-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Cukai Naik, Dampak Mulai Hancurnya Petani Tembakau Sampai Regulasi yang Pro Asing

By On Senin, November 02, 2020

Foto Ilustrasi. 

JAKARTA, KabarViral79.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan rencana kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) pekan depan. Rencana kenaikan CHT mendatang mendapat penolakan dari berbagai stakeholders, diantaranya kalangan Kepala Daerah, Petani Tembakau, Buruh Industri Tembakau, Legislator DPR, Akademisi, bahkan pelaku industri hasil tembakau.

Sigit Budiono, petani tembakau Magelang, Jawa Tengah mengaku, pihaknya sangat bangga hidup di Indonesia. Apalagi dengan adanya pemimpin negara yang baik dan bijaksana.

Baca juga: Petani Tembakau Akan Tunggu Presiden Jokowi di Solo untuk Tolak Kenaikan Cukai

Sigit menengarai, kebijakan cukai naik tiap tahun itu diduga masih ada para pembuat kebijkan di negeri ini yang selalu ‘mengimpor’ kebijakan dari luar negeri, WHO, dan sebagainya. Sehingga, kebijakannya tidak murni melindungi aset strategis pertembakauan di Indonesia.

Menurut Sigit, rokok kretek Indonesia sudah ada sejak nenek moyang, bahkan sejak kerajaan Majapahit. Adanya rencana kenaikan cukai tahun depan, menurut Sigit, akan menghancurkan kelangsungan hidup petani tembakau dengan dalih kesehatan.

“Karena itulah petani tembakau Magelang menolak dengan keras rencana kenaikan kenaikan CHT mendatang,” kata Sigit, Minggu, 01 November 2020.

Sikap penolakan rencana kenaikan cukai juga diserukan oleh Tarwidi, kepala desa Candisari, kecamatan Bansari, Temanggung.

“Kepada yang terhormat Presiden Joko Widodo. Mohon ijin menyampaikan satu hal. Saat Pilpres 2019, 99% masyarakat kami mendukung dan memilih pak Jokowi. Kedua, 90% lebih masyarakat kami adalah petani tembakau. Untuk itu kami mohon kepada bapak Presiden Jokowi untuk tidak menaikan cukai tembakau. Karena cukai yang dinaikan kembali sudah membuat kami menderita. Di Temanggung, hasil pertanian kami hanya pertanian tembakau. Hasil pertanian lain sangat tidak bisa menopang kehidupan masyarakat kami,” ungkap Tarwidi.

Ketua DPC APTI Wonosobo, Ristomoyo berpandangan, di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada keterpurukan ekonomi masyarakat, pemerintah malah menaikan cukai rokok.

“Kami mewakili seluruh petani tembakau Wonosobo dengan tegas menolak kenaikan cukai rokok,” tegasnya.

Baca juga: Soal Kenaikan Cukai Rokok, Petani Tembakau Kembali Surati Presiden

Menurut dia, kenaikan cukai rokok tidak berdasarkan  kenaikan harga bahan baku.

“Justru sebaliknya, kenaikan cukai tersebut akan memperburuk harga dan bahan baku dari kami para petani,” tegasnya.

Samino, Kepala Desa Bansari, Kecamatan Bulu, Temanggung mengatakan, bilamana  cukai akan dinaikan tahun 2021, akan berdampak besar terhadap kesejahteraan petani tembakau baik di Temanggung, maupun di daerah-daerah lain.

“Kami merasakan efek yang sangat besar apalagi pemerintah tidak mendukung kebijakan di sektor tembakau. Tahun ini, perhitungan kami untuk biaya tidak mencukupi. Padahal, 99% masyarakat desa kami mendukung pak Jokowi pada pilpres 2019 lalu,” kata dia.

Ketua DPC APTI Lumajang, Jawa Timur, Dwi Wahyono memohon agar Presiden Joko Widodo tidak menaikan cukai 2021. Pasalnya, kenaikan cukai 2020 saja berdampak terhadap harga tembakau di petani.

“Bapak Presiden, komoditi tembakau tidak sama dengan komoditi pangan. Di tembakau, jika cukai naik maka akan berpengaruh terhadap bahan baku petani yang turun. Lain dengan beras. Kalau harga beras naik, maka harga gabah ikut naik,” cetus dia.

Ia juga mengingatkan, komoditi tembakau adalah komoditi padat karya. Bilamana petani tembakau memasuki musim tanam, kemudian proses budidaya sampai paska panen tembakau, pasti menyerap banyak tenaga kerja mengingat sektor pertembakauan itu merupakan padat karya.

“Kami memohon bapak presiden untuk mempertimbangkan rencana kenaikan cukai 2021,” ujarnya. (rls/red)

Petani Tembakau Akan Tunggu Presiden Jokowi di Solo untuk Tolak Kenaikan Cukai

By On Senin, November 02, 2020

Foto ilustrasi petani tembakau. 

JAKARTA, KabarViral79.Com – Rencana pemerintah akan menaikan cukai hasil tembakau (CHT) tahun 2021 mendapat penolakan dari petani tembakau di berbagai daerah.

Wakil Sekjend Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI), Agus Setyawan berharap agar pemerintah tidak menaikan cukai mendatang. Pasalnya, petani tembakau sudah menderita.

Baca juga: Soal Kenaikan Cukai Rokok, Petani Tembakau Kembali Surati Presiden

“Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi), kami menderita karena dampak kenaikan cukai tahun 2020 sebesar 23%, harga jual eceran 35%. Kami memohon jangan tambah penderitaan lagi di tahun depan," kata Agus, Minggu, 01 November 2020.

Agus yang juga merupakan petani tembakau di Temanggung Jawa Tengah mengakui, bahwa harga tembakau dari hasil panen tembakau tahun ini menurun drastis dibandingkan Tahun 2019. Oleh karena itu, sudah sepantasnya petani tembakau menolak kenaikan cukai di tahun depan.

“Penolakan ini kami lakukan karena tanaman Tembakau adalah penopang kehidupan secara ekonomi yang sampai saat ini belum tergantikan oleh tanaman lain,” cetusnya.

Pihaknya berharap, Presiden Jokowi dalam membuat kebijakan cukai harus mengakomodir semua pihak khususnya Petani Tembakau dan Petani Cengkih, karena elemen ini adalah elemen terbawah di IHT dan yang terkena dampak pertama. Pasalnya, di komponen rokok kretek  bahan baku ini yang paling bisa ditekan.

Kalau pemerintah tetap memaksakan kenaikan cukai, petani tembakau di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur akan silaturrahum ngudo roso ke Solo dengan pertimbangan Solo lebih dekat. 

“Siapa tau Bapak Presiden pas kondur (pulang-red) ke Solo. Kalau ke Jakarta keadaan petani tembakau sekarang sedang tidak ada bekal karena merugi,” pungkasnya.

Baca juga: Tetap Siap Hadapi Pandemi, Unilever Indonesia Catat +1,7% Pertumbuhan Penjualan Domestik Retail

“Kami anggap silaturrahim tersebut merupakan cara untuk menyampaikan usulan dan harapan kepada pemerintah karena dengan cara yang sudah kami lakukan dengan surat, usulan, dan saluran lain blm ada tanggapan dari pemerintah,” jelasnya.

Agus menegaskan, jutaan petani tembakau adalah warga negara Indonesia dan Rokok adalah produk Legal .

“Kewajiban Bapak Presiden untuk memikirkan masa depan kehidupan kami dengan melindungi hak-hak petani tembakau,” tukasnya. (rls/red)

Cagub Risma Kunjungi Pabrik Rokok di Trenggalek, Janji Perjuangkan Petani-Buruh

By On Rabu, Oktober 23, 2024


TRENGGALEK, KabarViral79.Com – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini memanfaatkan jadwal kampanye dengan mengunjungi pabrik rokok di Trenggalek, Selasa, 22 Oktober 2024.

Menurutnya, keberadaan industri rokok telah berkontribusi menekan angka pengangguran.

Didampingi Calon Bupati (Cabup) Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Risma menemui ratusan buruh linting rokok di Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Trenggalek. Kedatangan Cagub Jatim itu disambut antusias oleh para pekerja.

Risma mengatakan, Jatim merupakan salah satu Provinsi yang memiliki perusahaan dan industri yang bergerak dalam bidang tembakau dan turunannya. Sehingga tak heran banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dari produk tembakau.

“Keberadaan industri tembakau di Jatim ini sangat besar, banyak warga yang sangat bergantung dari tembakau ini, mulai petani sampai kemudian perusahaan-perusahaan seperti ini, dan pekerja-pekerja di industri rokok ini,” kata Risma.

Industri rokok yang saat ini masih memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) layak untuk diperjuangkan, karena mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sehingga tak heran, banyak masyarakat, khususnya perempuan yang menggantungkan perekonomian dari sektor tembakau.

“Ini padat karya, mereka ekonominya sangat tergantung kepada industri ini pendapatannya. Jadi karena itu saya berharap ke depan mereka diberikan perhatian karena kita belum bisa mengalihkan mengalihkan mereka ke pekerjaan lain,” jelasnya.

Risma berjanji jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jatim akan memperjuangkan masyarakat yang berkecimpung di industri tembakau dengan berbagai program intensif bagi petani tembakau maupun pekerja rokok.

Kebijakan itu dinilai cukup relevan, sebab industri tembakau telah menyumbang pendapatan kepada negara melalui cukai. Sehingga manfaat cukai juga harus dirasakan oleh petani hingga pekerja.

Risma menambahkan, untuk menjaga eksistensi industri rokok berskala kecil yang ada di daerah, pihaknya sepakat untuk perang melawan rokok ilegal yang dijual tanpa cukai. Sebab dengan peredaran rokok ilegal dapat merugikan negara sekaligus merupakan industri yang telah tertib membayar cukai.

Dalam kesempatan tersebut, Risma juga menyoroti rancangan peraturan dari Kementerian Kesehatan terkait plain packaging rokok, yang akan dibuat polos. Risma menyebut hal itu akan menimbulkan persaingan tidak sehat serta rawan masuknya rokok ilegal.

“Nah kalau ini terjadi, maka yang kita khawatirkan kemudian persaingannya menjadi tidak sehat, karena ada rokok-rokok yang ilegal akan bisa masuk. Nah kemudian pendapatan akan berkurang, ini berdampak pula terhadap pembangunan di daerah,” imbuhnya.

Selain meninjau pabrik rokok, Tri Rismaharini juga menghadiri kegiatan pelatihan UMKM bagi 400 warga di Trenggalek. Program itu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pelaku UMKM dan kemandirian ekonomi. (*/red)

Desember 2024 Inflasi YoY Provinsi Banten Sebesar 1,88 Persen

By On Sabtu, Januari 04, 2025


SERANG, KabarViral79.Com – Berdasarkan berita resmi statistik BPS Provinsi Banten Nomor 1/1/36 Tahun XIX, pada 02 Januari 2025, di Provinsi Banten pada Desember 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,88 persen.

Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Banten pada bulan Desember 2024 sebesar 0,50 persen. Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,88 persen.

Penyumbang utama inflasi bulan Desember 2024 secara y-on-y adalah Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,53 persen.

Komoditas penyumbang utama inflasi y-on-y secara umum di antaranya Emas Perhiasan sebesar 0,27 persen, Kopi Bubuk sebesar 0,22 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,16 persen, Nasi dengan Lauk sebesar 0,15 persen, dan Minyak Goreng sebesar 0,14 persen.

Sedangkan penyumbang utama deflasi y-on-y secara umum antara lain Cabai Merah sebesar -0,36 persen, Cabai Rawit sebesar -0,17 persen, Beras sebesar -0,11 persen, Bensin sebesar 0,09 persen, dan Tomat sebesar 0,07 persen.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,67 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,17 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,86 persen.

Lalu, kelompok kesehatan sebesar 2,09 persen; kelompok transportasi sebesar 0,23 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,33 persen;kelompok pendidikan sebesar 1,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,77 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,88 persen.

Sementara itu, satu kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen.

Sementara penyumbang utama Inflasi bulan Desember 2024 secara m-to-m adalah Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,47 persen.

Komoditas penyumbang utama inflasi m-to-m secara umum antara lain Telur Ayam Ras sebesar 0,11 persen, Cabai Merah sebesar 0,09 persen, Cabai Rawit sebesar 0.06 persen, Beras sebesar o,04 persen, dan Kopi Bubuk sebesar 0,03 persen.

Sedangkan komoditas penyumbang utama deflasi adalah Daging Ayam Ras sebesar -0,03 persen, Tomat sebesar -0,03 persen, Ikan Mas sebesar -0,02 persen, Shampo sebesar 0,01 persen, dan Air Kemasan sebesar 0,01 persen.

Nilai Tukar Petani Naik

Sementara itu, berdasarkan berita resmi statistik BPS Provinsi Banten Nomor 1/1/36 Tahun XIX, pada 02 Januari 2025, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Banten pada Desember 2024 sebesar 109,37 atau mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen dari NTP bulan sebelumnya.

Hal ini dikarenakan naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,40 persen menjadi 136,01 dan naiknya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,85 persen menjadi 124,35.

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Banten Desember 2024 sebesar 114,94 atau naik 1,18 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Harga gabah di tingkat petani pada Desember 2024 mengalami kenaikan pada kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 7,18 persen dan kenaikan pada kualitas Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 5,84 persen.

Rata-rata harga gabah bulan Desember 2024 di tingkat petani kualitas GKG sebesar Rp7.016, dan GKP Rp6.447 per kg. Di tingkat penggilingan kualitas GKG sebesar Rp1.180 dan GKP sebesar Rp6.618. (*/red)

Capai Swasembada Pangan, Bupati Serang Dorong Ekspor Hasil Pertanian

By On Senin, Oktober 16, 2023


SERANG, KabarViral79.Com - Kabupaten Serang menjadi daerah lumbung pertanian dan mencapai swasembada pangan daerah. Selanjutnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mendorong hasil pertanian untuk masuk pasar internasional.

Hal tersebut disampaikan Tatu pada acara Jambore Penyuluhan Pertanian dan Pasar Tani di Pendopo Bupati Serang, Senin, 16 Oktober 2023.

Tatu menyampaikan, Kabupaten Serang harus punya produk unggulan di bidang pertanian. Supaya dapat menarik investor untuk masuk ke Kabupaten Serang.

Saat ini, kata Tatu, ada beberapa produk pertanian yang sedang dikembangkan. Di antaranya buah naga, bunga sedap malam, melon kuning, hingga talas beneng.

"Talas beneng sudah masuk pasar ekspor, sudah jelas negara yang jadi pasarnya, kalau sudah jelas begitu tinggal dikembangkan saja pertaniannya," ujarnya.

Tatu mengatakan, produk unggulan pertanian itu harus difokuskan di beberapa kecamatan. Sehingga dapat menonjol dan dapat dikenal ke berbagai daerah.

"Kalau kita memproduksi semua jenis pertanian tapi sedikit-sedikit, investor pun tidak akan tertarik," ucapnya.

Di samping itu, pihaknya meminta kepada para penyuluh pertanian untuk terus meningkatkan kapasitasnya. Karena mereka sebagai mentor para petani di lapangan.

"Kalau ada persoalan para petani, penyuluh pertanian ini yang punya solusi, dia harus dapat memecahkan masalah para petani, misalkan soal penyakit hama," ucapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, pengembangan talas beneng sedang dilakukan di Kecamatan Pabuaran.

"Sekarang masih sekitar 50 hektare," katanya.

Pihaknya menargetkan pengembangan talas beneng dilakukan hingga 500 hektare di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Paburan, Ciomas, dan Kecamatan Padarincang. 

Dikatakan Suhardjo, ada banyak manfaat dari pohon talas beneng. Untuk daunnya bisa digunakan untuk bahan baku tembakau.

"Itu sudah diekspor sampai ke Amerika," katanya.

Kemudian untuk umbinya bisa diolah untuk bahan baku tepung yang bisa jadi bahan pembuatan roti.

"Batangnya juga bisa jadi bahan baku kain, jadi dari talas beneng ini sebenarnya banyak keuntungan," pungkasnya.

Untuk diketahui, pada kesempatan tersebut, puluhan penyuluh mengikuti apel kebulatan tekad untuk membantu para petani di Kabupaten Serang. Sementara pada kegiatan pasar tani, dijajakan produk unggulan hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan.(*/red)

Periode Januari 2025, Inflasi Provinsi Banten Capai 0,85 Persen

By On Selasa, Februari 04, 2025


SERANG, KabarViral79.Com – Berdasarkan rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Nomor 07/02/36/Th.XIX, tanggal 3 Februari 2025, pada periode Januari 2025 inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Banten sebesar 0,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,49.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pandeglang sebesar 1,73 persen dengan IHK sebesar 105,91.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,38 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,92 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,61 persen; kelompok transportasi sebesar 0,78 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,30 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,59 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,20 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,40 persen. Sementara itu dua kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,23 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.

Indeks Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Banten pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar sebesar 0,09 persen. Penurunan itu terjadi pada satu kelompok pengeluaran, yaitu Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga.

Sedangkan kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Banten terjadi pada sembilan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, kelompok Transportasi, kelompok Kesehatan, kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya, kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga. 

Kenaikan juga terjadi di kelompok Pakaian dan Alas Kaki, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, kelompok  Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, dan kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran. Sementara kelompok pengeluaran Pendidikan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Pada Nilai Tukar Petani (NTP), berdasarkan Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Nomor 08/02/36/Th. XIX, 3 Februari 2025, pada periode Januari 2025 NTP sebesar 110,15.

NTP Banten mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen dari bulan Desember 2024. Kenaikan dikarenakan naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,73 persen dengan komoditas penyumbang yaitu gabah, cabai merah dan cabai rawit.

Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras.

Selain itu, data BPS Provinsi Banten juga menyatakan bahwa Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Banten pada bulan Januari 2025 sebesar 115,33 hal ini menyatakan bahwa NTUP Banten mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. (*/red)

Lippo Karawaci dan Sinar Mas Sapu Bersih Penghargaan Indonesian Property Award 2020

By On Senin, November 09, 2020

Berbagai inovasi dan pembangunan properti yang dilakukan PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berbuah manis. LPKR sebagai pengembang terbesar, terpercaya dengan jumlah proyek properti terbanyak di Indonesia, menyabet berbagai award pada ajang PropertyGuru Indonesia Property Awards 2020.

JAKARTA, KabarViral79.Com – Berbagai inovasi dan pembangunan properti yang dilakukan PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berbuah manis. LPKR sebagai pengembang terbesar, terpercaya dengan jumlah proyek properti terbanyak di Indonesia, menyabet berbagai award pada ajang PropertyGuru Indonesia Property Awards 2020.

Dalam ajang acara penghargaan yang disiarkan secara global melalui AsiaPropertyAwards.com, pada 5 November, LPKR meraih award untuk kategori Best Mixed Use Developer and Best Condo Development (Indonesia) untuk proyek properti Orange County.

Selain kemenangan di kategori terjangkau, PT. Lippo Karawaci Tbk menang atas pengembangan kota mandiri Lippo Village dan proyek smart office / home office SOHO Flex / Space. 

Sementara itu, anak usaha LPKR yakni PT. Lippo Cikarang Tbk meraih kemenangan untuk pengembangan perumahan Waterfront Estates. LPKR juga meraih Penghargaan Best Affordable Condo Development melalui proyek properti  Embarcadero.

Baca juga: Komunitas Otomotif Ngebut Bareng di Ajang Meikarta Sprint Rally 2020

CEO LPKR, John Riady menyampaikan, award tersebut menjadi bukti bahwa inovasi yang dihadirkan perusahaan, mampu diterima oleh masyarakat luas, sekaligus juga diapresiasi oleh khalayak global, dan berbagai lembaga di sektor properti yang kredibel.

“LPKR akan terus mengahadirkan proyek properti sesuai kebutuhan masyarakat dan juga memberikan kualitas terbaik dari setiap proyek properti yang dikelola perusahaan,” ucap John dalam siaran persnya, Senin, 09 November 2020.

AsiaPropertyAwards memberikan penghargaan kepada properti di hampir 40 kategori kompetitif yang mencerminkan rangkaian lengkap segmen pasar. Penghargaan tahun ini mewakili berbagai macam demografi, yang mengakui kepemilikan rumah dan kebutuhan investasi para pencari properti di berbagai lokasi di seluruh nusantara.

CEO dari PropertyGuru Group, Hari V. Krishnan mengatakan, apa yang diraih oleh pengembang seperti LPKR dalam award kali ini menjadi bukti bahwa perusahaan telah berhasil menghadirkan properti yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk para generasi milenial. Perusahaan mampu terus berinovasi di tengah situasi bisnis yang penuh tantangan. Penghargaan dilakukan dengan seleksi ketat dan transparan.

Baca juga: Kinerja Kinclong Anak Usaha Bikin LPKR Raup Pendapatan Rp8,58 Triliun

“Selamat kepada para pemenang dan penerima penghargaan PropertyGuru Indonesia Property Awards 2020. Keragaman penghargaan tahun ini menawarkan visibilitas dan representasi untuk jenis rumah dan pembangunan yang dicari oleh berbagai generasi Indonesia di berbagai strata ekonomi - menghadirkan cerminan yang lebih akurat dari denyut nadi pasar,” ujar Hari. 

Selain LPKR, pada ajang itu Sinar Mas Land meraih Pengembangan Perumahan Terbaik (Indonesia) untuk Caelus di Greenwich Park BSD City. Kemudian, Agung Sedayu Group, memenangkan Best Township Masterplan Design untuk usahanya bersama Salim Group, PIK 2 Sedayu Indo City. Agung Sedayu Group juga meraih penghargaan Desain Interior Hotel Terbaik untuk HARRIS Suites Puri Mansion.

Selain pasar Jakarta dan Surabaya yang matang, penghargaan juga menyasar pengembangan properti di sekitar Bali, Lombok, Makassar, dan Indonesia Raya. GandaLand menerima penghargaan Best Low Rise Residential Development (Bali) untuk proyek Lavaya Residence & Resort Bali. 

Baca juga: Cukai Naik, Dampak Mulai Hancurnya Petani Tembakau Sampai Regulasi yang Pro Asing

Mewakili pasar Lombok, Torok Hill Resort oleh Invest Islands memenangkan penghargaan Pengembangan Hotel Mendatang Terbaik. Sedangkan proyek Bandung Hegarmanah Residence oleh PT Hegar Amanah Jaya Bersama dinobatkan sebagai Best Condo Development (Greater Indonesia).

John memastikan, meski situasi ekonomi penuh tantangan akibat pandemi Covid-19, kinerja perusahaan dan berbagai proyek properti yang dijalankan tetap berjalan dan diselesaikan tepat waktu. LPKR tetap membukukan pendapatan sebesar Rp8,58 triliun, lebih stabil jika dibandingkan dengan tahun lalu, meski dari sisi EBITDA naik sebanyak 40,4%.

Lini bisnis Real Estate Development mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 38,7% Year on Year pada sembilan bulan di 2020 seiring dengan pertumbuhan pada marketing sales dan penyelesaian proyek.

Pendapatan pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp2,37 triliun dari Rp1,71 triliun pada sembilan bulan di 2019.

Marketing sales naik sebanyak 100% Year on Year (YoY) pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp2,28 triliun dari Rp1,14 triliun pada sembilan bulan 2019 didorong oleh peluncuran perumahan terjangkau di level Holdco.

“Bisnis properti terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan yang ditunjukkan dengan marketing sales sembilan bulan di periode 2020 yang meningkat 100% YoY menjadi Rp2,28 triliun dari Rp1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu,” ujar John. (rls/red)