-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Dandim Blitar: “Kesiapan Penanggulangan Bencana Alam Merupakan Tugas Kita Semua”

By On Senin, November 23, 2020

Personel gabungan dari berbagai unsur di Kabupaten Blitar mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam. Apel kesiapan ini digelar untuk memastikan kesiapan personil hingga peralatan apa bila terjadi bencana alam.

BLITAR, KabarViral79.Com – Personel gabungan dari berbagai unsur di Kabupaten Blitar mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam. Apel kesiapan ini digelar untuk memastikan kesiapan personil hingga peralatan apa bila terjadi bencana alam.

Apel Gelar Pasukan di Alon-alon Kanigoro Kabupaten Blitar ini terdiri dari jajaran TNI- Polri, Basarnas, BPBD, PMI,Tagana beserta instansi terkait lainya, Senin, 23 November 2020.

Baca juga: Jelang Peringatan Hari Pahlawan, Kodim Blitar Gelar Karya Bhakti di TMP Raden Wijaya

Komandan Kodim (Dandim) 0808/Blitar, Letkol Dian Musriyanto menyampaikan, apel siaga bencana ini merupakan salah satu bentuk koordinasi, kekompakan dan kesiapsiagaan berbagai unsur dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Blitar.

“Kabupaten Blitar mempunyai potensi bencana alam yang sangat tinggi karena letak wilayahnya banyak yang berada di daerah pegunungan ada juga yang terdapat di pesisir laut. Tentunya ini perlu respon cepat melalui berbagai persiapan dan tindakan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam,” pungkasnya.

“Dengan adanya apel bersama kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam diharapkan bisa membuat relawan dan petugas lebih siap apabila terjadi bencana alam,” kata Dandim 0808/Blitar.

Baca juga: Kodim 0808/Blitar Gelar Operasi Yustisi Protokol Kesehatan

Dandim 0808/Blitar juga menambahkan, kejadian bencana alam bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, kata Dandim, kepada seluruh unsur baik TNI – Polri, Pemerintah Daerah perlu mengantisipasi lebih awal.

“Penanggulangan bencana alam merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, kita perlu membangun kesadaran bersama dalam upaya meningkatkan kekompakan kebersamaan dalam penanggulangan bencana alam yang ada di wilayah kita,” pungkasnya. (penrem081)

Banten Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam

By On Rabu, November 11, 2020

Dalam rangka mengantisipasi bencana alam, Kepolisian Daerah (Polda) Banten menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di wilayah Banten yang diikuti unsur TNI, BPBD Provinsi Banten, Basarnas, Damkar Provinsi Banten, Tagana, PLN dan instansi terkait lainnya, di lapangan Mapolda Banten, Rabu, 11 November 2020.

SERANG, KabarViral79.Com – Dalam rangka mengantisipasi bencana alam, Kepolisian Daerah (Polda) Banten menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di wilayah Banten yang diikuti unsur TNI, BPBD Provinsi Banten, Basarnas, Damkar Provinsi Banten, Tagana, PLN dan instansi terkait lainnya, di lapangan Mapolda Banten, Rabu, 11 November 2020.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar menjadi Inspektur Upacara dan diikuti oleh Gubernur Banten, PJU Polda Banten, perwakilan Korem 064/MY, Danlanal Banten, perwakilan Yonif 320/BP dan diikuti oleh sekitar 500 personel gabungan.

Kapolda Banten dalam amanatnya  menyampaikan, Apel Kesiapsiagaan ini merupakan tahapan penting yang harus dilaksanakan dalam suatu proses manajerial.

Baca juga: Kodim Siap Bantu dalam Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat dan Resiko Bencana di Pacitan

“Apel Kesiapsigaan menghadapi bencana ini untuk memastikan bahwa Polri beserta seluruh instansi terkait dan segenap potensi masyarakat benar-benar siap, baik dari segi kekuatan personel, kemampuan maupun kelengkapan sarana prasarana yang akan digunakan sebelum diturunkan ke lapangan,” kata Fiandar.

Fiandar berharap, kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial saja, tapi dapat tercipta output.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan pengecekan terkait kesiapsiagaan personel, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh seluruh stakeholder, sehingga kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang berbasis sinergi dapat terwujud dengan output yaitu adanya kesiapan dari seluruh komponen dalam menghadapi situasi kontinjensi bencana alam yang mungkin terjadi di Provinsi Banten. Sehingga, keamanan dan kenyamanan serta kondusifitas benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” harap Fiandar.

Masih kata Fiandar, pada dasarnya penanggulangan bencana itu merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa yang dilakukan secara gotong royong.

“Saya berharap pelaksanaan apel ini dapat menjadi momentum untuk membangun sinergi yang kokoh dan terpadu dari instansi terkait dengan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi terjadinya bencana alam,” tutur Fiandar.

“Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri maupun satuan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam. Mari kita bangun partisipasi publik dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi terkait pencegahan dan penanggulangan bencana kepada seluruh lapisan masyarakat. Mari kita bangun komunikasi dan sinergi dengan instansi terkait dan seluruh komponen masyarakat, tingkatkan kemampuan seluruh personel dalam menghadapi kemungkinan bencana alam dilakukan pemeliharaan peralatan serta sarana dan prasarana,” imbuhnya.

Baca juga: Satgas Bencana Polres Sukabumi Mulai Siaga Antisipasi Potensi Bencana

Diakhir sambutannya, Fiandar mengucapkan terimakasih kepada seluruh personel.

“Saya mengucapkan terimakasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Provinsi Banten, unsur TNI dan satuan terkait atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dalam menjaga stabilitas Kamtibmas di wilayah hukum Polda Banten. Kami berharap,jaringan koordinasi dan sinergi yang kokoh dapat terus kita pertahankan serta kita tingkatkan pada masa yang akan datang,” tutup Fiandar.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi menambahkan, Polda Banten dan jajaran sudah mempersiapkan, baik itu personel maupun peralatan yang dibutuhkan apabila terjadi bencana alam, dan berkordinasi dengan stakeholder lainnya untuk menghadapi situasi kontijensi.

Dalam apel tersebut juga ditampilkan alat SAR dan kendaraan seperti speedboat karet, pelampung, dayung, tali caramantel dan sejenisnya sekaligus pengecekan alat SAR dan kendaraan khusus SAR yang dimiliki oleh seluruh stakeholder terkait. (Bid Humas)

Kodim Siap Bantu dalam Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat dan Resiko Bencana di Pacitan

By On Sabtu, Januari 11, 2020


PACITAN, KabarViral79.Com – Bencana alam yang melanda di beberapa wilayah Indonesia sangat sulit diprediksi kapan akan terjadi. Dari kasus-kasus bencana alam yang terjadi diperlukan suatu persepsi kemungkinan ancaman bencana alam maupun bentuk ancaman bencana alam sehingga ada suatu upaya dalam menanggulangi bencana secara terkoordinir.

Pimpin Apel Penanggulangan Bencana Alam, Ini Penegasan Bupati Bireuen

By On Rabu, November 11, 2020

Kesiapan dan kesiagaan menghadapi bencana alam bukan hanya semata-mata seremonial belaka, namun harus benar-benar dapat menunjukkan kesiapan saat penanggulangan bencana yang terjadi di Kabupaten Bireuen.
Bupati Bireuen, H. Muzakkar A Gani didampingi Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat dan Kepala Pelaksana BPBD Bireuen, Teguh Mandiri Putra mengecek seluruh peralatan dan armada usai apel gelar pasukan, penanggulangan bencana alam di hahalaman Pendopo setempat. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Kesiapan dan kesiagaan menghadapi bencana alam bukan hanya semata-mata seremonial belaka, namun harus benar-benar dapat menunjukkan kesiapan saat penanggulangan bencana yang terjadi di Kabupaten Bireuen, Aceh.

Demikian dikatakan Bupati Bireuen, H. Muzakkar A. Gani saat memimpin secara langsung apel gelar pasukan, perlengkapan kesiapsiagaan dalam rangka penanggulangan bencana alam tahun 2020 di halaman Pendopo setempat, Rabu, 11 November 2020.

Baca juga: Mahasiswa KKN Kelompok 361 Unimal Lhokseumawe Bagikan Masker di Bireuen

“Untuk itu, saya meminta kepada seluruh personel yang terlibat dalam apel ini agar  tetap mempersiapkan diri, peralatan dan logistik secara maksimal, sehingga sewaktu-waktu kita sudah siap turun ke titik bencana guna membantu masyarakat,” pintanya.

Apel kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana yang digelar hari ini, tujuannya untuk mengecek kesiapan personel serta perlengkapan. Iini merupakan upaya mengantisipasi potensi bencana alam sedini mungkin di wilayah Kabupaten Bireuen.

Ditegaskannya, kesiapan dan kesiagaan menghadapi bencana alam di Bireuen bukan hanya sekedar agenda seremonial semata, namun harus benar-benar menunjukkan kesiapan agar dapat menanggulangi bencana yang terjadi.

“Ke depan ini, kekuatan gabungan yang ada di tingkat Kabupaten hingga Kecamatan harus siap siaga. Begitu pun terhadap tindakan dan informasi menyangkut bencana alam yang berdampak bencana tidak terjadi tumpang tindih dan simpang siur,” tegasnya.

“Kita tidak meminta terjadinya bencana, tetapi kita harus tetap siap siaga untuk menanggulangi kemungkinan, bila terjadinya bencana,” pungkasnya.

Saat ini, kata Bupati, di wilayah Bireuen sudah mulai memasuki bulan November, di mana pada bulan ini intensitas curah hujan cukup tinggi.

Baca juga: Mahasiswa Unimal Kelompok KKN 122 Bagi-bagi Masker Gratis di Gampong Bireuen Meunasah Blang

“Bila curah hujan tinggi, maka akan berdampak terhadap terjadinya longsor, banjir  serta angin kencang di beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Bireuen. Untuk itu perlu kesiapan sedini mungkin,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Muzakkar A Gani dampingi Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat, dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Teguh Mandiri Putra mengecek seluruh peralatan dan armada.

Apel tersebut diikuti unsur TNI - Polri, BPBD, Basarnas, TAGANA, PMI, Tenaga Medis, Satpol PP/WH, dan RAPI, serta beberapa organisasi sosial lainnya. (Joniful)

Upaya Pemkab Serang Meminimalisir Dampak Bencana Alam

By On Selasa, Agustus 09, 2022


SERANG, KabarViral79.Com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator dan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) tingkat Kabupaten Serang. Sosialisasi sebagai upaya untuk meminimalisir dampak dari bencana alam yang kapan saja bisa terjadi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan, sosialisasi SPAB yang bekerjasama dengan BPBD Provinsi Banten, BNPB Pusat dan BPBD Kabupaten Serang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kebijakan maupun informasi lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana. Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran semua pihak, bahwa bencana alam ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi seluruh stakeholder.

“Makanya hari ini diundang dari Perguruan Tinggi, NGO, Ormas, Pramuka, PMI, Baznas, serta elemen-elemen lain untuk mendapatkan arahan dari BNPB Pusat terkait dengan kebijakan-kebijakan mitigasi bencana,” kata Entus usai membuka sosialisasi di Ratu Hotel Horison, Kota Serang, Senin, 08 Agustus 2022.

Entus berharap dengan adanya upaya sosialisasi yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Serang, para peserta semua akan paham bagaimana meminimalisir dampak bencana alam. 

“Kita (Kabupaten Serang) punya potensi karena dekat dengan Gunung Anak Krakatau dan juga memiliki potensi pegunungan yang rawan longsor, ada kali-kali yang ketika musim hujan terjadi banjir, dan ada industri kimia. Kalau terjadi sesuatu harus ada penanganan yang luar biasa,” ujarnya.

Tidak kalah pentingnya, Entus berpesan kepada masyarakat agar menumbuhkan rasa kesadaran bersama menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari potensi-potensi terjadinya bencana. Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Serang untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungannya.

“Kita perlu tertib terutama dalam membuang sampah, jangan sampai akibat tidak tertib membuang sampah itu membuat terjadinya banjir, terjadinya mampet sungai, saluran drainase, dimohon kepada seluruh masyarakat untuk sadar harus membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.

Turut hadir Direktur Mitigasi Bencana pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Taufik Kartiko, Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana dan puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat. 

Dalam kesempatan itu, Taufik Kartiko memberikan pengarahan kepada para peserta.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana mengatakan, kegiatan Bimtek Fasilitator dan Sosialisasi SPAB tingkat Kabupaten Serang untuk mengantisipasi sebelum bencana alam terjadi pihaknya sudah memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya di dunia pendidikan, baik di tingkat SD, PAUD, SMP, SMA yang berada di sepanjang jalur Anyer sampai Cinangka.

“Kita juga sudah melakukan drill-drill yang pernah dilaksanakan secara serentak. Jadi seluruh sekolah yang ada di sepanjang jalur Pantai Anyer dan Cinangka itu pernah serentak dengan jam yang sama waktu yang sama, itu melakukan drill tsunami itu hampir 13.000 orang,” ujarnya.

Bahkan, kata Nana, BPBD Kabupaten Serang juga selama ini sudah melakukan edukasi-edukasi pembentukan penguatan bagi sekolah-sekolah, yaitu dengan membentuknya sekolah aman bencana, sekolah tangguh bencana diantaranya Nurul Fikri dan beberapa sekolah lainnya.

“Sebetulnya kita terus melakukan dan ini mungkin penegasan dimana kita harus memiliki legalitas yang lebih. Legalitas maksudnya ada aturan atau surat keputusan yang menyatakan bahwa sekolah-sekolah ini harus memiliki ketangguhan terhadap bencana. Kita berharap ke depannya lebih baik. Di sekolah itu ada semacam mata pelajaran khusus untuk kebencanaan, sehingga masyarakat paham dan mengerti, apa dan harus berbuat apa ketika ada bencana,” terangnya.

“Jadi semua itu multifungsi, dari bencana kebakarannya, lahannya, hutannya, industrinya. Faktornya memang situasi dan kondisi bencana di Kabupaten Serang sangat luar biasa. Dari alam juga sama, ada bukit, ada perumahan, ada kawasan industri, ada pemukiman, kita juga ada dipinggir pantai dan ada pegunungan,” tutur Nana. (*/red)

Penguatan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG: Swasta Harus Ikut Kolaborasi

By On Minggu, Juli 07, 2024


YOGYAKARTA, KabarViral79.Com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengajak pihak swasta untuk turut berkolaborasi dalam penguatan sistem mitigasi dan pengurangan risiko bencana gempa bumi dan tsunami.

Menurutnya, upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana merupakan investasi jangka panjang yang juga harus dipersiapkan dunia usaha demi menjaga keberlanjutan usaha mereka. Karenanya, dunia usaha dapat menjadi aktor utama penggerak upaya pengurangan risiko bencana.

“Bencana alam otomatis juga akan berdampak pada sektor swasta. Maka dari itu kami mendorong keterlibatan aktif swasta dalam manajemen risiko bencana lewat penguatan aksi mitigasi untuk membangun ketahanan serta ketangguhan sosial dan ekonomi,” kata Dwikorita di sela-sela Rakor Peningkatan Upaya Mitigasi dan Peringatan Dini Bahaya Gempa Bumi dan Tsunami di Kawasan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Jumat, 05 Juli 2024.

Dwikorita menyebut, sebagai negara dengan kerentanan bencana alam, kolaborasi aksi mitigasi dan pengurangan risiko bencana mutlak dilakukan. Pemerintah dan masyarakat, kata dia, tentunya akan kesulitan jika harus bekerja sendiri, mengingat dibutuhkan sumber daya yang besar untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang kompleks.

Dicontohkan Dwikorita, saat Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (AM IMF-WBG) di Bali Tahun 2018 lalu. Menurutnya, agenda tersebut hampir saja dibatalkan karena adanya erupsi Gunung Agung. Namun akhirnya tetap terlaksana dan berhasil terselenggara dengan baik setelah Pemerintah Indonesia mampu meyakinkan negara peserta bahwa Indonesia memiliki kesiapan sistem peringatan dini bencana dan aksi mitigasi bencana yang baik dan handal.

Kemudian di mana peran swasta? Dwikorita memaparkan, hotel-hotel tempat menginap Kepala Negara, Delegasi, dan Tamu telah tersertifikasi kesiap-siagaan bencana oleh BPBD dan BMKG. Indikatornya, kata dia, kelengkapan infrastruktur, pemahaman bencana, sistem peringatan dini, kemampuan merespons bencana, mitigasi bencana, dan keamanan.

“Singkatnya, mereka sudah sangat siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Hal ini perlu juga dicontoh oleh penyelenggara dan pelaku wisata, khususnya di daerah rawan bencana alam,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita menyampaikan, YIA adalah satu-satunya bandara di dunia yang telah disiapkan dan di-design untuk mampu bertahan terhadap guncangan gempa megathrust dengan Magnitudo 8,7, dan aman terhadap tsunami yang dipicu oleh gempa megathrust.

Bandara ini, lanjut dia, dilengkapi dengan crisis center yang dapat menjadi Tempat Evakuasi Sementara apabila tsunami terjadi, dengan kapasitas untuk menampung 2.000 orang. Terminal bandara, mulai dari level mezanine hingga lantai 2 telah disiapkan untuk tempat evakuasi dengan kapasitas 10 ribu orang.

“Jadi, bila pengguna bandara dan masyarakat setempat merasakan guncangan gempa bumi atau memperoleh peringatan dini tsunami dapat segera menuju crisis center atau naik ke terminal di lantai mezanine atau lantai 2. Inilah kontribusi penting bandara kepada masyarakat sekitar dan pengguna bandara dalam menghadapi ancaman gempa megathrust dan tsunami,” tuturnya.

Sistem Peringatan Dini Tsunami juga telah terpasang dan terhubung langsung dari BMKG Pusat. Keandalan Bandara YIA ini, tambah dia, juga mendapat apresiasi dalam pertemuan the 57th session of the Executive Council di UNESCO Paris, sebagai satu-satunya contoh dunia untuk infrastruktur critical yang tsunami ready (siap untuk menghadapi tsunami). Selain Bandara YIA, Bandara Ngurah Rai juga telah disiapkan untuk Tsunami Ready.

“Kami berharap, hal ini dijadikan contoh bagi hotel-hotel di sekitar bandara untuk segera menyiapkan sistem mitigasi dan Peringatan Dini Tsunami dengan didukung oleh BMKG dan BPBD. Karena seluruh kesiapan dalam sistem mitigasi dan peringatan dini bencana di kawasan pantai selatan Kulonprogo sangat penting untuk mendukung kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat dan wisatawan, yang sekaligus juga menguatkan ketahanan sosial ekonomi terhadap ancaman gempa dan tsunami di kawasan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Suci Dewi Anugrah menegaskan, sektor swasta harus terlibat aktif dalam upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.

Sebagai langkah awal, kata dia, manajemen hotel dapat melakukan identifikasi indikator tsunami ready yang dicanangkan oleh The Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (IOC/UNESCO).

Menurutnya, hotel perlu melakukan assessment terkait struktur bangunan, jumlah pengunjung, dan SOP kedaruratan, serta meta data aset.

“Berdasarkan pengamatan di lapangan, hotel-hotel di kawasan rawan gempa bumi dan tsunami masih minim rambu evakuasi. Harapan kami, hotel memiliki inisiatif sendiri dalam melakukan peningkatan kapasitas (tsunami drill) tanpa menunggu program dari BMKG atau instansi lain. Sebaiknya libatkan juga masyarakat atau stakeholder lainnya,” imbuhnya.

Hotel, lanjut Suci, juga sebaiknya memiliki kapasitas dalam merespons natural warning maupun menerima informasi peringatan dini dalam bentuk tools dan pengetahuan. Dengan begitu, ketika bencana alam terjadi, dapat direspon dan dikomunikasikan dengan efektif dan terhindar dari kepanikan.

Terkait dijadikannya Bandara YIA sebagai tempat evakuasi tsunami, Suci menyampaikan, Bandara YIA dan Bandara Ngurah Rai merupakan pionir bandara yang digunakan sebagai tempat evakuasi tsunami yang bisa diakses oleh masyarakat.

“Hal ini sudah disampaikan saat IOC/UNESCO Executive Council dan mendapatkan apresiasi. Selain itu, Ngurah Rai dan YIA dapat melakukan tsunami/gempa drill saat jam operasional,” pungkasnya. (*/red)

Pemprov Banten Ajak Industri Lakukan Kewaspadaan Melalui Mitigasi Bencana

By On Rabu, Juli 12, 2023


SERANG, KabarViral79.Com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengajak seluruh dunia industri yang ada untuk bersama-sama melakukan kewaspadaan melalui mitigasi terhadap potensi terjadinya bencana alam. Termasuk langkah-langkah upaya penanggulangan pasca terjadinya bencana.

Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana usai membuka Penguatan Kapasitas Kewaspadaan dan Penanggulangan Bencana Bagi Dunia Industri di Kawasan Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang dilaksanakan di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Banten, Kota Serang, Selasa, 11 Juli 2023.

Kegiatan itu diikuti para pelaku industri dan stakeholder terkait di Kabupaten Pandeglang sebanyak 12 orang dan dari Kabupaten Lebak sebanyak 24 orang.

Baca juga: Pj Gubernur Al Muktabar Tandatangani Surat Rekomendasi Pengajuan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional

Sedangkan di hari kedua nanti akan diikuti oleh perwakilan dari Kabupaten Serang dan Kota Serang dengan jumlah peserta kurang lebih 60 orang.

Nana mengungkapkan, pelatihan peningkatan kapasitas SDM di dunia industri ini sangat penting dilakukan sebagai upaya Pemprov Banten dalam kewaspadaan akan terjadinya bencana alam.

“Kita dahulukan untuk Kabupaten Lebak dan pandeglang, karena dua daerah ini, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana alam,” kata Nana.

Setelah mengikuti pelatihan ini, Nana berharap seluruh SDM di dunia industri bisa paham dan mengetahui peralatan apa saja yang harus dilengkapi sebagai bentuk kewaspadaan, serta apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.

“Termasuk juga nanti kita bisa bekerjasama dalam hal penanggulangan bencana,” ucapnya.

Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa yang juga hadir dalam pembukaan pelatihan itu mengapresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD Banten ini.

Baca juga: Pemprov Banten Antisipasi Disparitas Harga Komoditas Antar Kabupaten dan Kota

Menurutnya, keterlibatan seluruh stakeholder, termasuk dunia industri dalam kewaspadaan dan penanggulangan bencana itu sangat penting sekali.

“Kita juga mendorong seluruh stakeholder di Provinsi Banten ini untuk berperan aktif dalam melakukan kewaspadaan dan penanggulangan bencana. Sehingga kita tidak gagap jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” katanya.

Menurut Yeremia, dengan kewaspadaan yang dimiliki oleh para pelaku dunia industri ini, maka akan dapat meminimalisir terjadinya banyak korban ketika bencana terjadi seperti kebakaran maupun bencana alam lainnya.

“Terima kasih kepada BPBD Provinsi  Banten yang terus melakukan kegiatan kewaspadaan kepada seluruh stakeholder di Provinsi Banten,” pungkasnya. (*/red)

Tangani Dampak Erupsi Gunung Semeru, Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II

By On Senin, Desember 06, 2021

JAKARTA, KabarViral79.Com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung menerbitkan surat perintah nomor: Sprin/XII/OPS.2./2021 untuk menggelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II dalam rangka menanggulangi bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim). 

Sigit mengatakan, Sprin tersebut dikeluarkan sebagai bentuk komitmen dari Polri yang selalu berada di garis terdepan dan responsif dalam membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam.

“Segala unsur kekuatan terbaik yang dimiliki Polri dikerahkan untuk membantu warga yang menjadi korban Erupsi Gunung Semeru. Seluruh sarana dan prasarana kami maksimalkan guna meringankan beban masyarakat,” kata Sigit kepada awak media, Minggu, 05 Desember 2021.

Dalam Operasi Kemanusiaan ini, kata Sigit, pihaknya telah mengerahkan 945 personel gabungan yang diterjunkan dari Pelopor Korbrimob dan Satbrimob Polda jajaran. Kemudian, enam ekor anjing K-9 juga telah dikirim ke lokasi bencana alam. 

Selain itu, lanjut Sigit, pihaknya juga telah mengerahkan peralatan dan kendaraan terkait bencana alam erupsi itu, di antaranya mobil SAR, mobil dapur lapangan, mobil reapiter, mobil water treatment, ambulance. Satu Helikopter juga telah dikirimkan dan siap dioperasi di lokasi bencana.

“Semua personel, peralatan maupun kendaraan yang dikerahkan, dipastikan siap menghadapi kondisi di lapangan. Pelayanan kesehatan dan dapur umum darurat kami telah siapkan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Sigit. 

Sigit menjelaskan, Tim Pusdokkes Polri juga telah menyiapkan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Lumajang sebagai Posko korban erupsi Gunung Semeru. Bahkan, RS Bhayangkara di Batu, Kediri dan Bondowoso juga mengirimkan mobil ambulance. 

Tak hanya itu, kata Sigit, Pusdokkes Mabes Polri juga membackup dengan menerjunkan tujuh personel Ahli DVI dan spesialis bedah plastik ke lokasi bencana alam. Biddokes Polda Jawa Timur juga sudah menyiapkan empat posko DVI di RS Bhayangkara Lumajang, RSUD Haryoto, Penanggal Candipuro dan Pronojiwo.

Sigit juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran yang bertugas dalam operasi kemanusiaan tersebut untuk bergerak aktif melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Ia juga meminta berkomunikasi ke Mabes Polri apabila membutuhkan sarana dan prasarana tambahan.

“Maksimalkan pengarahan anggota dan peralatan dalam penanganan bencana terutama kawasan perumahan atau pemukiman warga yang membutuhkan evakuasi,” ujar mantan Kapolda Banten ini.

Ia berharap, seluruh kekuatan terbaik yang dimiliki Polri, dapat meringankan beban dari masyarakat setempat yang menghadapi musibah bencana alam. 

“Warga jangan sungkan meminta bantuan kepada Kepolisian. Saya pastikan, Polri hadir untuk membantu dan meringankan beban dari masyarakat. Bila ada kekurangan, kita akan kirimkan dan back up dari Mabes dan Polda lainnya,” tutup Sigit. (*/red)

Kapolres Lebak Bersama Forkopimda Gelar Baksos di Huntara Cigobang

By On Jumat, November 13, 2020

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lebak, AKBP Ade Mulyana bersama Forkopimda Kabupaten Lebak melaksanakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Hunian Sementara (Huntara), warga terdampak bencana alam tanah longsor Kp. Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Jum'at, 13 November 2020.

LEBAK, KabarViral79.Com – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lebak, AKBP Ade Mulyana bersama Forkopimda Kabupaten Lebak melaksanakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Hunian Sementara (Huntara), warga terdampak bencana alam tanah longsor Kp. Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Jum'at, 13 November 2020.

Dalam kegiatan itu, Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana dan Forkopimda menyerahkan bantuan berupa sembako sebanyak 170 paket, tenda dan pelayanan kesehatan ke warga terdampak tanah longsor.

Baca juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten Dampingi Kakorlantas Polri Berikan Bantuan ke Masyarakat Baduy

Turut hadir, Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana, Wakil Bupati H. Ade Sumardi, Dandim 0603/Lebak, Wakil Ketua DPRD Kab Lebak Junaedi Ibnu Jarta, Asda 3 Feby Hardian Kurniawan, Camat Lebak Gedong H. E. Wahyudin, Kadinsos Lebak H. Eka Darmana Putra, Kadinkes Triatno Supiyono, Kepala Desa Banjarsari H. Anis, Tagana Kabupaten Lebak, Kadis PU Kabupaten Lebak, Camat Cipanas, Danramil Cipanas, Ketua MUI Lebak, Kepala Puskesmas Lebak Gedong, Kades Cileuksa Bogor, Jaro Ade Cileuksa, Kades Banjar Irigasi, Sae (Tokoh Huntara), Ustad Dedi (Huntara), Amsor (Huntara), para PJU Polres Lebak.

Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana mengatakan, kegiatan yang dinisiasi Polres Lebak ini untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana tanah longsor pada bulan Januari 2020 yang sampai saat ini masih menempati hunian sementara (Huntara).

“Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengingatkan kita semua, terutama Forkopimda, stakeholder dan masyarakat, akan bencana alam, agar kita semua lebih meningkatkan ikhtiar, dan usaha untuk antisipasi bencana alam yang kapan saja bisa terjadi mengingat berdasarkan BMKG, akan terjadi peningkatan curah hujan karena akibat dari lalina,” kata Kapolres.

Kapolres juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk lebih peka dan peduli serta berperan aktif dalam pencegahan bencana alam tanah longsor.

Baca juga: Polres Lebak Perketat Pemeriksaan di Check Point Batas Kota dan Desa

“Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk lebih peka dan peduli serta berperan aktif dalam pencegahan bencana alam tanah longsor, seperti dengan menjaga kebersihan lingkungan, tidak melakukan ilegal logging (penebangan pohon) di hulu, tidak melakukan penambangan liar, dan tidak membuat lahan yang tidak melihat aspek lingkungan,” ujar AKBP Ade Mulyana.

Sementara itu, Wakil Bupati Lebak, H. Ade Sumardi dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Lebak yang telah menggagas kegiatan baksos dan memberikan bantuan kepada warga Kp. Cigobang.

“Kita harus mensyukuri dengan kondisi alam seperti ini. Kita harus bersahabat dengan alam, contoh dengan penanaman pohon atau penghijauan kembali tanah yang gundul,” ujar Ade Sumardi.

“Kegiatan ini dilanjutkan dengan peninjauan dan penyerahan sembako door to door ke rumah hunian sementara warga Kp. Cigobang,” ujarnya. (Nusi Bule)

Guru SD di Bireuen Dibekali Pelatihan Pencegahan Mitigasi Bencana Alam

By On Jumat, Desember 06, 2024

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Dr. Muslim, M.Si saat membuka pembekalan Pelatihan Pencegahan Mitigasi Bencana Alam, di Aula SPNF-SKB Dinas setempat, Jumat, 06 Desember 2024. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Ratusan guru jenjang Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kabupaten Bireuen mengikuti pembekalan Pelatihan Pencegahan Mitigasi Bencana Alam Tahun 2024.

Kegiatan yang digagas oleh Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, dan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 Desember 2024, di Aula SPNF-SKB Dinas setempat. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Dr. Muslim, M.Si dalam arahanya saat membuka kegiatan itu menyatakan, pelatihan Mitigasi Bencana ini sangat penting bagi para guru, sebab ini dapat memberi pemahaman terhadap kesiapan guru dalam menghadapi bencana.

“Kegiatan ini tentunya dapat memberi pengetahuan guru, terkait cara memitigasi risiko, mengajarkan langkah-langkah cepat yang harus diambil untuk melindungi siswa saat terjadi bencana dan mengurangi dampak bencana,” katanya. 

Menurut Muslim, dengan pelatihan mitigasi bencana, guru dapat membantu siswa memahami bencana, termasuk definisi, jenis, tanda-tanda, dampak, upaya pengurangan risiko, serta kerentanan dan kerawanan di daerah masing-masing.

“Diharapkan dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan guru dari dampak bencana,” sebut Muslim. 

Panitia Pelaksana, Khairul Mursalin, S.Pd, MM saat memberi pemahaman terkait pelaksaan Pelatihan Pencegahan Mitigasi Bencana Alam, di Aula SPNF-SKB Dinas setempat, Jumat, 06 Desember 2024. 

Sementara Panitia Pelaksana, Khairul Mursalin, S.Pd, MM meyebutkan, tujuan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana ini guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menghadapi bencana. 

Disamping itu, mengenali tanda-tanda awal bencana, memahami langkah-langkah mitigasi, melatih keterampilan tanggap darurat dan membangun budaya kesiapsiagaan di lingkungan sekolahnya masing-masing. 

Pelatihan ini digelar selama tiga hari mulai 6 Desember hingga 8 Desember 2024, dan diikuti 230 peserta. Guru SD Negeri sebanyak 223 orang dan guru SD Swasta 7 orang.

Selama pelatihan ini, pihaknya menghadirkan dua narasumber, yakni Mulyadi, S.Kep, M.Kes (Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Aceh Utara) dan Muhammad Hasan, M.Si (Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Aceh).

“Kami berharap pelatihan ini dapat memberi pemahaman terhadap guru, baik mengenali jenis-jenis bencana yang umum terjadi di Indonesia, serta dampaknya,” sebut Khairul Mursalin. (Joniful Bahri)

PMI Kabupaten Serang Lebarkan Penguatan Relawan hingga Tingkat RT dan RW

By On Kamis, Januari 18, 2024


SERANG, KabarViral79.Com – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Serang, Fahmi Hakim mengungkapkan bakal melebarkan penguatan relawan PMI buka hanya pada level tingkat desa, melainkan hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), mengingat bencana alam berpotensi terjadi bukan hanya satu tempat, tetapi berpotensi di semua wilayah.

“Kami berfikir bagaimana PMI bukan hanya sampai tingkat desa, tapi sampai ke RT dan RW, kita ingin ada relawan PMI,” kata Fahmi usai membuka Musyawarah Kerja (Muker) PMI Kabupaten Serang Tahun 2024 di Aula Tb. Suwandi Setda Kabupaten Serang, Rabu, 17 Januari 2024. 

Menurut Fahmi, dengan adanya relawan PMI sampai tingkat RT dan RW karena potensi bencana alam bukan hanya terfokus pada salah satu tempat akan tetapi di setiap wilayah berpotensi terjadi bencana alam.

Sebab, kata dia, bencana alam bukan hanya bencana banjir namun juga terjadi bencana tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya.

“Kami berharap penguatan ini menjadi tolak ukur kami sehingga diperhitungkan, bahwa pada 2024 diperlukan muker dalam rangka menyusun program-program kerja keterkaitan penanggulangan bencana dan penguatan bank darah, serta melebarkan proses penguatan relawan sampai ke tingkat RT dan RW,” ungkapnya.

Atas dasar upaya tersebut, kata Fahmi, pada Muker PMI Kabupaten Serang Tahun 2024 ini pun ada dua hal prinsip yang dibahas. Pertama bagaimana mengoptimalkan penguatan relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), salah satunya ada di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Serang.

“Karena di Kabupaten Serang ini selain Tenaga Suka Rela (TSR) kita juga mengkonsolidasikan penguatan relawan Sibat. Ini salah satu akan dibahas untuk kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi bencana yang ada di Kabupaten Serang. Sehingga ini penting perlu mereka memahami terhadap bagaimana penanganan bencana,” terangnya.

Oleh karenanya, lebih lanjut Fahmi menjelaskan, pada Muker pihaknya menghadirkan pemateri dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisiak (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lainnya agar senantiasa bahwa pengurus PMI Kecamatan dan Sibat, TSR mampu terdepan dalam rangka hadir di masyarakat jika terjadinya kebencanaan yang ada di Kabupaten Serang.

Kemudian yang kedua, sambung Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten ini, bagaimana PMI Kabupaten Serang secara organisasi dan penguatan bank darah menjadi suatu hal yang penting dalam rangka percepatan pembangunan pelayanan kesehatan di Kabupaten Serang, Kota Serang atau Serang Raya cukup tinggi. Mengingat Unit Donor Darah (UDD) Kabupaten Serang salah satu bank darah yang saat ini menjadi andalan. 

“Maka dalam Muker ini adanya konsolidasi karena 1,5 juta masyarakat Kabupaten Serang tentu perlu diberikan kesadaran secara khusus bahwa donor darah itu mendapatkan beberapa hal pertama kesehatan, panjang umur dan memberikan satu nilai ibadah terhadap kepentingan orang lain dan ini yang harus di lakukan,” jelasnya.

Fahmi Hakim menambahkan, untuk saat ini untuk anggota Sibat maupun TSR di bawah naungan PMI Kabupaten Serang terdata sebanyak 1.000 orang. Maka penguatan PMI mulai dari tingkat SMP ektrakurikuler mereka di siagakan karena bencana di Kabupaten Serang bukan hanya banjir, tsunami saja melainkan gempa, tanah longsor lainnya yang berbahaya ada di sekeliling kita.

“Termasuk angin puting beliung, rumah roboh, kami berharap orang-orang PMI ada di sekeliling lingkungannya sudah bisa langsung memberikan pelayanan,” tutur Fahmi.

Turut hadir Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Nana Sukmana, Direktur Rumah Sakit dr Prawiranegara (RSDP) Serang, Agus Sukmayadi, Pengurus PMI Provinsi Banten, Eeng Kosasih dan puluhan pengurus PMI Kecamatan se-Kabupaten Serang. (*/red)

Pemprov Banten Gencarkan Sosialisasi Pencegahan dan Mitigasi Bencana

By On Rabu, November 15, 2023


SERANG, KabarViral79.Com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus melakukan sosialisasi pencegahan dan mitigasi bencana. Tujuannya, meminimalisir dampak korban jiwa pada setiap jenis bencana alam yang berpotensi terjadi.

Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Virgojanti usai menghadiri Rapat Persiapan Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Tsunami Tingkat Provinsi Banten Tahap II di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Selasa, 14 November 2023.

Rapat diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari perwakilan BPBD Kabupaten/Kota, unsur TNI dan Polri, Nasarnas, OPD terkait, dunia usaha, Aparatur Desa, RAPI, ORARI, Koramil, Polsek, Puskesmas, Tagana, PMI, serta unsur relawan kebencaanaan lainnya.

Virgojanti mengungkapkan, masyarakat sejak dini harus diberikan edukasi dan sosialisasi dalam hal kesiapsiagaan bencana secara masif dan bertahap. Sehingga ketika suatu saat nanti terjadi bencana sudah mengerti apa saja yang harus dilakukan.

“Seperti menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang lebih tinggi yang sudah disiapkan,” kata Virgojanti.

Dikatakannya, dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, menyatakan ada beberapa kegiatan mitigasi yang harus dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat, di antaranya pengenalan dan pemantauan risiko bencana, perencanaan penanggulangan bencana, pengembangan budaya sadar bencana, serta penerapan penanggulangan bencana baik alam maupun non alam.

“Itu semua harus melibatkan segala unsur masyarakat seperti Tagana, masyarakat Desa Tangguh Bencana, partisipasi penuh dari seluruh lapisan masyarakat, hingga identifikasi sumber ancaman bencana. Itulah kebijakan mitigasi bencana yang harus kita teruskan kepada masyarakat,” ucapnya.

Menurut Virgojanti, ada empat tahapan dalam penanggulangan bencana, yaitu meliputi  pencegahan dan mitigasi. Lalu kesiapsiagaan, tanggap darurat, serta rehabilitasi  dan rekonstruksi. Tahap saat ini yang dilakukan adalah pencegahan dan mitigasi.

“Ini kita lakukan untuk memberikan pemahaman termasuk juga nanti pada tahap selanjutnya kita libatkan masyarakat dengan harapan bila terjadi bencana ini kita memiliki satu kesiapsiagaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan, selain melakukan sosialisasi tahapan gladi, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di lokasi rawan bencana gempa bumi dan tsunami  seperti di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kota Serang.

“Kita juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan sosialisasi tanggap bencana kepada para guru dan siswa. Itu sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu,” ucapnya.

Hal itu, lanjut Nana, merupakan tindak lanjut dari amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), adalah upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada satuan pendidikan.

“Gerakan ini tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Kita nanti datang ke sekolah-sekolah melatih para guru untuk menyampaikan kepada siswanya untuk mengenali potensi bencana dan melakukan tanggap darurat pada saat terjadi bencana,” ucapnya. (*/red)

LMDH Rimba Lestari Mulya BKPH Gunung Kencana Gelar Sosialisasi Antisipasi Bencana Alam Dampak El Nino

By On Kamis, Agustus 31, 2023


LEBAK, KabarViral79.Com – Dalam rangka mengantisipasi dampak fenomena El Nino, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Lestari Mulya BKPH Gunung Kencana menggelar sosialisasi di Daerah Wisata Raja Cikujang, Desa Ciginggang, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu, 30 Agustus 2023.

Kegiatan sosialisasi yang mengusung tema “LMDH Rimba Lestari Mulya Siap Antisipasi Bencana Alam Kebakaran Hutan, Banjir dan Tanah Longsor Akibat Fenomena El Nino Guna Menciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif di Kecamatan Gunung Kencana” tersebut diikuti kurang lebih 60 orang peserta. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasubdit II Ditintelkam Polda Banten, Kompol Amrin Siregar; Kasubdit V Ditintelkam Polda Banten, Kompol Adil Pasaribu; Kanit III Subdit II Ditintelkam Polda Banten, AKP Iip Setiadi; Kepala Desa Ciginggang, Hendra; Asper BKPH Gunung Kencana, Dedi Junaedi; Ketua LMDH Kabupaten Lebak, H. Wawan; Ketua LMDH Rimba Lestari Mulya, Dedi Hidayat.

Ketua LMDH Rimba Lestari Mulya, Dedi Hidayat dalam sambutannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini untuk mengantisipasi fenomena El Nino dalam pengelolaan lahan perhutani untuk bertani dan berkebun agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti bencana kebakaran hutan, tanah longsor atau banjir akibat cuaca exstrim yang tidak menentu agar tidak terjadi gangguan Kamtibmas.

“LMDH Rimba Lestari Mulya mempunyai 800 orang anggota. Dalam kesempatan ini yang bisa hadir sebanyak 50 orang penggarap. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan masyarakat menjadi mengerti dan memahami dampak dari fenomena El Nino, sehingga bisa mengantisifasi dampaknya, dan masyarakat (Anggota LMDH Rimba Lestari Mulya-red) yang kesehariannya bermata pencaharian dari pertanian dan berkebun tetap bisa beraktifitas untuk bertani dan berkebun dengan baik dan aman,” jelasnya.

Ketua Paguyuban LMDH Kabupaten Lebak, H. Wawan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang telah mendorong  berlangsungnya kegiatan sosialisasi antisipasi fenomena dampak El Nino.

“Terima kasih diucapkan kepada jajaran Polda Banten yang telah mendorong  berlangsungnya kegiatan ini, sehingga masyarakat dapat mendengar arahan langsung serta dapat menyampaikan  permasalahan yang ada di lingkungannya  sebagai langkah untuk menciptakan situasi kondusifitas, khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Kencana, sesuai semboyan yang ada di masyarakat, yaitu ‘Leuweng Hejo Masyarakat Ngejo’. Artinya hutannya tetap hijau dan masyarakatnya tetap bisa makan,” tuturnya.

Kepala Desa Ciginggang, Hendra mengatakan, dirinya mewakili masyarakat sangat mendukung berlangsungnya kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini.

“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini para penggarap lahan perhutani yang tergabung dengan LMDH Rimba Lestari Mulya dapat mamanfaatkan lahan perhutani dengan baik dan benar, tidak terjadi kerusakan alam, apalagi sekarang menghadapi musim kemarau akibat fenomena El Nino. Jangan sampai menggarap lahan dengan cara memabakar. Mudah-mudahan Desa Ciginggang menjadi percontohan dalam mengembangkan pertanian dan perkebunan. Saya mewakili masyarakat sangat mendukung berlangsungnya kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini,” tuturnya. 

Kanit 3 Subdit 2 Ditintelkam, AKP Iip Setiadi dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerja sama pihak Kepolisian Polda Banten dengan masyarakat dari LMDH Rimba Lestari Mulya yang ada di Kecamatan Gunung Kencana.

“Kegiatan ini penting, mengingat saat ini secara global alam sedang menghadapai penomena El Nino, yaitu suatu kondisi iklim atau cuaca yang exstrim yang bisa menimbulkan bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir dan longsor jika terjadi hujan. Untuk itu, mari kita sama-sama antisipasi fenomena alam ini agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Langkah nyata yang bisa kita lakukan, yaitu kita tetap bertani dan berkebun agar mata pencaharian kita tetap berjalan, namun jangan sekali-kali melakukan pembakaran ranting atau semak, karena hal teraebut akan berakibat fatal,” jelasnya.

Kasubdit II Ditintelkam, Kompol Amrin Siregar menyampaikan, dalam menghadapi fenomena alam El Nino pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap semangat dan inovatif dalam melakukan usaha  dengan cara bertani dan berkebun.

“Kami juga berpesan, dengan adanya pembukaan lahan tidak dengan cara dibakar, karena dihawatirkan dapat terjadi kebakaran, baik dalam sekala kecil maupun besar, lebih baik mencegah dari pada memadamkan kebakaran hutan,” pungkasnya. 

Ia juga menyarankan, dalam pembukaan lahan sebaiknya dilakukan dengan ditimbun sebagai kompos organik. 

“Warga juga diharapkan mau menanam pohon-pohon yang mempunya nilai ekonomis seperti pohon buah buahan. Karena di lahan perhutani seperti di Gunung Kencana ini kalau menanam tanaman jenis palawija ketika memasuki musim kemarau akan cepat kering, kemudian  mati dan mudah terbakar,” ujarnya.

Sementara itu, Asper BKPH Gunung Kencana, Dedi Junaedi dalam sambutannya berharap, saat musim kemarau ini masyarakat diharapkan tidak membakar tanaman atau semak belukar untuk membersihkan lahan untuk persiapan nanam dimusim penghujan yang akan datang. Karena bila terjadi kebakaran meskipun kecil dapat terjadi hot spot dan terlihat melalui satelit. 

“Saya sepakat dengan Pak Kasubdit Ekonomi Polda Banten agar masyarakat atau anggota LMDH ini mau mengelola tanah Perhutani tidak hanya menanam Palawija, namun menanam tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti buah-buahan alpukat, duren, pete, manggis, sehingga pohon tersebut selain menghasilkan buah-buahan juga menghasilkan kayu-kayuan, serta jarang sekali terjadi kebakaran hutan,” tuturnya.

“Dengan menanam pohon tersebut, juga bisa menjaga erosi tanah saat musim penghujan, dan bisa menyimpan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau.  Bila kesulitan bibit, kita bisa fasilitasi, baik dari Perum Perhutani ataupun Dinas-dinas Pemda Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten,” tutupnya. (*/red)