Usai Upacara Hari Santri Nasional, Bireuen Mendeklarasikan sebagai Kota Santri
On Kamis, Oktober 22, 2020
![]() |
Hari Santri Nasional (HAN) ke-6 tingkat Provinsi Aceh Tahun 2020, dipusatkan di Kabupaten Bireuen bersamaan dilakukan deklarasikan Bireuen sebagai Kota Santri. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Usai digelarnya upacara memperingati Hari Santri Nasional (HAN) ke-6, tingkat Provinsi Aceh Tahun 2020, Kabupaten Bireuen melakukan deklarasikan sebagai Kota Santri.
Agenda HAN yang mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” tersebut berlangsung di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Kamis, 22 Oktober 2020.
Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani bertindak sebagai inspektur upacara dilanjutkan dengan membacakan pidato sambutan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Baca juga: Jumlah Positif Corona di Bireuen Bertambah dan yang Sembuh 115 Orang
Dalam sambutan itu, Muzakkar A Gani menyatakan, atas nama Pemerintah Aceh menyampaikan apresiasi disamping penyerahan keputusan Menteri Agama RI tentang izin operasional Mahad Aly.
“Ke depan regulasi ini membawa dampak yang nyata bagi peningkatan penyelenggaraan pendidikan di Aceh. Insya Allah, Pemerintah Aceh melalui SKPA siap untuk mendukung upaya kita bersama untuk memajukan pendidikan Aceh, terutama pendidaikan dayah dan pasantren,” sebutnya.
Pemerintah Aceh, sambungnya, mendorong seluruh pimpinan dayah/pesantren/Mahad Aly dan para santri agar tidak berhenti untuk berinovasi serta meakukan terobosan baru ke depan.
“Saat ini keberadaan lembaga pendidikan kita bisa semakin membawa manfaat bagi umat Islam juga bagi masyarakat Aceh secara menyuluruh,” imbuhnya.
Baca juga: Tahun 2021, HRD Akan Membantu Teknologi Tepat Guna bagi Dayah di Aceh
Kegiatan dilanjutkan penyerahan penghargaan kepada dayah berprestasi, yaitu Dayah Bubussalam Al Hanafiah, Ma’Had ‘Aly Mudi Mesra raya dan Ma’Had Ta’limul Quran (Mataqu) Ustman Bin Affan.
Bersamaan dengan agenda itu, Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani didampingi sejumlah ulama ikut mendeklarasikan Bireuen sebagai Kota Santri.
Deklarasi tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti Bireuen Kota Santri oleh Bupati Bireuen dan ulama kharismatik Aceh.
“Bila dilihat dari perkembangan saat ini, maka Bireuen sangat layak dijadikan Kota Satri, Bireuen, sudah sangat layak dan pantas atas sebutan Kota Santri karena di Kabupaten ini terdapat banyak dayah dan pesantren yang telah melahirkan ulama-ulama kharismatik Aceh,” ungkapnya. (Joniful)