui Kapolsek Sawang, Iptu Slamet Rezeky kepada wartawan, Sabtu, 09 September 2023 menjelaskan, korban bersama tiga temannya berenang di sungai dekat bendungan. Usai mandi sekitar 30 menit, tiga rekan Ikyas beristirahat di seberang sungai.

“Saat itu, korban memilih melanjutkan berenang sendirian, setelah beberapa menit, rekan korban baru menyadari kalau korban tidak kelihatan lagi keberadaannya,” ungkap Slamet Rezeky.

Terakhir masyarakat sekitar melaporkan ke pihak Polsek dan Koramil Sawang, dan personel kepolisian bersama TNI dibantu masyarakat ikut melakukan upaya pencarian terhadap korban di lokasi tersebut.

“Setelah upaya pencarian dilakukan, akhirnya korban baru ditemukan sekira pukul 20.00 WIB dalam kondisi sudah meninggal dunia, selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas, terakhir jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dikebumikan di rumah duka, Kecamatan Makmur, Bireuen,” terangnya. (Joniful Bahri)

Gubuk Tepi Jalan Arteri Terbakar, Polsek Ciruas dan Damkar Gerak Cepat Padamkan Api

By On Rabu, September 06, 2023



Serang, KabarViral79.Com - Personil Polsek Ciruas amankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran bangunan Gubuk di Jalan Raya Serang – Jakarta tepatnya Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang Provinsi Banten, Selasa (05/09/23) pukul 20.30 Wib.

Kebakaran bangunan gubuk tanpa penghuni tersebut, menurut keterangan warga setempat Arip (28) dan Sarja (30), ada orang membakar rumput disekitar bangunan tersebut.

“Kebakaran ini mungkin disebabkan orang membakar rumput kemudian api merambat ke bangunan tersebut,” kata Sarja.

“Ada orang membakar rumput dekat gubuk, lalu api merambat dan membesar membakar bangunan tersebut,” sambung Arip.

Api dengan cepat membesar dikarenakan rumput yang kering dan bangunan tersebut terbuat dari material yang mudah terbakar dan disertai hembusan angin yang cukup kencang.

3 (tiga) unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Serang tiba di lokasi pukul 20.45 Wib dibantu personil Polsek Ciruas dan warga langsung berupaya memadamkan api agar tidak meluas kebangunan lainnya.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 Wib, tidak ada korban jiwa dan kerugian dalam kejadian kebakaran gubuk kosong tersebut.

Kapolsek Ciruas AKP Muhamad Cuaib, S.H membenarkan kejadian kebakaran bangunan gubuk di tepi Jalan Raya tersebut.

“Ya, kebakaran bangunan gubuk di tepi Jalan Raya Serang-Jakarta sudah berhasil diatasi Damkar Kabupaten Serang dibantu Personil kami dan warga sekitar,” imbuh Cuaib.

“Kebakaran ini terjadi di tepi Jalan Raya dan sangat berbahaya bagi kendaraan yang melintas,” tambahnya.

Ada beberapa faktor penyebab kebakaran diantaranya faktor human error, kata Kapolsek Ciruas tersebut.

Kapolsek himbau agar masyarakat waspada terhadap potensi bencana kebakaran pada musim kemarau seperti sekarang ini.

“Hendaknya masyarakat berhati-hati, jangan melakukan Hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran,” tutupnya.

(Weli)